Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri Keberadaan PNS yang Ditegur Menkominfo 'Yang Gaji Ibu Siapa'

Menelusuri Keberadaan PNS yang Ditegur Menkominfo 'Yang Gaji Ibu Siapa' Menkominfo Rudiantara. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Nama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tengah ramai diperbincangkan. Terutama setelah Rudiantara menegur anak buahnya 'Yang Gaji Ibu Siapa' saat pemilihan stiker sosialisasi Pemilu 2019. Peristiwa itu tidak hanya ramai di linimasa, tapi juga di kantor Rudiantara.

Beberapa pegawai Kominfo membicarakan peristiwa teguran itu. Di kantin kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, sejumlah pegawai menyinggung kembali kejadian antara Rudiantara dengan salah satu PNS. Bahkan, beberapa di antara mereka menyikapi dengan guyonan.

"Ramai ya kemarin. Jadi sekarang tanggal berapa? satu atau dua?" kata salah seorang pegawai.

Orang lain juga bertanya?

"Itu siapa sih? Kok bisa gitu ya jadi ramai tuh." tanya mereka.

Merdeka.com mencoba menelusuri dan menemui sosok PNS yang ditegur Rudiantara. Saat bertanya ke beberapa pegawai Kominfo, mereka mengaku tidak kenal. "Gue enggak tahu asalnya dari ditjen mana. Banyak pegawai," kata salah seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Plt Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ferdinandus Setu memastikan PNS Kominfo itu tetap masuk kerja seperti biasa. Peristiwa teguran itu tidak berbuntut apa-apa. Namun dia menyembunyikan identitas PNS yang dimaksud. Termasuk keberadaannya saat merdeka.com hendak menemui PNS tersebut.

"Tetap masuk seperti biasa," katanya kepada Merdeka.com di kantornya, Gedung Kemkominfo, Jakarta, Jumat (1/2).

Pria yang karib disapa Nando itu juga mengatakan bahwa pegawai tersebut tidak dikenakan sanksi setelah melontarkan pernyataan bernada politis. Teguran yang dilayangkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada pegawainya itu, selesai di hari itu juga.

"Enggaklah. Beliau itu pegawai kami. Bagian dari 2.600 ASN kami. Jadi sudah selesai kok tidak ada isu lagi," jelasnya.

Dia memahami terjadi kesalahpahaman dari seorang pegawainya itu. Menurutnya, peristiwa itu hanya kekeliruan saja.

"Kami bisa memahami staf kami yang mungkin karena suara sound sistem yang kurang bagus atau kurang imbang di tengah-tengah 2.600 orang, ya mungkin beliau salah paham. Sampai saat ini kami memaklumi hal itu dan tidak akan melakukan upaya apapun," jelasnya.

Peristiwa itu terjadi saat Menkominfo Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo memilih stiker sosialisasi Pemilu 2019. Awalnya, dia menunjukkan dua buah stiker. Stiker pertama diberi nomor satu, stiker kedua yang berbeda warna diberi nomor dua.

Rudiantara pun menegaskan, pertanyaan soal nomor stiker ini tak ada kaitannya dengan pilihan saat Pilpres. Hanya desain stiker.

"Ini tidak ada kaitannya dengan pencoblosan dengan Pilpres nanti. Jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan Pilpres," kata Rudiantara.

Di beberapa sisi, sorakan untuk stiker nomor dua terdengar lebih kencang. Rudiantara memanggil seorang ASN wanita yang memilih desain stiker nomor dua untuk naik panggung.

"Ibu kenapa milih nomor ini?"

ASN itu menjawab “Bismillahirrahmanirrahim mungkin terkait keyakinan aja pak. keyakinan atas visi misi yang disampaikan nomor 2 yakin aja,” katanya. Audiens yang hadir ramai bersorak.

"Ini tidak boleh dikaitkan dengan capres. saya cuma tanya pilih yang itu atau pilih yang ini?" tanya menteri lagi.

"Nomor dua pak. Karena kita sebagai yang memilih kita harus memastikan tempat, harus tahu ke depannya bagaimana untuk pemilu serentak ini kita harus menggunakan... yang harus kita pakai," jawab wanita itu lagi.

"Saya katakan tadi, kita tidak boleh dikaitkan dengan Pilpres. Ibu mengatakan keyakinan nomor 2, nggak ada urusannya bu. Saya cuma tanya bedanya apa, kenapa ibu, karena yang beda warna beda desain. Saya tanya alasannya apa?" kata Rudiantara.

Tiba-tiba Rudiantara bertanya pada ASN yang tadi memilih desain nomor dua. "Bu, Bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?"

Rudiantara pun menimpali lagi. "Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih."

Rudiantara meminta pegawai Kominfo tak larut dalam Pilpres dan menjadi penyatu dari perbedaan di masyarakat. Dia juga meminta ASN memerangi hoaks yang semakin marak.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam

Penganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca Selengkapnya
PNS Mendadak Tenar Usai Pamer Harta
PNS Mendadak Tenar Usai Pamer Harta

Kasus pegawai pajark Rafael Alun Trisambodo membongkar bagaimana kehidupan seorang PNS. Tak disangka, PNS yang digaji dengan uang rakyat hidup penuh kemewahan.

Baca Selengkapnya
Sering Pamer Kekayaan, Ternyata Gaji Asli PNS Komdigi Hanya Segini
Sering Pamer Kekayaan, Ternyata Gaji Asli PNS Komdigi Hanya Segini

Oknum ini diduga tidak melaksanakan tugas mereka untuk memblokir situs perjudian online, yang dikenal dengan nama Judol.

Baca Selengkapnya
76 PNS KPK Diperiksa Buntut Kasus Pungli Rutan
76 PNS KPK Diperiksa Buntut Kasus Pungli Rutan

Tim Pemeriksa akan membuat laporan hasil pemeriksaan untuk disampaikan kepada Sekjen selaku PPK.

Baca Selengkapnya
Ditanya Kasus Judi Online di Komdigi Mengarah ke Mantan Menteri? Menko BG: Pesan Presiden Semua Diproses
Ditanya Kasus Judi Online di Komdigi Mengarah ke Mantan Menteri? Menko BG: Pesan Presiden Semua Diproses

Hal itu, dia sampaikan merespons pertanyaan terkait kasus judi online di Komdigi mengarah kepada mantan Menkominfo Budi Arie.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Suasana Mencekam Komdigi Usai 11 Pegawai Ditangkap Polisi Akibat Bekingi Judi Online
Suasana Mencekam Komdigi Usai 11 Pegawai Ditangkap Polisi Akibat Bekingi Judi Online

Meutya menegaskan telah memiliki komitmen bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan terbuka dalam penanganan kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Segini Gaji Brigadir Putri Sirty Cikita, Polwan Viral Tegur Warga Lagi Makan & Bilang Tak Sopan
Segini Gaji Brigadir Putri Sirty Cikita, Polwan Viral Tegur Warga Lagi Makan & Bilang Tak Sopan

Brigadir Cikita dicibir netizen lantaran menegur orang lagi makan dan malah mengatakan orang tersebut tak sopan.

Baca Selengkapnya
Menko Budi Gunawan soal Budi Arie Disorot dalam Pusaran Kasus Judi Online: Kita Tunggu Saja
Menko Budi Gunawan soal Budi Arie Disorot dalam Pusaran Kasus Judi Online: Kita Tunggu Saja

Menko Budi Gunawan memastikan tidak akan membiarkan Polri diintervensi oleh pihak manapun dalam menyelidiki kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN
Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN

MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.

Baca Selengkapnya
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya