Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri Kolam Eks Tambang Batubara di Samarinda yang Menewaskan Bocah Ahmad

Menelusuri Kolam Eks Tambang Batubara di Samarinda yang Menewaskan Bocah Ahmad Lokasi kolam bekas galian tambang batubara. ©2019 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Bocah Ahmad Setiawan (10) murid kelas IV SD meninggal di kolam bekas tambang batubara di Samarinda, Kalimantan Timur. Ahmad menjadi korban ke-35 yang meregang nyawa kolam eks tambang batubara di Kalimantan Timur.

merdeka.com coba mendatangi lokasi pada Senin (24/6) sore. Dari pusat Kota Samarinda, jarak sampai ke lokasi sekitar 8 kilometer atau lebih kurang 15-20 menit. Tiba di Jalan Gang Saka harus berjalan mesti berjalan kaki 500 meter atau lebih kurang 30 menit untuk sampai ke lokasi. Medan yang dilalui sedikit menantang, harus melewati jalan perbukitan naik dan turun, khas area pertambangan batubara.

Sebelum masuk ke lokasi tambang, berdiri baliho proyek perumahan oleh kontraktor swasta. Satu unit rumah tipe 36 sedang dibangun tukang bangunan di lokasi.

Orang lain juga bertanya?

bekas galian tambang batubara

Di dekat kolam maut yang merenggut nyawa bocah Ahmad, ada bekas galian lain sedalam sekitar 5-6 meter. Pada bagian dinding bekas galian terlihat emas hitam.

Sejak awal berjalan kaki hingga tiba di kolam dengan warna air hijau kebiruan itu, sama sekali tidak terlihat plang peringatan, pagar pembatas maupun sekuriti. Padahal hal itu menjadi kewajiban perusahaan usai menambang emas hitam. Sebab secara kasat mata, kolam itu terlihat dangkal.

Koordinator Inspektur Tambang Dinas ESDM Kalimantan Timur, Deni Wibawa, menerangkan dilihat dari titik koordinat, kolam itu bekas galian tambang PT IBP pengantong izin pertambangan dari Kementerian ESDM.

"Lokasi ini, ditambang dari tahun 2008 sampai 2013. Dari penjelasan PT IBP, laporan triwulan I 2019, lokasi ini direklamasi termasuk penutupan lubang bekas tambang dan selesai tanpa genangan air sama sekali. Meski memang belum melakukan proses vegetasi," sebut Deni.

bekas galian tambang batubara

Namun, kata Deni, dari hasil investigasi yang dilakukannya, jika mengamati bentuk bekas galian, ada pihak lain yang membuka kembali lubang bekas tambang menggunakan alat berat pada Maret 2019 lalu.

"Dibuka oleh siapa, saya tidak tahu. Itu ranah polisi. Memang, perusahaan (PT IBP) harus terus mengontrol di area konsesinya," terang Deni.

Ketika ditanya soal kewajiban perusahaan, apalagi perusahaan tambang besar yang mendapat izin Kementerian ESDM, untuk memasang plang peringatan agar warga tidak mendekat maupun pagar keliling, Deni tidak menjelaskan gamblang.

Yang menarik, begitu merdeka.com kembali dari penelusuran kolam bekas tambang itu, terlihat ada ekskavator di sekitar lokasi kolam. Belum tahu jelas apakah ekskavator itu, yang melakukan aktivitas galian. Namun demikian, entah di mana pengemudi ekskavator itu.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup

Izin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Delapan Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas Banyumas, Ini Faktanya
Delapan Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas Banyumas, Ini Faktanya

Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya

Tim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Buntut Air Tercemar Bensin di Bogor, SPBU 34.163.17 Berhenti Operasi Sementara
Buntut Air Tercemar Bensin di Bogor, SPBU 34.163.17 Berhenti Operasi Sementara

Ramai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.

Baca Selengkapnya
Desa di Kalsel Ini Dulunya Jadi Tujuan Transmigrasi Era Soeharto, Kini Hilang karena Pembangunan Tambang Batu Bara
Desa di Kalsel Ini Dulunya Jadi Tujuan Transmigrasi Era Soeharto, Kini Hilang karena Pembangunan Tambang Batu Bara

Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.

Baca Selengkapnya
Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Jambi Meledak, Satu Orang Tewas
Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Jambi Meledak, Satu Orang Tewas

Korban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.

Baca Selengkapnya
Saksi: Razia Gabungan Tindak Tambang Timah Ilegal Sering Bocor
Saksi: Razia Gabungan Tindak Tambang Timah Ilegal Sering Bocor

Sumadi bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015-2022.

Baca Selengkapnya
Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka-Luka Akibat Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok
Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka-Luka Akibat Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok

Korban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.

Baca Selengkapnya
Sumur Minyak Mentah Ilegal Meledak di Jambi, Polisi Investigasi Pemilik
Sumur Minyak Mentah Ilegal Meledak di Jambi, Polisi Investigasi Pemilik

Polda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.

Baca Selengkapnya
Mata Bor Menembus Kedalaman 130 Meter, Warga Bogor Kaget yang Keluar Bukan Cuma Air
Mata Bor Menembus Kedalaman 130 Meter, Warga Bogor Kaget yang Keluar Bukan Cuma Air

Di tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah

Baca Selengkapnya
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan

Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Debit Air di Kali Ciliwung Menyusut Saat Musim Kemarau
FOTO: Penampakan Debit Air di Kali Ciliwung Menyusut Saat Musim Kemarau

Kondisi ini tak lepas dari debit air di Bendungan Katulampa yang juga berkurang. Bahkan, tinggi aIr di Katulampa masih berada 0 cm sejak awal Juni 2023 lalu.

Baca Selengkapnya