Menelusuri masjid warisan raja ke-IV kerajaan Turikale di Maros
Merdeka.com - Masjid Urwatul Wutsqa di Kecamatan Turikale, berdiri tepat di ibu kota Kabupaten Maros. Masjid yang berada sekitar 30 kilometer dari Kota Makassar ini dikenal juga dengan nama masjid Lompoa atau masjid besar, juga dengan nama masjid toayya atau masjid tua.
Masjid ini memang terbilang sudah tua. Betapa tidak, warisan raja ke IV kerajaan Turikale, Andi Sanrima Puang Rukka ini dibangun sejak tahun 1854 lalu. Karena tuanya, maka ornamen-ornamen di masjid ini pun pun tampak klasik. Ada kemiripan dengan masjid-masjid tua di Jawa seperti Masjid Demak di daerah Jawa Tengah.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Kapan masjid itu dibangun? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
Antara lain puncak mimbarnya berbentuk mahkota berukir, banyak pintu yang berjumlah 11 dengan model bagian atasnya melingkar dihiasi ukiran kaligrafi. Lalu beduknya berdiameter satu meter lebih ukuran cukup besar, seusia dengan masjid ini.
Di bagian belakang masjid ini ada ruangan khusus yang memuat makam-makam para anggota keluarga raja ke-IV. Ada 32 makam mulai dari raja ke IV Kerajaan Turikale, Andi Sanrima Puang Rukka hingga ke anak cucunya. Lalu di bagian luar atau samping kanan masjid itu juga masih ada hamparan makam para kerabat kerajaan.
Hasan (55), salah seorang warga setempat mengatakan, sebelumnya masjid ini hanya sebuah langgar kecil kemudian alami renovasi hingga wujudnya seperti saat ini.
"Meski sempat alami renovasi, ornamen aslinya tetap dipertahankan, tidak boleh diubah termasuk model masjid secara umum," kata Hasan.
Dalam perjalanan, masjid ini dijadikan pusat penyebaran Islam di Maros khususnya tariqat khalwatiyah samman. Tariqat ini masih terjaga hingga kini. Tiap malam bukan hanya di bulan Ramadhan, pengikut tariqat ini berzikir dipimpin imam masjid ke 12, Andi Muhammad Hidayat.
Ada yang sengaja datang dari Kabupaten Bone, Kabupaten Barru. Dan tidak sedikit juga jamaahnya berasal dari daerah luar Sulawesi Selatan, mereka berkumpul di masjid ini dalam kegiatan tertentu capai ratusan orang hingga jemaah zikirnya memenuhi masjid.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,
Baca SelengkapnyaGubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaKota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca SelengkapnyaMuseum Sadurengas merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.
Baca SelengkapnyaMasjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.
Baca SelengkapnyaMasjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.
Baca SelengkapnyaMuseum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Baca SelengkapnyaPendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaBegini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaJelajah Masjid Raya Syahabuddin, jejak peninggalan sejarah dari Kerajaan Siak.
Baca Selengkapnya