Menengok gedung tua pertunjukan wayang orang Bharata Purwa
Merdeka.com - Salah satu gedung pertunjukan seni wayang yang cukup tua di Jakarta adalah Gedung Wayang Orang Bharata Purwa. Meski sudah berusia tua, gedung yang terletak di Jalan Kalilio No 15, Senen, Jakarta Pusat itu, terlihat masih bagus dan terawat.
Kondisi gedung yang terawat itu seakan mematahkan segenap pandangan yang menilai bahwa gedung-gedung tua untuk pertunjukan kesenian identik dengan hal-hal mistik dan gaib.
Adalah Darman, seorang yang cukup lama jadi juru parkir di depan gedung itu mengatakan bahwa nuansa mistik dan hal-hal gaib jarang terlihat di gedung wayang orang Bharata Purwa.
-
Dimana letak makam misterius? Di Kota Salatiga, terdapat sebuah makam tunggal misterius yang letaknya berada di pekarangan rumah warga.
-
Di mana Tari Miyang bisa dipentaskan? Tari ini pun bisa dipentaskan di mana saja sesuai kebutuhan.
-
Siapa yang terjebak di dunia magis? Orangtua Chihiro telah dirubah menjadi babi akibat kutukan setelah mereka makan di sebuah tempat yang begitu indah sekaligus penuh misteri.
-
Bentuk seperti apa makam misterius? Makam itu dibuat memanjang dengan masing-masing ujungnya berbentuk setengah lingkaran. Sekilas makam itu mirip dengan makam Yahudi di kompleks makam Bergota Semarang.
-
Mengapa tarian Seblang Olehsari dianggap mistis? Tarian juga melibatkan kegiatan mistis karena si penari akan dirasuki roh halus agar bisa menari.
"Gak ada yang mistik-mistik mas di situ, itu kan kata orang saja," katanya saat diwawancarai di depan gedung Bharata Purwa, Sabtu, (20/9).
Selain itu, acara pertunjukan wayang orang yang dihelat di gedung itu masih terbilang ramai. Hal itu diungkapkan salah seorang sesepuh komunitas wayang orang Bharata Purwa, Marsam. Lebih Jauh menurut Marsam, selain masih eksis dan ramai pengunjung, gedung Bharata Purwa merupakan yang paling bagus dibanding gedung-gedung pertunjukan lainnya.
"Kalau penontonnya masih ramai, dan gedung ini bisa dibilang paling bagus dibanding gedung lainnya seperti gedung Miss Tjitjih," katanya saat latihan sebelum pementasan.
Marsam juga menceritakan bahwa komunitas wayang orang Bharata berdiri pada tahun 1960-an. Ia menambahkan bahwa di zaman Gubernur Ali Sadikin, dirinya dan kawan-kawannya di komunitas wayang orang itu mendapatkan perhatian soal kesejahteraan.
"Sejak tahun 60-an sudah berdiri. Dan Pak Sadikin itu dulu berjasa besar karena beliau lah yang memperhatikan kesejahteraan para pemain wayang," tuturnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Baca SelengkapnyaGua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaDalang hanya membacakan naskah, tanpa memainkan media wayang.
Baca SelengkapnyaTak ada satupun warga yang tahu kapan makam itu berdiri
Baca SelengkapnyaMenyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung akan mengetahui berbagai jenis wayang di Indonesia dan mancanegara
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca Selengkapnya