Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok harmonisnya umat Hindu & Islam di Makam Raden Mas Sepuh

Menengok harmonisnya umat Hindu & Islam di Makam Raden Mas Sepuh Makam Raden Mas Sepuh di Bali. ©2014 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Sebuah makam di pinggir pantai yang terletak di Pantai Seseh, Munggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Sabtu tengah malam (13/9) nampak hening. Di area Makam Raden Mas Sepuh itu nampak sejumlah umat berbaur, dari yang mengenakan pakaian adat Bali hingga ada juga yang mengenakan kostum sorban (muslim).

Nampak segerombolan umat yang mengenakan pakaian adat mengacungkan sembah puja dan bhakti. Sementara di areal sisi makam nampak dari luar sejumlah orang mengenakan sorban dan peci, sambil memegang buku. Mulutnya komat-kamit sambil berdzikir merapal doa.

"Beginilah kalau di hari keramat yang bertepatan juga dengan hari-hari yang dikeramatkan di tanah Jawa," kata Mangku Artana, salah seorang pemangku di makam tersebut, Sabtu (13/9) malam.

Maklum Sabtu kemarin adalah hari Tumpek Wayang, hari di mana umat Hindu di Bali melaksanakan upacara persembahyangan. Dan di hari itu juga, adalah Kliwon di mana umat muslim di Bali banyak yang melakukan ziarah dan berdzikir.

"Biasanya kalau Jumat legi baru ramai orang dzikiran di sini (makam)," ujarnya.

Makam yang dipagari tembok warna putih dengan arsitektur Bali ini tak lagi asing di lingkup Kabupaten Badung. Di makam ini disemayamkan Putra Raja Mengwi yang beragama Islam. Itulah sebabnya makam ini diberi nama Raden Mas Sepuh.

Bagaimana ceritanya?

Menurut penjelasan Mangku Artana, entah benar atau tidak, Raden Mas Sepuh adalah putra dari Raja Mengwi Kabupaten Badung, dari ibunya putri dari kerajaan Blambangan. Entah prahara rumah tangga apa yang terjadi, hingga putri Blambangan ini memilih pulang ke tanah Jawa saat masih mengandung. Hanya berbekal keris pusaka Raja Mengwi, dia akhirnya tiba di kerajaan Blambangan hingga melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Mas Ceti atau Mas Sepuh.

"Saat dewasa baru ke Bali karena ingin tau ayahandanya," papar Mangku Artana.

Karena tidak diakui oleh ayahnya, Raden Mas Sepuh menunjukkan senjata dan malah berperang dengan ayahnya sendiri. Dalam peperangan itu konon, Raja Mengwi kalah. Namun demi menjaga wibawa dan kehormatan Raja, Raden Mas menerima kekalahan dan minta dirinya dimakamkan di pinggir pantai.

"Di sinilah makam beliau, makam ini dulunya dikenal dengan nama Makam Angker Mas Sepuh. Karena semasa perjalanan ke Bali beliau menyebarkan agama Islam dan banyak membuat sejumlah jin taubat. Hingga sekarang makam ini katanya masih tetap dijaga oleh jin-jin pengikutnya," kata dia.

Sebelum Raden Mas Sepuh dimakamkan, Raja pernah bersumpah agar semua keturunan Raja Mengwi yang masih bertahta wajib melakukan sungkem di makam ini. Saat ini makam ini masuk dalam situs makam kramat Wali Pitu di Bali.

Dari cerita Tujuh Wali (Sab'atul Auliya') di Bali, hampir seluruhnya punya kaitan erat dengan raja-raja di Bali. Seperti halnya Raden Mas Sostrodiningrat Pangeran Madura yang menyebarkan agama Islam di Bali menikahi Putri Raja Pemecutan, Denpasar. Makamnya ada di Ubung, Denpasar Utara. Begitu juga dengan makam Habib Ali Bin Abu Bakar bin Al-Hamid di Pantai Kusamba Dawan Klungkung. Ia seorang Habib sekaligus penasihat raja.

Lebih menarik lagi, makam wali Syech Abdul Qodir Muhammad yang punya nama China, The Kwan Lie. Makamnya diberi nama Karang Rupit Labuhan Aji, Singaraja. Lantaran Kwan Lie semasa hidupnya berada di Singaraja dan banyak memberikan ceramah rohani Islami serta membantu masyarakat dengan membangun musala. Sebagai kehormatannya, orang Bali memberi nama daerah itu Labuhan Aji atau seorang Haji yang berlabuh memberi pencerahan.

Wali lainnya di Bali adalah Syekh Maulana Yusuf Al-Baghdi Al-Maghrabi dan Habib Ali bin Zainal Abidin Al-Idrus, Makam Keramat Kembar terletak di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Serta ada Habib Umar bin Maulana Yusuf Al-Maghrobi di Puncak Obyek wisata Bedugul. Juga Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih yang terletak di Loloan Barat Kec. Negara, Kab. Jembrana, dekat Pelabuhan Gilimanuk. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nyepi Beriringan Ramadan, Menag: Momentum Introspeksi, Saling Hormati Ritual dan Tradisi
Nyepi Beriringan Ramadan, Menag: Momentum Introspeksi, Saling Hormati Ritual dan Tradisi

Baik Nyepi maupun puasa Ramadan, lanjut Yaqut, menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali

Di pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu

Baca Selengkapnya
Kawah Tekurep, Rumah Peristirahatan Terakhir Para Raja Palembang yang Jarang Diketahui
Kawah Tekurep, Rumah Peristirahatan Terakhir Para Raja Palembang yang Jarang Diketahui

Tempat ini biasa digunakan untuk wisata ziarah serta bagian dari belajar sejarah kerajaan.

Baca Selengkapnya
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna

Berbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Uskup Agung Semarang dan Tokoh Lintas Agama Datangi Masjid Agung Jawa Tengah, Beri Ucapan Selamat Idulfitri ke Umat Muslim
Uskup Agung Semarang dan Tokoh Lintas Agama Datangi Masjid Agung Jawa Tengah, Beri Ucapan Selamat Idulfitri ke Umat Muslim

Kegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Umat Muslim di Sukoharjo Bagikan Takjil Kerukunan untuk Umat Katolik yang Sedang Puasa Paskah, Bikin Adem
Viral Momen Umat Muslim di Sukoharjo Bagikan Takjil Kerukunan untuk Umat Katolik yang Sedang Puasa Paskah, Bikin Adem

Videonya viral di tiktok dan menuai perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu

Pemprov Jawa Barat mengumumkan bahwa Ngunjung khas Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Baca Selengkapnya
12 Tradisi Maulid Nabi yang Turun Temurun Dilakukan Hingga Saat Ini
12 Tradisi Maulid Nabi yang Turun Temurun Dilakukan Hingga Saat Ini

Dengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh

Saking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.

Baca Selengkapnya
Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun
Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun

Walaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini

Ada sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.

Baca Selengkapnya