Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok kecintaan pelajar Papua pada Indonesia

Menengok kecintaan pelajar Papua pada Indonesia pelajar papua peserta bela negara. ©istimewa

Merdeka.com - Dengan pakaian adat dari tanah kelahirannya, Anjala Adadikam bergabung dengan 1.031 rekannya di Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) di kawasan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/7). Gadis 17 tahun asal Jayapura ini merupakan calon mahasiswi Fakultas Geologi Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat Kalsel.

pelajar papua peserta bela negara

Bukan tanpa alasan dia memilih menekuni bidang pertambangan. "Tanah kami di Papua kaya akan emas, sehingga nanti saya bisa ikut kelola kekayaan di Papua," ungkap Anjala.

Orang lain juga bertanya?

Cita-citanya sederhana, namun sangat mulia. Dia tidak ingin konflik terus terjadi di tanah kelahirannya. Anjala juga menentang jika ada yang ingin memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Indonesia.

"Saya bangga sekali menjadi anak Indonesia. Cita-cita saya adalah membangun Papua. Janganlah (berpisah), karena saya sangat menyayangi Indonesia," tegas dia.

Untuk pertama kalinya, anak ketiga dari lima bersaudara ini mengikuti bela negara. Dia ingin menjadi pribadi lebih tegas dan disiplin. "Kami dilatih banyak hal. Ini pengalaman pertama saya. Saya berharap bisa lebih baik ke depan. Lebih tegas, disiplin, dan tertata," ucapnya.

pelajar papua peserta bela negara

Ruben Ary Kamarea, datang dari Kabupaten Kepulauan Yapen. Dia bakal menjadi mahasiswa di Fakultas Perikanan jurusan Budidaya Perairan dan Perikananan, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Sama seperti Anjala, Ruben juga bercita-cita kembali ke kampungnya dan membangun daerahnya.

"Karena daerah asal saya dikenal sebagai daerah laut. Penghasilan utama penduduknya dari laut seperti ikan, dan lain-lain. Saya ingin membangun daerah saya dan bercita-cita menjadi sarjana perikanan."

Bagi remaja 18 tahun ini, Papua dan NKRI adalah harga mati. Kalimat itu terucap untuk memberikan gambaran kecintaannya terhadap kampung halaman dan negaranya. "Rasa cinta saya sebesar dan seluas negara Indonesia. Bagi saya NKRI harga mati. Kalau ada yang ingin Papua berdiri sendiri, mereka harus diberi pemahaman dan tidak terpengaruh oleh hasutan orang luar," ucapnya.

Dia juga berharap seluruh rakyat Indonesia bisa hidup berdampingan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan.

Di mata Ludia Wallery Wakris, Indonesia terlalu indah, kaya, dan sangat luar biasa. Meski berdiri di atas segala perbedaan, rakyat Indonesia bisa hidup berdampingan tanpa batasan. "NKRI seratus persen buat saya," kata Ludia.

pelajar papua peserta bela negara

Papua adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa yang besar ini. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk memisahkan diri. "Bagi saya tidak perlu. Kita lebih baik jika bersatu. Semoga Papua terus menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.

Untuk diketahui, sebanyak 1.031 calon mahasiswa asal Papua mengikuti kegiatan Pelatihan Bela Negara di Pusat Pendidikan dan Latihan Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dimulai Selasa (18/7) hingga Senin (24/7).

Pelatihan Bela aNegara merupakan kegiatan Diklat Kader Muda Bela Negara bagi Orang Asli Papua (OAP) program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Tahun 2017.

"Bela Negara bagi orang asli Papua adalah untuk mewujudkan kader muda yang memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang berkeperibadian Pancasila dengan nasionalisme dan patriotisme yang tinggi," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Di hadapan remaja asal Papua, mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menekankan pentingnya nilai-nilai cinta Tanah Air, setia pada Pancasila sebagai ideologi, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Dia juga menilai pembekalan kemampuan bela negara yang dikembangkan secara psikis maupun fisik pada para pelajar ini, kelak akan bermanfaat membangun karakter disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan yang mendukung pelajar Papua dalam proses pendidikan mereka.

"Program ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan dan TNI, tapi juga tanggung jawab seluruh pembina sumber daya manusia, yakni kementerian, lembaga, dan juga pemerintah daerah," jelas Menhan. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahlil Lahadalia: Gibran Punya Cinta yang Tulus Kepada Tanah Papua
Bahlil Lahadalia: Gibran Punya Cinta yang Tulus Kepada Tanah Papua

"Jadi kalau sudah Pak Jokowi yang membangun kita, Mas Gibran ini Putra sulung dari Pak Jokowi," kata Bahlil.

Baca Selengkapnya
Bendera Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter Dibentangkan di Bukit Tungkuwiri Papua
Bendera Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter Dibentangkan di Bukit Tungkuwiri Papua

Membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter di atas Bukit Tungkuwiri untuk menyambut HUT ke-79 RI.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Ganjar Kampanye di Merauke, Disambut Hangat hingga Diberi Noken dan Mahkota Papua
FOTO: Momen Ganjar Kampanye di Merauke, Disambut Hangat hingga Diberi Noken dan Mahkota Papua

Kedatangan Ganjar disambut antusias ratusan warga serta tarian Tibe khas Suku Asmat yang dibawakan sejumlah mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Gibran: Papua Tidak Boleh Ditinggal, Harus Terus Dibangun
Gibran: Papua Tidak Boleh Ditinggal, Harus Terus Dibangun

Gibran mengatakan pembangunan Indonesia ke depannya tidak boleh lagi Jawa sentris.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan PM Papua Nugini Bertemu, Ini yang Dibahas
Prabowo dan PM Papua Nugini Bertemu, Ini yang Dibahas

Anak muda di Papua Nugini diberi kesempatan untuk menjadi mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) RI.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat
Prabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat

rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.

Baca Selengkapnya
Di Rakerda APDESI Jabar, Prabowo Ingatkan Bahaya Lugu: Kita Tak Boleh Lagi Dibohongi Bangsa Lain
Di Rakerda APDESI Jabar, Prabowo Ingatkan Bahaya Lugu: Kita Tak Boleh Lagi Dibohongi Bangsa Lain

Indonesia, kata Prabowo, memiliki kekayaan alam untuk bisa menjadi negara yang kuat dan mandiri.

Baca Selengkapnya