Menengok Kehidupan Warga Kampung Tambak Lorok Dikunjungi Jokowi Malam Hari
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi diam-diam mendatangi Kampung Tambak Larok, Semarang Utara awal bulan ini. Dia datang malam hari untuk meninjau kondisi perkampungan di wilayah Tanjung Emas itu.
Menurut Ketua RW setempat, Haji Sueb, Jokowi datang pukul 22.30 Wib. Jokowi sempat mengungkap soal kunjungannya tersebut saat debat kedua capres akhir pekan lalu.
Merdeka.com coba mendatangi dan melihat langsung kehidupan warga Tambak Lorok, yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sejak lima tahun terakhir, kampung itu sudah berbenah menjadi lebih tertata dan bersih.
-
Bagaimana Kampung Bubakan berubah? Dua puluh tahun lalu, Desa Bubakan merupakan desa yang sangat tertinggal. Kini desa itu merupakan desa tersukses di Wonogiri, khususnya di Kecamatan Girimarto. Rata-rata aset rumah di desa itu harganya mencapai Rp1 miliar.
-
Bagaimana Kampung Kurus berubah? Perubahan ini terjadi begitu saja, tanpa diketahui penyebabnya.
-
Bagaimana komunitas Tanoker mengubah Desa Ledokombo? Komunitas Tanoker meyakini bahwa pembelajaran bisa dilakukan kapan dan di mana saja, termasuk dikemas dalam permainan egrang.
-
Kapan Kampung Talas berubah? Kondisi itu lantas menciptakan ketidaknyamanan, lalu pada 2019 terjadi perubahan signifikan dari kampung tersebut hingga memiliki wajah baru seperti sekarang.
-
Apa perubahan yang terjadi di Kampung Semonet? Setahun belakangan, ia tinggal di sebuah bangunan tidak permanen yang ia dirikan di tepi pantai. Bangunan itu ia dirikan sebagai buntut rumahnya yang kini telah tenggelam dan tak bisa ditempati lagi.
-
Bagaimana Kampung Seuseupan terlihat bersih? Kesan rapi dan bersih kemudian melekat dengan kampung ini.
"Lumayan bersih dan tertata, dari yang dahulunya kumuh menjadi bersih dan pemukiman penduduk tertata. Dari yang dahulunya kalau ada ombak besar terdampak, warga juga sudah merasakan tidak ada ombak yang masuk meski sedikit keberadaan ombak menerjang sampai daratan," kata Sueb saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Selasa (19/2).
Sueb menceritakan, wilayahnya masuk program kampung bahari yang digagas pemerintah pusat. Dulunya, kampung mereka tak terkenal, sampai akhirnya Jokowi berkunjung pada 2014 lalu dan mendengar aspirasi warga.
"Jadi itu berkat kunjungan beliau tahun 2014 di kampung kami. Dia menampung keluhan warga. Sebagian warga meminta kampungnya jadi kampung bersih," katanya.
Beruntung, katanya, keluhan warga didengar oleh pemerintah pusat. Melalui Pemerintah Kota Semarang, Kampung Tambak Lorok dipercantik.
"Intinya warga dibikinkan talud agar tidak terdampak ombak, insfrastruktur jalan, dan pembangunan pasar ikan direspon oleh Pemerintah," jelasnya.
Warga sangat senang. Talud mempermudah akses nelayan dan memperindah kesemrawutan selama ini.
"Ini lumayan tertata, semenjak ada talud. Nelayan yang keluar masuk dermaga bisa terpantau. Kalau dulu kan asal di bibir pantai kapal semrawut. Mana kapal yang akan melaut, mana kapal yang pulang melaut," ujarnya.
Selain itu, katanya, setibanya di dermaga, nelayan langsung berada di depan perdagangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Namun saat ini belum didapat digunakan.
"Pasar ikan sudah jadi, tapi belum digunakan. Oleh sebagian pedagang masih menjual di lapak-lapak sederhana depan gedung pasar ikan," jelasnya.
Seorang nelayan, Parno, menceritakan talud mempermudah saat menjemur ikan setelah melaut. Ikan-ikan diletakkan di tampah.
"Ini ikan biasanya saya jemur di sini sampai kering," ujarnya.
Parno juga senang sejak mendapatkan perhatian pemerintah, nelayan di Tambak Lorok bisa melaut menggunakan kapal 10 GT dipermudah.
"Enaknya kapal saya di bawah 10 GT tidak perlu pakai surat izin dinas terkait. Artinya bisa melaut di laut lepas. Lha ini keuntungannya, sekali melaut ya lumayan tangkapannya," kata Parno menutup perbincangan menjelang sore.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat selalu berkendara seolah-olah mereka sedang berada di jalan raya dengan taat berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengecek perkembangan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah.
Baca SelengkapnyaPos lintas batas pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Oktober 1989 itu kini punya penampilan keren dan membanggakan bagi warga Indonesia di perbatasan.
Baca SelengkapnyaJebolan Akpol 1991 itu nampak terjun langsung mengecek proses pembangunan rumah dinas para anggota.
Baca SelengkapnyaJalan rusak di Lampung itu sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKini Kampung Krese tampil lebih bersih dan bebas dari banjir.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, wilayah ini pernah dikunjungi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1958.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan revitalisasi pasar tersebut berawal dari keluhan pedagang soal kondisi pasar yang kotor dan tidak tertata.
Baca SelengkapnyaAda banyak fakta menarik dari Kemang, mulai dulu dikenal sebagai kampung terpencil hingga dapat julukan tempat jin buang anak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengunjungi Lampung, Jumat (5/5). Jalanan rusak di Lampung yang beberapa waktu lalu viral pun ditinjaunya. Penampilan berbeda Paspampres bermotor yang mengawalnya pun mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaJalan Solo-Purwodadi Jateng disebut Jokowi sudah lama rusak selama bertahun-tahun
Baca Selengkapnya