Menengok Kerajinan Tempat Buah dari Kerang di Denpasar Selatan
Merdeka.com - Kreativitas memang tak mengenal batas. Sesuatu yang semula tak ternilai kadang menjadi barang berharga ketika diolah menjadi sumber kreativitas.
Seperti kerajinan tempat untuk buah dari bahan kerang sudah sejak tahun 2007 ditekuni oleh Muhammad Syafi'i Udin (32). Pria asal ke Pulauan Ra'as, Desa Brakas, Madura Sumenep, Jawa Timur, ini mengatakan, kerajinan dari kerang dibuat beraneka ragam mulai tempat buah, tempat saos dan tempat talam.
"Untuk jenis kerajinannya beraneka ragam. Kalau untuk bahannya mulai dari kerang Kapes, kerang Hijau dan Gewang. Ada juga yang dihiasi batok kelapa, kayu manis dan kayu jati," kata Udin, saat ditemui di rumah produksinya, Jalan Wijaya Tiga, Suwung Kauh, Denpasar Selatan, Rabu (14/11).
-
Kerajinan apa yang bisa dibuat dari cangkang kerang? Anda bisa membuat apa saja, mulai dari kerajinan tangan berupa jepit rambut, anting, lampu hias, hingga tirai.
-
Kenapa cangkang kerang cocok untuk kerajinan? Cangkang kerang yang sering ditemui di pantai selalu memiliki bentuk yang untik dan menarik. Mulai dari bentuk spiral, tekstur halus, hingga bentuk cangkang bulat yang memiliki gradasi warna cantik.
-
Dimana Sujadi membangun budidaya kepitingnya? Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Sujadi? Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,' kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Udin menjelaskan, untuk membuat kerajinan tempat buah dari kerang tersebut bahan dasarnya memakai resin untuk membentuk model tempatnya. Kemudian, dihiasi dengan aneka kerang yang sudah dibentuk di gudang dengan menggunakan mesin dinamo, bentuknya mulai dari segi empat memanjang, bulat dan segi tiga.
Setelah kerang selesai dibentuk kemudian kerang-kerang tersebut ditempel dengan rapi menggunakan lem merk Fox. Saat, tempelan kering, agar lebih kuat diberi resin cair kembali dan dijemur sampai kering. Selanjutnya di ampelas hingga mengkilat.
"Kalau bentuk dasarnya dibuat dari bahan resin dulu. Kalau tempat buah bentuknya mirip perahu, kalau untuk talam ada yang kotak, ada juga yang berbentuk love. Iya tergantung pesanan saja," imbuh udin.
Selain dihiasi dari kerang, ada juga yang dihiasi dari batok kelapa dan kayu hingga tempat buah dan talam tersebut terlihat menarik. Udin juga mengungkapkan, bahwa untuk kerajinan yang ia buat dalam waktu sebulan bisa menyelesaikan 100 pcs kerajinanya.
Sementara untuk ukurannya, untuk yang paling besar sekitar 40 centi meter dan paling kecil 10 centi meter. "Kalau yang besar itu biasanya dibuat tempat buah atau talam. Tapi kalau yang kecil itu buat tempat saos," jelas Udin.
Untuk kisaran harga, Udin menjual untuk kerajinan kerangnya seperti tempat buah per bijinya harga Rp 45 ribu dan kalau untuk tempat saos seharga Rp 8 ribu.
Untuk penjualannya, menurut Udin dijajakan di pasar seni seperti di Ubud Gianyar Bali, dan pasar seni di Denpasar. Namun ada juga Art Shop-Art Shop yang langsung memesan kerajinan kerangnya.
"Kalau yang order, biasanya itu untuk di ekspor ke luar negeri. Setau saya biasaya dikirim ke Amerika Latin atau Spayol. Biasanya begitu, kalau saya disini hanya buat saja," ucapnya.
Udin juga mengungkapkan terkait omzet kerajinannya tidak menentu tergatung pesanan. Selain itu, dirinya hanya bekerja dengan istrinya saja. Tetapi jika pesanan banyak Udin menyewa tenaga bantuan yang di bayar per hari.
"Kalau omzet dalam sebulan tergantung orderan. Kalau ramai sampai Rp 25 juta. Kalau sepi kadang sampai Rp 15 juta. Iya alhamdulillah cukup, bisa menyambung hidup untuk sekedar makan anak istri. Karena keuntungan tipis, mana buat bayar kontrakan, mana buat modal lagi untuk buat tempat kerang ini," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaSukamdi menceritakan awal mula dia merintis usaha keripik.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaDari situ dia akhirnya memilih untuk mencoba membuat keripik pisang yang diberi nama Nadasuka.
Baca SelengkapnyaProduk ini cocok jadi hiasan ruangan dan perabot rumah tangga. Sejarah mencatat, keberadaan tenun mendong berangkat dari kreativitas warga Tasik di awal abad 20
Baca SelengkapnyaSelain dinikmati segar, udang sering diolah menjadi berbagai bentuk penyedap untuk memberikan cita rasa gurih pada masakan.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaKelompok Waita Tani Kemiri Edum di Sleman olah buah salak jadi 20 jenis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaBeragam makanan fermentasi Indonesia yang patut kamu coba. Ada apa saja?
Baca SelengkapnyaSujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
Baca Selengkapnya