Menengok kiprah pasukan elite baret jingga di SAR Trigana Air
Merdeka.com - Pesawat Trigana Air rute Sentani menuju Oksibil dengan nomor penerbangan 257 mengalami kecelakaan di perbukitan Bintang, Oksibil, Papua. Kecelakaan ini menyebabkan seluruh penumpang maupun awaknya tewas. Saat ditemukan warga setempat, pesawat dilaporkan sempat menabrak gunung sebelum akhirnya meledak.
Badan SAR Nasional (Basarnas) lantas menerjunkan sejumlah relawannya, termasuk TNI/Polri untuk mengevakuasi jenazah dan bangkai pesawat. TNI Angkatan Udara juga turut ambil bagian dalam pelaksanaan evakuasi tersebut dengan menerjunkan lima personel Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Sebagai pasukan elite TNI AU, Korpaskhas sering terlibat dalam berbagai penanganan bencana, termasuk kecelakaan pesawat. Mereka pernah diterjunkan saat tragedi Sukhoi Superjet 100 menabrak Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Korps Baret Jingga ini juga terlibat dalam pencarian pesawat AirAsia penerbangan 8501 yang jatuh di sekitar Laut Jawa.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Dimana alutsista TNI AU diuji terbang? Tepat 18 Januari 1956, delapan unit Vampire berhasil menjajal uji terbang dari landasan udara Husein Sastranegara, Bandung.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
Dalam pencarian ini sekaligus pelaksanaan evakuasi, TNI Angkatan Udara menerjunkan lima personel Paskhas, yakni Letda Pas Fitriyanto, Praka Junifer, Pratu Amir, Pratu Taufik dan Pratu Gumilang. Kelima personel Paskhas tersebut masing-masing di antaranya 3 personel rapeling menggunakan pesawat heli Air Fast milik PT Freeport Indonesia, sedang 2 personel menggunakan jalur darat bersama dengan Satuan TNI yang berdinas di daerah tersebut.
Lokasi kecelakaan yang berada pada ketinggian 2.590 meter di atas permukaan laut sekitar 7 mil laut dari Bandara Oksibil, Papua cukup sulit dijangkau. Namun, tak berarti membuat para anggotanya lantas patah arang untuk menemukan dan mengevakuasi seluruh jenazah dari lokasi kejadian. Mereka menjadi salah satu tim SAR pertama yang menemukan bangkai pesawat.
Menurut keterangan Komandan Tim Sar Paskhas Letda Pas Fitriyanto, setelah mencapai lokasi, Tim SAR Paskhas yang dibantu satuan TNI lainnya telah mengantongi 38 jenazah korban untuk menunggu bantuan evakuasi. Hingga kini, Tim SAR Paskhas dan Satuan TNI lain terus bekerja keras mengumpulkan para korban untuk sesegera mungkin dilakukan evakuasi dan identifikasi.
Sebagai pasukan elite, medan berbukit dan terjal tak melulu menjadi hambatan. Sebab, selain bertempur di medan terdepan, mereka juga melaksanakan tugas-tugas khusus di belakang garis musuh, di antaranya penyelamatan awak pesawat yang tertembak jatuh atau kecelakaan di wilayah lawan.
Tak heran jika terjadi kecelakaan pesawat di berbagai wilayah, pasukan ini selalu siap sedia menjalani tugasnya untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTNI AU memiliki pasukan elitenya yang dinamakan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca SelengkapnyaPasukan Kopasgat siaga amankan KTT AIS di Bali. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Baca SelengkapnyaPotret pesawat tempur taktis andalan TNI AU yang jatuh di Pasuran.
Baca SelengkapnyaEMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaSaking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang jatuh diisi oleh empat awak perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaDipilih dari personel terbaik. Dilatih dengan keras. Para Prajurit Intai Amfibi TNI AL selalu diterjunkan di garis depan.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaSalah satu satuan khusus anti teror yang cukup disegani ternyata dimiliki oleh Polri. Siapa yang dimaksud?
Baca Selengkapnya