Menengok Wisata Kampung Kue di Surabaya, Raup Omzet Rp15 Juta Sehari
Merdeka.com - Sebanyak 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue terdiri dari 70 juta jenis kue basah dan kering. Tidak main-main, omzet yang dikumpulkan dari penjualan 2 juta kue tersebut mencapai Rp15 juta dalam sehari.
Pemandangan itu terjadi di Wisata Kampung Kue yang berlokasi di Jalan Rungkut Lor 2, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Alhamdulillah kami yakin bisa mengejar omzet kami, seperti saat sebelum pandemi Covid-19. Kami yakin, bahwa Kampung Kue akan tetap ada untuk membantu menggerakkan ekonomi warga sekitar," kata Koordinator Wisata Kampung Kue Choirul Mahpuduah di Surabaya, Sabtu (19/3).
-
Mengapa delegasi internasional tertarik ke Kampung KB Banyuwangi? Mereka mengaku mengapresiasi sejumlah program kependudukan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang dijalankan oleh Desa Jambewangi.
-
Dimana kue dirayakan? Perayaan ini mempertemukan para penggemar kue di seluruh dunia untuk saling berbagi kue favorit mereka.
-
Dimana Kue Lumpang populer? Kue lumpang tidak hanya populer di Palembang saja, masyarakat di daerah lain pun juga cukup doyan dengan makanan ini.
-
Mengapa Kampung Coklat populer? Wisata edukasi ini sangat populer di Blitar dan menarik minat banyak wisatawan lokal.
-
Di mana tempat usaha makanan yang populer? Awalnya, usaha ini hanya menyediakan berbagai jenis minuman kopi saja. Seiring berjalannya waktu, kedai kopi banyak menyajikan makanan hingga suasana yang unik dan estetik.
-
Kenapa Kue Basung populer di Padang? Jajanan tradisional milik masyarakat Padang ini cukup populer.
Menurut dia, dalam sehari, Wisata Kampung Kue yang di dalamnya terdapat 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue, dengan total 70 jenis kue basah dan kering, yang dijual kembali oleh pemborong ke kabupaten/kota Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya, pedagang di Kampung Kue ini mampu meraup omzet hingga Rp15 juta per hari.
Keberadaan Wisata Kampung Kue semakin dikenal usai dikunjungi sejumlah pihak, baik dari lembaga, kantor, perguruan tinggi dan lainnya.
"Bahkan, banyak sekali pembeli atau pengunjung yang membeli dan memesan kue yang dimakan oleh Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, yakni kue apem. Mengingat juga dengan tradisi megengan menjelang bulan puasa, kami dibanjiri banyaknya pesanan kue apem," kata Irul.
Irul mengaku, bahwa perjalannya mendirikan Wisata Kampung Kue tidak semulus yang dibayangkan. Berawal dari tahun 2001 saat Irul pertama kali berdagang kuliner seorang diri, hingga pada tahun 2005 belajar untuk memulai menggerakkan mesin perekonomian di kampungnya dengan mengajak para ibu-ibu yang terbiasa membuat kue.
"Produk kami juga diterima di hotel-hotel dan pusat oleh-oleh, hingga di maskapai penerbangan. Bahkan, untuk kue kering, saat sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019, sudah menembus pasar di Singapura dan Malaysia," ujarnya.
Namun hal itu tak berlangsung lama, sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Irul dan kawan-kawannya terpaksa harus menerima pengembalian produk dari pusat oleh-oleh, hingga harus memulai bisnis kue dari awal.
Setelah Kampung Kue diresmikan pada 8 Februari 2022 lalu, Irul mengaku mendapat banyak dampak positif yang mempengaruhi usaha para ibu-ibu. Wisata Kampung Kue lebih dikenal dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.
"Secara otomatis penghasilan semakin meningkat. Dengan diresmikannya Wisata Kampung Kue ini menambah kepercayaan masyarakat pada kualitas kue yang kami buat, hal ini juga membuat kredibilitas Kampung Kue semakin meningkat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, pihaknya bersama dinas kesehatan dan stakeholder terkait, ikut memberikan pendampingan terkait perizinan kepada para pelaku UMKM di Wisata Kampung Kue.
Bahkan, lanjut dia, sebelum diresmikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, Dinkes juga memberikan pelatihan kepada pengelola dan penjamah makanan.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya makanan yang higenis," katanya. Seperti dikutip Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tour of Kemala merupakan ajang balap sepeda yang diselenggarakan kolaborasi Kemala Bhayangkari dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu spot wisata yang layak dikunjungi di Kota Surabaya adalah Kampung Lawas Maspati. Ini potretnya.
Baca SelengkapnyaPara utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaWahana itu digemari karena cocok dengan anak-anak. Bahkan banyak pengunjung wahana itu yang datang dari luar kota.
Baca SelengkapnyaSehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaMeski Lebaran masih 3 pekan lagi, permintaan kue kering meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaJangan lewatkan keseruan mengunjungi spot wisata baru Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaDipilihnya Lombok sebagai tujuan studi tour kali ini untuk menjadi belajar terkait tata kelola pariwisata di sana.
Baca Selengkapnya