Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menentang sekolah seharian ala Nawacita

Menentang sekolah seharian ala Nawacita Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Restoran di kawasan perkantoran Sudirman Central Business District, Jakarta, itu kemarin disesaki awak media, selain pengunjung umum. Sebab, sang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy, mendadak mengundang para pewarta.

Belum lama menjabat, sejak akhir pekan lalu Muhadjir menjadi bahan perbincangan. Pernyataannya memancing perdebatan soal ide sekolah seharian (full day school). Dia menganggap, anak-anak bisa menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah sehingga bisa mengembangkan karakter. Ketimbang pulang dan seorang diri di rumah lantaran orang tuanya masih bekerja.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu buru-buru menyanggah cibiran, lantaran idenya dianggap tak masuk akal. Namun menurut dia, anak-anak tidak akan dipaksa belajar sehari penuh. Hanya saja memperdalam kegiatan ekstrakurikuler dan pembentukan karakter. Dia juga tidak mau disalahkan seorang diri soal wacana itu.

"Ini adalah sebagai perintah dari presiden karena saya merupakan pembantu beliau. Bukan saya mengada-ada karena (ide) saya bersumber dari ini pedoman nawacita. Nanti kalau ini belum bisa dilaksanakan nanti saya cari program yang lain," kata Muhadjir kemarin.

Masalah pendidikan di Indonesia bukan main rumitnya, dan tak mudah pula memperbaikinya. Ketimpangan infrastruktur, kesejahteraan guru, isi bahan ajar, kurikulum terus berganti, kekerasan dan perundungan, serta korupsi terus meliputi. Penentangan terhadap ide full day school juga bermunculan.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyatakan konsep itu tidak cocok bila diterapkan secara nasional. Dedi menilai konsep itu hanya cocok diterapkan di wilayah perkotaan. Sedangkan wilayah pedesaan, bakal kontraproduktif.

"Jangan hanya lihat Jakarta. Lihat Papua, Kalimantan, lihat juga Jawa Barat. Tidak akan semuanya cocok," kata Dedi.

Konsep Full Day School, kata dia, akan efektif saat sekolah memiliki fasilitas memadai. Tanpa itu semua sistem pendidikan hanya akan melahirkan generasi stres dan depresi. Dia mengaku tetap menggunakan konsep Pendidikan Berkarakter telah diterapkan sejak 2008.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, juga serupa. Menurut dia, budaya belajar mengajar di sekolah di tanah pasundan sudah terpola.

"Ini ada kultur sekolah di Jabar, di mana siang itu diniyah (pendidikan agama), kelas-kelas dipakai buat belajar agama, makanya dari SD sampai SMP tadi enggak ada yang sampai dengan sore," ujar Deddy.

Dari Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas juga merasa konsep Muhadjir tak bisa berjalan dengan baik. Sebab, budaya pedesaan tidak bisa dicekoki oleh gaya perkotaan.

"Saya bukan menolak berlebihan, tapi rasanya 'full day school' kurang pas diterapkan. Prinsipnya kami patuh dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun, alangkah elok jika kebijakan tersebut juga memperhatikan keberagaman wilayah, tantangan-tantangan yang ada di daerah dan karakteristik daerah," kata Anas.

Muhadjir ngotot menyatakan konsepnya bisa menghindarkan pelajar dari pengaruh buruk. Namun, dia menyatakan peran orang tua tidak dihilangkan.

"Peran orang tua juga tetap penting. Di hari Sabtu dapat menjadi waktu keluarga, dengan begitu komunikasi antara orangtua dan anak tetap terjaga, dan ikatan emosional juga tetap terjaga," imbuh Muhadjir.

Mau bagaimanapun, pendidikan Indonesia tetap butuh perbaikan terus-menerus. Supaya sekolah tidak hanya menjadi pabrik pencetak siswa pintar, tetapi kering budi pekerti. Guru-guru tak lagi mengeluhkan beratnya beban kurikulum yang tak sebanding dengan penghasilan. Dan sekolah menjadi tempat generasi muda berkembang dengan manusiawi, saling menyayangi dan menjaga, serta sebagai titik tolak perubahan bangsa.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Gibran Ogah Tanggapi Anies Baswedan yang Kritik Keras IKN
Gibran Ogah Tanggapi Anies Baswedan yang Kritik Keras IKN

Menurut Anies saat ingin melakukan pemerataan di Indonesia, harus dimulai dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Keras Proyek IKN: Timbulkan Ketimpangan Baru, Tujuan dan Langkah Enggak Nyambung!
Anies Kritik Keras Proyek IKN: Timbulkan Ketimpangan Baru, Tujuan dan Langkah Enggak Nyambung!

Anies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di depan puluhan ribu warga Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik IKN: Bangun Satu Kota di Tengah Hutan Itu Timbulkan Ketimpangan Baru
Anies Kritik IKN: Bangun Satu Kota di Tengah Hutan Itu Timbulkan Ketimpangan Baru

Apabila tujuannya pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota kecil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Curhat Wapres Gibran Pernah 'Dicuekin' Nadiem Kirim Surat Soal Pendidikan saat di Solo
VIDEO: Curhat Wapres Gibran Pernah 'Dicuekin' Nadiem Kirim Surat Soal Pendidikan saat di Solo

Gibran mengakui salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan yang saat itu paling banyak disorot soal sistem zonasi.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut Negara Tidak Ajak Masyarakat Kolaborasi Tangani Sektor Pendidikan
Anies Sebut Negara Tidak Ajak Masyarakat Kolaborasi Tangani Sektor Pendidikan

Anies mengatakan, pendidikan sering dipandang sebagai program. Sehingga dimonopoli oleh pemegang kewenangan, yaitu pemerintah.

Baca Selengkapnya
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN

Anies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya
DPRD NTT Dukung Aturan Masuk Sekolah 05.30 Dicabut: Kebijakan Viktor Laiskodat Tidak Mendasar!
DPRD NTT Dukung Aturan Masuk Sekolah 05.30 Dicabut: Kebijakan Viktor Laiskodat Tidak Mendasar!

PJ Gubernur NTT Ayodhia Kalake akan mencabut sejumlah kebijakan sekolah masuk jam 05.30 WITA

Baca Selengkapnya
Pimpinan MPR Sampaikan Polemik Sistem Zonasi PPDB, Jokowi Pertimbangkan Dihapus Tahun Depan
Pimpinan MPR Sampaikan Polemik Sistem Zonasi PPDB, Jokowi Pertimbangkan Dihapus Tahun Depan

Pertimbangan penghapusan sistem zonasi itu dikatakan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/9).

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.

Baca Selengkapnya
Kata Wali Murid soal Wacana Jokowi Hapus Sistem Zonasi Tahun Depan
Kata Wali Murid soal Wacana Jokowi Hapus Sistem Zonasi Tahun Depan

Pemerintah Jokowi mempertimbangkan ulang keinginanya untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB.

Baca Selengkapnya