Mengaku Belajar Ternyata Bermesraan, 9 Siswa Siswi di Kunci Bapak Kos di Kamar
Merdeka.com - Sebanyak 9 pelajar SMA di Kelurahan Ambekaeri, Kabupaten Konawe diamankan polisi usai kedapatan berkumpul dalam satu kamar kos ukuran 3x3,5 meter saat jam sekolah. Lima orang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan empat orang lainnya merupakan siswi SMA kelas 2.
Tertangkapnya kesembilan orang siswa ini, karena ulah pemilik kos yang mengunci kamar kos miliknya dari luar. Muharlin (50), penjaga rumah kos kesal karena berkali-kali menasihati para siswa untuk membubarkan diri, namun tak digubris.
Awalnya, warga di sekitar rumah kos resah terkait keberadaan siswa yang diduga berasal dari luar ibu kota kabupaten. Bukannya sering berkumpul mengerjakan tugas sekolah, mereka kerap kedapatan sering bermesraan dalam kamar.
-
Siapa yang dipeluk oleh para siswa? Saat dikelilingi para siswa, sang ibu kantin nampak berbusana sederhana. Sosoknya tampil dengan setelan berwarna merah lengkap berkacamata. Saking dekatnya, para siswa tak segan untuk memeluk ibu kantin sebagai tanda perpisahan.
-
Mengapa siswa-siswa itu memeluk ibu kantin? Setiap pelukan yang mendarat pun senantiasa diwarnai dengan canda tawa dari kedua belah pihak.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
Puncaknya, pemilik kos mendapati para pelajar sedang berada dalam posisi duduk bersila dan saling memangku. Beberapa siswa laki-laki dan perempuan bahkan saling memijit pundak.
"Mereka kunci kamar, itu yang bikin jengkel. Coba kalau kerja tugas, tidak apa-apa biar sampai malam. Tapi ini lain mereka punya kelakuan," ujar pemilik rumah kos, Muharlin.
Dia menjelaskan, tak tahu harus berbuat apa untuk menyuruh siswa pulang. Dia kemudian langsung menghampiri pintu kamar kos. Kemudian, diam-diam mengunci pintu kamar dari luar dengan gerendel.
"Lalu saya telepon polisi supaya mereka datang di jemput. Kasian orangtua mereka, tak tahu pasti ini," ujar Muharlin.
Saat polisi datang, terungkap jika kesembilan remaja itu masih berstatus pelajar kelas 2 SMA. Mereka juga mengakui bolos sekolah saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Keaembilannya diantaranya, Al (16), RH (18), E (16), Ir (16), MU (16). Sedangkan pelajar perempuan berjumlah empat orang yakni, DP (15), S (16), D (16), P (16). Saat kedapatan polisi dan warga di dalam ruangan, beberapa siswa berusaha menyembunyikan muka dengan kain.
Saat kamar kos dibuka dari luar oleh polisi dan warga, ternyata kesembilan pelajar ini sudah berpakaian rapi. Tidak seperti saat sebelumnya, beberapa pelajar laki-laki membuka baju seragam dan hanya memakai singlet.
Di dalam kamar kos, juga didapati botol minuman keras pabrikan berharga puluhan ribu rupiah. Diduga, miras sudah dikonsumsi sebelumnya oleh para pelajar.
"Waktu kita dekati mereka, tak ada bau minuman. Mungkin sudah diminum sebelumnya," ujar Asri, warga di sekitar lokasi.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Ipda Suhardin menjelaskan kesembilan orang pelajar itu sudah berkumpul sejak pagi di kos-kosan tersebut dan ini saat proses belajar berlangsung. Dia mengungkapkan, tidak ada perbuatan mencurigakan.
"Mungkin karena mereka sudah tahu dikunci dari luar oleh bapak kosnya sambil menunggu kami datang, jadi mereka beres-beres," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya membawa semua pelajar ke Polres Konawe untuk diberikan pembinaan. Selanjutnya, polisi juga akan berupaya memanggil para orang tua siswa.
"Ini supaya jadi pembelajaran dan efek jera bagi mereka. Supaya tidak bolos dan berbuat macam-macam dalam kamar kos," ujar Ipda Suhardin.
Saat hendak dibawa dengan mobil bak terbuka di Kantor Polisi, sejumlah pelajar kelihatan malu-malu dan tetap menutup wajahnya. Kesembilan orang pelajar ini, ditampung dalam satu bak mobil operasi sebelum menuju ruang SPKT Polres untuk dibuatkan pernyataan tidak mengulangi perbuatan mereka.
Reporter:Ahmad Akbar Fua
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca Selengkapnya