Mengaku Disiksa Majikan, ART di Surabaya Dipaksa Makan Kotoran Kucing
Merdeka.com - EAS tak menyangka, keinginannya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) berbuah petaka. Bukannya menjadi berkah untuk memenuhi ekonominya, pertemuannya dengan sang majikan ternyata malah menjadi petaka.
Nasib nahas ini dialami wanita berumur 45 tahun tersebut saat bekerja pada seorang majikan berinisial F, warga Manyar, Surabaya. Pada wartawan, EAS mengaku sempat mengabdi pada sang majikan selama 13 bulan lamanya.
Awalnya dia tak menerima perlakuan yang aneh dari sang majikan. Namun, 3 hingga 4 bulan belakangan, sang majikan mulai bersikap keras pada wanita yang hanya hidup sebatang kara di kota Pahlawan ini.
-
Apa arti menginjak kotoran kucing? Menginjak kotoran kucing seringkali dianggap sebagai pertanda buruk atau keberuntungan, tetapi apakah benar demikian?
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa yang dilakukan vendor ke kucing? Tindakan itu dilakukan vendor untuk mensterilkan kawasan di jalan lingkar (ring road) Stadion Utama dari kucing liar.'Saat ini, kami sedang mengevaluasi dan berkomunikasi dengan vendor terkait pengelolaan hewan di GBK,' kata Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Asep Triyadi di Jakarta.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Perlakuan kasar yang sempat diterimanya pun bermacam-macam. Mulai dari pukulan dengan berbagai macam benda yang dibawa sang majikan, hingga dipaksa untuk memakan kotoran kucing.
Persoalannya terkadang sepele. EAS mencontohkan, dia dianggap tidak bekerja dengan benar lantaran membersihkan kamar mandi dengan menggunakan sabun mandi cair.
"Dia (majikan) marah, terus pukul saya pakai shower. Pokok apa yang dia pegang itu dipakai untuk mukul aku. Soal (dipaksa makan kotoran kucing) itu awalnya karena saat membersihkan di bawah kursi aku nggak lihat (ada kotoran kucing). Terus sama dia (majikan) diambil. Saya mau ambil katanya tidak boleh. Katanya untuk makan aku. Siangnya dikasih ke aku, tapi aku tidak mau," ujarnya, Minggu (9/4).
Siksaan yang diterima rupanya tak cukup memberi belas kasih sang majikan. Saat kakinya mulai membengkak akibat pukulan yang sering diterimanya, dia dianggap tak mampu lagi bekerja. Sang majikan pun memutuskan untuk mengirimnya ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya.
Bukan tanpa alasan. Sebab, meski asli warga Surabaya, EAS mengaku tak memiliki tempat tinggal tetap. Selama ini dia tinggal berpindah-pindah tempat. Dari satu tempat kos ke tempat kos lainnya. Dia tidak memiliki keluarga di Surabaya. Namun, ia memiliki keluarga yang kini tinggal di Pamekasan, Madura.
"Saya nge-kos di Wonokusumo. Tidak punya rumah, asli surabaya. Punya keluarga tapi di Pamekasan, Madura," ucapnya.
EAS belum melaporkan kasus tersebut ke polisi. Meski demikian, dia berharap dapat diberikan keadilan atas kasus yang menimpanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
N nekat mengonsumsi daging kucing, karena rendah kalori. Selain itu, pelaku mengaku tidak sanggup membeli daging sapi.
Baca SelengkapnyaIa berbuat keji menyiksa kucing sampai akhirnya mati
Baca SelengkapnyaTiga perempuan memberikan minuman keras berupa wija soju original ke dalam mulut seekor kucing.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan medis, lanjut Silvi, hati kucing tersebut bermasalah. Diduga Flo sudah dicekoki miras lebih dari satu kali.
Baca SelengkapnyaBanyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
Baca SelengkapnyaMereka akhirnya diproses hukum karena melakukan provokasi setelah meminta maaf.
Baca SelengkapnyaTiga orang perempuan muda berstatus mahasiswi di Padang mencekoki kucing dengan minuman keras jenis soju di kos-kosan.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku sebelumnya viral karena menganiaya dan memaku kucing liar di sebuah pohon
Baca SelengkapnyaMemang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.
Baca SelengkapnyaPelaku sering mondar-mandir bawa alat pukul diduga untuk membunuh kucing.
Baca SelengkapnyaKucing tersebut diduga juga menerkam burung merpati peliharaannya.
Baca Selengkapnya