Mengaku ingin sukses, 37 warga Bima nekat ke Malaysia tanpa dokumen lengkap
Merdeka.com - Sebanyak 37 orang yang berasal dari Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tertahan di Mapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (KP3), Semarang, Jawa Tengah. Penyebabnya, mereka hendak ke Malaysia tanpa dilengkapi dokumen keadministrasian.
Mereka berangkat dari Bima menggunakan bus malam dan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Minggu (4/3) pukul 07.00 WIB. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya rombongan yang tiga di antaranya masih balita ini dipindah ke Mapolsek KP3 pukul 17.00 WIB.
Dari hasil penyelidikan awal, mereka ingin menjadi TKI di Malaysia namun hanya bermodal paspor dan tidak memiliki visa ketenagakerjaan maupun surat dari biro PJTKI.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Dari mana Bus Esto memulai perjalanannya? Pada masa awal beroperasi, Bus ESTO beroperasi menggunakan bus kecil yang melayani rute Salatiga-Bringin dan Salatiga-Tuntang.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Dimana rute bus wisata? Sementara, salah satu rute yang dilayani bus wisata atap terbuka ini adalah BW2–Jakarta Baru (Jakarta Modern). Bus ini mengajak para wisatawan untuk berkeliling menikmati panorama gedung-gedung di Jakarta.
-
Dimana rombongan Turdes Kemerdekaan memulai perjalanannya? SMAN 1 Tabunganen menjadi titik lokasi pertama Rombongan Turdes Kemerdekaan yang dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor telah sampai di titik lokasi pertama, tepatnya di SMAN 1 Tabunganen, Barito Kuala, Kamis (3/8/2023) sore.
"Ya semuanya dari Bima, NTB. Kami ke Semarang pakai bus malam. Rencananya kami mau ke Pontianak (Kalimantan Barat) dan kemudian ke Malaysia," ujar Dean Safitri, salah seorang yang ingin ke Malaysia tersebut.
Mereka semua hendak mengadu nasib ke negeri jiran dengan menggunakan modal sendiri tanpa ada pihak ketiga ataupun agen. "Kami terpincut ke Malaysia karena ada orang dari kampung kami yang sama, dia sukses di sana, di Malaysia. Namanya Azharrudin. Sama-sama dari Kecamatan Bolo, Bima," tambah Dean.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca SelengkapnyaBelasan calon PMI dan 24 WNA ini akan berangkat ke Malaysia lewat jalur laut.
Baca SelengkapnyaPemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 36 unit sepeda motor tanpa dokumen kepemilikan sah diamankan Tim Resmob Polda Jambi. Kendaraan bodong diangkut dua truk dari Jakarta menuju Medan.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca Selengkapnya