Mengaku Petugas DKM, Pria Tepergok Minta THR ke Warga Tambora Pakai Proposal Palsu
Merdeka.com - Seorang pria di Tambora inisial MR (25) harus berurusan dengan kepolisian. Dia melakukan penipuan berkedok minta Tunjangan Hari Raya (THR) dengan mengaku petugas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama menyebut, MR menjalankan aksinya dengan cara mengedarkan proposal palsu dan berkeliling seorang diri meminta sumbangan THR. MR mengaku petugas DKM Nurul Falah.
"Pelaku MR meminta THR dengan modus surat palsu. Pelaku beraksi seorang diri dan sudah dua hari beraksi di wilayah Tambora," kata Putra, melalui keterangan, Senin (10/4/).
-
Bagaimana cara SR mengedarkan uang palsu? Mendengar kisahnya, SR menyarankan agar pria tersebut membuang sial dengan menyiapkan uang sebesar Rp900 ribu. Pada lain hari, datanglah ayah dan putrinya yang gagal tunangan itu menemui SR. Mereka membawa uang mahar Rp900 ribu yang dimasukkan ke dalam amplop. SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Di mana SR membeli uang palsu? Kepada polisi, tersangka mengaku membeli uang palsu dengan total Rp110 juta dengan uang asli sebesar Rp9 juta dari kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Kronologi
Awal mula terbongkarnya aksi pelaku ketika sedang meminta THR di sebuah restoran Chinese Food kawasan Tambora, Jakarta barat. Sambil menyodorkan surat palsu tersebut, MR berhasil mendapatkan uang ratusan ribu Rupiah.
"Setelah pelaku menerima sumbangan dari restoran Chinese Food sebesar Rp300 ribu, akan tetapi sewaktu pelaku akan pergi berhasil ditangkap oleh pemilik restoran," papar Putra.
MR mengaku sudah melakukan aksinya selama dua hari dengan menyebarkan proposal THR ke empat lokasi. Di antaranya dua supermarket, hotel, restoran dan warteg.
"Yang memberikan sumbangan baru satu lokasi restoran China tetapi uang hasil sumbangan diambil kembali," ungkapnya.
Motif pelaku melakukan aksinya untuk mendapat keuntungan jelang hari raya lebaran. Atas perbuatannya, MR dikenakan pasal 263 KUHP dengan ancaman pidana selama enam tahun penjara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seragam lengkap dinas Polri itu ternyata dibeli oleh pelaku dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca SelengkapnyaPria berciri rambut kribo ini diketahui makan di Warung Tegal alias Warteg dengan membayar sesuka hati.
Baca SelengkapnyaArteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi
Baca SelengkapnyaDestiana salah satu korban penipuan mengaku dimintai uang Rp5 juta dan dijanjikan kerja di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita inisial FD tidak kapok melakuan tindak pidana penipuan. Padahal pelaku sudah pernah mendekam di balik jeruji dengan kasus serupa.
Baca Selengkapnya