Mengaku Sespri Kapolri, Albert tipu tersangka narkoba Rp 5 juta
Merdeka.com - Berdalih dapat meringankan hukuman tindak penyalahgunaan narkoba, Albert (36) menipu korban hingga Rp 5 juta. Albert yang diringkus oleh jajaran Resmob Polda Metro Jaya itu mengaku sebagai sekretaris pribadi (Sespri) Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aksi penipuan itu terjadi saat pelaku menggunakan seragam dinas polisi lengkap berpangkat Kompol. Kepada korban pelaku mengaku alumni Akpol 2004.
"Pelaku ini modusnya mengaku Spripim Kapolri alumni Akpol 2004. Tersangka mengaku dapat membantu kasus narkoba di Polres Metro Bekasi. Jadi pangkatnya Kompol, betnya Sespri Kapolri Mabes Polri," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (15/10).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Argo mengatakan, pada 20 Juli 2018 jajaran Polres Metro Bekasi melakukan penangkapan pada seorang tersangka kasus narkoba berinisial DN. Saat itu, keluarga DN bertemu dengan Albert yang mengaku sebagai Sespri Kapolri dan dapat membantunya.
"Keluarga ini percaya sama pelaku yang merupakan Sespri Kapolri, lalu meminta bantuan agar DN mendapatkan keringanan hukuman. Lalu pada 13 Oktober 2018 sekitar pukul 14.30 WIB, di sebuah minimarket di Bekasi, keluarga DN bertemu pelaku dan memberikan uang Rp 5 juta sebagai uang muka biaya pengurusan kasus," ujar dia.
"Setelah transaksi itu, DN belum juga bebas hingga merasa ditipu dan membuat laporan," imbuhnya.
Keluarga korban pun percaya kalau Albert Sespri Kapolri karena selalu membawa kendaraan yang sudah dimodifikasi menjadi mobil polisi. "Tersangka juga mengunakan mobil dinas berplat palsu 03-00," ujarnya.
Selain pelaku, polisi amankan barang bukti 1 unit mobil Toyota Fortuner, 1 stell seragam PDL berpangkat Kompol, 1 baret Polri, 1 kaos Polri, 2 pasang plat nomor palsu, 1 KTP, 1 dompet dan beberapa kartu ATM.
"Tersangka dikenakan pasal 378 dengan ancaman 4 tahun penjara," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berseragam ala Korps Bhayangkara berhasil diamankan Propam Polres Sampang.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi gadungan yang sedang diperiksa oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaDia sekurangnya delapan kali mengawal pengiriman sabu-sabu dan ekstasi via Pelabuhan Bakauheni
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaSeragam lengkap dinas Polri itu ternyata dibeli oleh pelaku dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya