Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengaku Tak Pernah PCR, Pria di Depok Dinyatakan Positif Covid-19 oleh RS

Mengaku Tak Pernah PCR, Pria di Depok Dinyatakan Positif Covid-19 oleh RS Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Jamaludin (36), karyawan sebuah perusahaan swasta nasional, kaget mendapat isi pesan singkat WA dari Kemenkes pada Rabu (9/2) dan menyatakan dirinya positif Covid-19. Saat Jamal mengecek aplikasi PeduliLindungi dan tertera bahwa hasil PCR dirinya positif dari laboratorium RS Brawijaya Depok.

“Sebelumnya saya tidak pernah melakukan PCR Swab sekalipun di RS Brawijaya Depok,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/2).

Merasa tidak pernah tes di RS tersebut kemudian Jamal menghubungi pihak aplikasi dan meminta dilakukan perubahan status atas hasil tes yang tidak pernah dijalani di RS tersebut yang dirasa tidak valid. Jamal menghubungi pihak aplikasi Peduli Lindungi melalui saluran telepon. Dari keterangan pihak operator menyatakan kalau pihak aplikasi hanya menerima data tersebut.

Lalu Jamal diminta menghubungi RS Brawijaya Depok. Ketika menghubungi pihak RS, keluhan keluhan tersebut kemudian ditampung dan diteruskan oleh pihak laboratorium RS. Setelah berhari-hari menghubungi banyak pihak, akhirnya kini status Jamal sudah berubah tidak lagi positif di aplikasi. Dia pun merasa lega atas perubahan status dirinya.

“Sudah normal, mereka kan juga nerusin ke Pusdatin. Kemarin juga saya minta arahan dari Kemenkes. Cuma sekarang mereka lagi ngurusin ke Pusdatin segala macam sehingga belum tahu ya sudah diselesaikan atau belum. Kalau dari saya minta pihak RS ada permintaan maaf saya tidak mau panjang. Yang jelas dari mereka bisa memperbaiki,” ungkapnya.

Jamal sudah meminta konfirmasi dari pihak RS terkait hal tersebut. Keterangan yang dia dapat bahwa pihak RS mengaku ada kesalahan input data. Jamal menjelaskan dari keterangan RS bahwa ada kesamaan nama dan tanggal lahir dirinya dengan orang lain. Dan hal itu sangat disayangkan oleh Jamal.

“Mereka mengakui kalau ada kesalahan input, dan kebutulan nama dan tanggal lahirnya sama, itu yang disayangkan,” tambahnya.

Jamal pun mengalami kerugian atas kekeliruan data tersebut. Selama beberapa hari dirinya terganggu dan tidak bisa bekerja.

“Saya ngga bisa kemana-mana dua hari. Dari jam 3 pagi sampai malam masih telfonin 119 lagi menanyakan ini gimana. Terus nelpon ke pihak mereka. Mereka komunikatif dan mereka bilang masih diurus-urus dan menjanjikan. Saya masih, sebenarnya saya surat saja sudah cukup. Pihak PeduliLindungi sudah hilang hasil positifnya,” akunya.

Dirinya meminta agar pihak RS membuat surat permintaan maaf secara tertulis dan meminta agar kasus serupa tidak terjadi lagi nantinya.

“Yang saya minta sama mereka ada surat permintaan maaf dari RS secara tertulis kepada saya. Ada bentuk tanggung jawab mereka dan mereka mengakui kalau itu kelalaian dari pihak RS. RS ada itikad baik meminta maaf secara tertulis. Sudah cukup,” ucapnya.

Ketika mencoba konfirmasi pada RS Brawijaya Depok melalui sambungan telepon namun tidak ada yang bisa memberikan keterangan. Wahyu selaku Marketing RS Brawaijaya Depok sempat menjawab panggilan telepon namun diarahkan untuk menghubungi Bapak Among. Ketika mencoba menghubungi Among namun tidak menjawab untuk konfirmasi.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota KPPS di Pati Depresi Usai Pencoblosan, Begini Penjelasan KPU
Anggota KPPS di Pati Depresi Usai Pencoblosan, Begini Penjelasan KPU

Petugas KPPS Pati mengalami gangguan jiwa usai pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Mengaku Dibegal, Petugas PLN Ternyata Pakai Uang Setoran untuk Judi Online
Mengaku Dibegal, Petugas PLN Ternyata Pakai Uang Setoran untuk Judi Online

Dalam laporan yang dilakukan di Polres Tasikmalaya itu, HS mengaku kehilangan uang Rp6,8 juta karena aksi kejahatan yang dialaminya itu.

Baca Selengkapnya
Penipu Puluhan Pelamar Kerja di Jaktim Diduga Pegawai Toko Ponsel di PGC, Curi Data Pribadi untuk Pinjol
Penipu Puluhan Pelamar Kerja di Jaktim Diduga Pegawai Toko Ponsel di PGC, Curi Data Pribadi untuk Pinjol

Kasus penipuan dengan modus membuka lowongan kerja itu masih diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Foto Caleg Masuk RSJ Karena Gagal Pemilu 2024
CEK FAKTA: Hoaks Foto Caleg Masuk RSJ Karena Gagal Pemilu 2024

Dalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pria Diduga Gagal jadi Caleg, Setiap Hari Pakai Jas seperti Mau ke Kantor
Kisah Pilu Pria Diduga Gagal jadi Caleg, Setiap Hari Pakai Jas seperti Mau ke Kantor

Pria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.

Baca Selengkapnya
Dokter Gadungan Susanto Tak Mau Didampingi Pengacara, Ini Alasannya
Dokter Gadungan Susanto Tak Mau Didampingi Pengacara, Ini Alasannya

Susanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.

Baca Selengkapnya
RS PHC Surabaya Buka Suara soal 'Kebobolan' Kasus Dokter Gadungan, Ini Kronologinya
RS PHC Surabaya Buka Suara soal 'Kebobolan' Kasus Dokter Gadungan, Ini Kronologinya

Bukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.

Baca Selengkapnya
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.

Baca Selengkapnya
Puluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim, Data Dipakai untuk Ajukan Pinjol
Puluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim, Data Dipakai untuk Ajukan Pinjol

Puluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim

Baca Selengkapnya
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar

Polisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.

Baca Selengkapnya