Mengaku Tak Pernah PCR, Pria di Depok Dinyatakan Positif Covid-19 oleh RS
Merdeka.com - Jamaludin (36), karyawan sebuah perusahaan swasta nasional, kaget mendapat isi pesan singkat WA dari Kemenkes pada Rabu (9/2) dan menyatakan dirinya positif Covid-19. Saat Jamal mengecek aplikasi PeduliLindungi dan tertera bahwa hasil PCR dirinya positif dari laboratorium RS Brawijaya Depok.
“Sebelumnya saya tidak pernah melakukan PCR Swab sekalipun di RS Brawijaya Depok,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/2).
Merasa tidak pernah tes di RS tersebut kemudian Jamal menghubungi pihak aplikasi dan meminta dilakukan perubahan status atas hasil tes yang tidak pernah dijalani di RS tersebut yang dirasa tidak valid. Jamal menghubungi pihak aplikasi Peduli Lindungi melalui saluran telepon. Dari keterangan pihak operator menyatakan kalau pihak aplikasi hanya menerima data tersebut.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Siapa yang lelah setelah diperiksa? Dilihat dari penampilannya, Tiko yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu nampak sangat lelah.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
Lalu Jamal diminta menghubungi RS Brawijaya Depok. Ketika menghubungi pihak RS, keluhan keluhan tersebut kemudian ditampung dan diteruskan oleh pihak laboratorium RS. Setelah berhari-hari menghubungi banyak pihak, akhirnya kini status Jamal sudah berubah tidak lagi positif di aplikasi. Dia pun merasa lega atas perubahan status dirinya.
“Sudah normal, mereka kan juga nerusin ke Pusdatin. Kemarin juga saya minta arahan dari Kemenkes. Cuma sekarang mereka lagi ngurusin ke Pusdatin segala macam sehingga belum tahu ya sudah diselesaikan atau belum. Kalau dari saya minta pihak RS ada permintaan maaf saya tidak mau panjang. Yang jelas dari mereka bisa memperbaiki,” ungkapnya.
Jamal sudah meminta konfirmasi dari pihak RS terkait hal tersebut. Keterangan yang dia dapat bahwa pihak RS mengaku ada kesalahan input data. Jamal menjelaskan dari keterangan RS bahwa ada kesamaan nama dan tanggal lahir dirinya dengan orang lain. Dan hal itu sangat disayangkan oleh Jamal.
“Mereka mengakui kalau ada kesalahan input, dan kebutulan nama dan tanggal lahirnya sama, itu yang disayangkan,” tambahnya.
Jamal pun mengalami kerugian atas kekeliruan data tersebut. Selama beberapa hari dirinya terganggu dan tidak bisa bekerja.
“Saya ngga bisa kemana-mana dua hari. Dari jam 3 pagi sampai malam masih telfonin 119 lagi menanyakan ini gimana. Terus nelpon ke pihak mereka. Mereka komunikatif dan mereka bilang masih diurus-urus dan menjanjikan. Saya masih, sebenarnya saya surat saja sudah cukup. Pihak PeduliLindungi sudah hilang hasil positifnya,” akunya.
Dirinya meminta agar pihak RS membuat surat permintaan maaf secara tertulis dan meminta agar kasus serupa tidak terjadi lagi nantinya.
“Yang saya minta sama mereka ada surat permintaan maaf dari RS secara tertulis kepada saya. Ada bentuk tanggung jawab mereka dan mereka mengakui kalau itu kelalaian dari pihak RS. RS ada itikad baik meminta maaf secara tertulis. Sudah cukup,” ucapnya.
Ketika mencoba konfirmasi pada RS Brawijaya Depok melalui sambungan telepon namun tidak ada yang bisa memberikan keterangan. Wahyu selaku Marketing RS Brawaijaya Depok sempat menjawab panggilan telepon namun diarahkan untuk menghubungi Bapak Among. Ketika mencoba menghubungi Among namun tidak menjawab untuk konfirmasi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPPS Pati mengalami gangguan jiwa usai pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDalam laporan yang dilakukan di Polres Tasikmalaya itu, HS mengaku kehilangan uang Rp6,8 juta karena aksi kejahatan yang dialaminya itu.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan dengan modus membuka lowongan kerja itu masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaPuluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.
Baca Selengkapnya