Mengamuk dan sandera warga, Syachrunie akhirnya ditembak mati

Merdeka.com - Syachrunie (30), warga Perum Lempake Permai, Jalan Lempake Tepian, kelurahan Gunung Lingai, kecamatan Sungai Pinang, tewas dengan 3 luka tembak di kaki dan pahanya. Gara-garanya, dia mengamuk dan menyandera warga dengan senjata tajam.
Syachrunie diketahui mengidap gangguan kejiwaan. Syachrunie mulai mengamuk sekitar pukul 10.00 WITA. Dua senjata tajam jenis parang dia hunuskan. Dia sempat menyandera warga yang berjualan gorengan di sekitar rumahnya.
"Dia menyandera pemilik warung. Kita coba bujuk, negosiasi dengan pelaku (Syachrunie). Tapi dia malah melawan, mengejar warga dengan membawa 2 parang," kata Kapolsekta Samarinda Utara, Kompol Erick Budi Santoso, kepada wartawan di Mapolsekta Samarinda Utara, Kamis (4/8).
"Kita ambil tindakan tegas, tindakan tembakkan peluru karet di kaki, tapi tetap melawan. Bahkan dia mendobrak rumah warga, mencari warga untuk disandera lagi. Ada 3 kali tembakan, 2 kali peluru karet, dan 1 lagi peluru tajam, kita arahkan ke kaki dan paha untuk melumpuhkan," ujar Erick.
Syachruni lantas terkapar di halaman rumah warga bersimbah darah. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit Abdul Wahab Syachrunie.
"Dia meninggal dunia di rumah sakit, kehabisan darah. Kita amankan 2 senjata tajam dan baju pelaku ya," sebut Erick.
Dari jejak rekam medis pelaku, diketahui Syachrunie mengidap gangguan kejiwaan sembilan tahun terakhir. Dalam dua pekan belakangan, dia baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam, Samarinda.
"Ibu kandungnya sendiri sempat dianiaya oleh pelaku dan dia seret. Tidak ada korban warga yang terluka," tutup Erick. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya