Mengandung Bakteri Berbahaya, Enam Ton Bibit Jagung Impor Asal India Dimusnahkan
Merdeka.com - Sebanyak enam ton bibit jagung impor asal India dimusnahkan, Sabtu (30/3). Pemusnahan ini dilakukan dengan cara dibakar di ruang mesin incenerator Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Internasional Soekarno Hatta. Bibit jagung impor itu dimusnahkan lantaran mengandung bakteri berbahaya.
Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Ali Jamil Harahap, mengungkapkan, enam ton bibit jagung impor tersebut terbukti mengandung Pseudomonas syringae pv syringae yang masuk dalam golongan bakteri A1.
"Bakteri itu masuk golongan A1 atau tidak bisa ditanggulangi di Indonesia jika sudah terlanjur tersebar," ucap dia, di Kantor BBKP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (30/3).
-
Bagaimana jamur ini bisa menyebabkan penyakit? Meskipun parasit jamur lain telah ditemukan di area ini sebelumnya, ini adalah kasus pertama penyebab penyakit pada tanaman.
-
Kenapa zoonosis berbahaya? Beberapa penyakit zoonosis memiliki potensi untuk menyebabkan wabah dan pandemi global, mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
-
Kenapa residu pestisida berbahaya? Bahaya residu pestisida bagi manusia merupakan isu kesehatan yang semakin mendesak, terutama di negara-negara dengan penggunaan pestisida yang tinggi dalam pertanian. Pestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, tetapi residu yang tertinggal pada produk pertanian dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia.
-
Apa saja yang bisa mencemari buah dan sayur? Banyak buah dan sayur di pasaran dapat terkontaminasi oleh bakteri, patogen, dan residu pestisida.
-
Makanan apa yang merusak bakteri usus? Makanan ini dapat mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus dan meningkatkan jumlah bakteri buruk, yang dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan pada dinding usus.
-
Mengapa food waste berbahaya untuk lingkungan? Fenomena food waste dan food loss tidak hanya menjadi masalah global, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem.
Ali Jamil menjelaskan, bibit jagung impor tersebut sebetulnya telah memenuhi seluruh syarat administrasi. Namun ketika diperiksa lebih jauh melalui pemeriksaan laboratorium, enam ton bibit jagung yang diimpor oleh PT Metahelix Life Sciences Ltd tersebut, ternyata mengandung bakteri golongan A1, atau tidak lolos hasil pemeriksaan laboratorium.
"Setelah dilakukan analisis laboratorium, ternyata benih asal dari india itu mengandung organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) A1. Oleh karenanya tidak dapat disebarkan ke petani," kata Ali Jamil.
Bakteri golongan tersebut berbahaya karena mampu merusak lahan pertanian lain jika nantinya tersebar ke pertanian dalam negeri.
"Kalau itu lolos di pertanaman jagung kita dampaknya sangat besar. Jagung-jagung kita akan terkena penyakit. Lebih fatal lagi lahan-lahan pertanian kita dapat terjangkit bakteri itu," kata dia.
Dalam pemusnahan tersebut, hadir pula Dirjen Tanaman Pangan Gatot Irianto, Inspektorat Jendral Kementerian Pertanian Justan Ridwan Siahaan, serta perwakilan importir dari PT Metahelix Life Sciences Ltd, dan jajaran Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Dikonfirmasi, Riro Sutanto perwakilan importir PT Metahelix Life Sciences Ltd, mengaku baru kali ini, mendapati bibit tanam jagung impor asal India, yang mengandung bakteri berbahaya.
"Kita bukan kali ini saja coba memasukan bibit ke Indonesia, ini sudah keempat kalinya, tapi baru ini yang begini. Makanya, ke depan kami akan terus evaluasi," ucapnya.
Perusahaannya, mengaku juga tidak mempermasalahkan pemusnahan, 6 ton bibit jagung yang diimpor tersebut.
"Daripada menghancurkan pertanian dalam negeri, lebih baik dimusnahkan semua," ucap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Barat memusnahkan 1,5 ton bibit Lilium.
Baca SelengkapnyaBarang yang dimusnahkan meat & bone meal atau tepung daging dan tepung tulang
Baca SelengkapnyaPemusnahan dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaTotal sertifikasi pemasukan impor anggur ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 adalah sebanyak 78.538 ton.
Baca SelengkapnyaKualitas buah lokal tidak kalah saing dengan buah impor.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaBarang hasil cukai ilegal di Jawa Timur merugikan negara hingga Rp10 triliun.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.
Baca Selengkapnya