Diduga mengandung narkoba, permen jari disita dari SD di Semarang
Merdeka.com - Polsek Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengamankan belasan permen diduga mengandung psikotropika di SD Negeri Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (13/10). Kanit Bimas Polsek Gayamsari AKP Subekti mengatakan, dari hasil razia dengan sejumlah petugas menemukan sejumlah permen yang dikonsumsi itu mengakibatkan anak-anak tertidur.
"Ini sudah kami temukan ada pada penjual kantin di sekolah. Ada belasan permen yang diduga bisa mengakibatkan anak tertidur bahkan bisa hingga dua hari," kata Subekti, di sela-sela memimpin razia permen yang biasa disebut permen jari itu, Kamis (13/10).
Subekti menambahkan, permen pada kemasannya bertuliskan produksi Chaozhou Chaoan Wangqing Food, asal Anbu Chaoan, Guangdong, China itu dilarang beredar karena mengandung psikotropika juga menimbulkan kekhawatiran kepada siswa. Lebih parahnya lagi juga bisa membuat anak menjadi kecanduan. Maka dari itu, polisi juga masuk ke kelas-kelas untuk mengimbau para siswa dan guru menjauhi permen tersebut.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa yang mengunyah permen karet? Sama seperti kita di zaman modern ini, dulu orang juga mengunyah permen karet tanpa ditelan.
-
Apa itu permen jahe? Permen jahe dibuat dari sari jahe yang dicampur dengan gula, dimasak khusus hingga mengental dan mengkristal menjadi bentuk permen. Permen jahe ini memiliki cita rasa manis dan sedikit pedas.
"Kita minta anak tidak membeli dan mengimbau agar orangtua melakukan pengawasan pada anak sehingga terhindar dari kemungkinan mengonsumsi narkoba," imbuhnya.
Sementara itu Dian, pemilik kantin di SD Negeri Gayamsari Kota Semarang mengaku mendapatkan permen itu dari sebuah toko. Dari tokonya, polisi mendapati belasan permen yang belum terjual.
"Saya beli dari toko besar di Jalan Gajah. Terus saya jual dan ada beberapa yang sudah terjual," terang Dian.
Kesya (12), seorang siswi yang pernah mengonsumsi permen jari itu adalah Kesya mengaku tidak hanya dirinya yang memakan dengan rasa stroberi yang berwarna merah.
"Lumayan enak ada beberapa rasa tapi enak strowberry. Tidak hanya saya, adik saya juga mengonsumsi permen itu. Habis makan, tidur. Kan pulang sekolah jadi capek," pungkas Kesya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKedua guru itu diketahui menjadi pengedar narkotika jenis sabu yang ada di jaringan yang sama.
Baca SelengkapnyaAnak-anak ini mengalami muntah dan halusinasi. Penjual permen belum ditangkap.
Baca SelengkapnyaAdapun dua mahasiswa tersebut bernama inisial DAN (23), dan DA alias Acil (23)
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes menyebut pada tahun 2024 ini, ada 47 kasus kekerasan remaja di Semarang yang diungkap.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca Selengkapnya11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca Selengkapnya