Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengawal bisnis esek-esek dari lapas, napi setor Rp 40 juta ke sipir

Mengawal bisnis esek-esek dari lapas, napi setor Rp 40 juta ke sipir Tahanan Lapas di Bandung peras ratusan wanita. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) harusnya menjadi tempat bagi para narapidana memperbaiki diri selama menjalani hukuman. Sayang, tak begitu yang terjadi di Lapas Jelekong, Kabupaten Bandung.

Di lapas tersebut, baik napi maupun sipir atau petugas 'bahu-membahu' melakukan penipuan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Bahkan, satu petugas lapas bisa menerima Rp 40 juta tiap pekan hasil dari menipu. Meski di dalam sel, napi bisa menggaet hampir 300 korban dari berbagai wilayah di Indonesia hingga luar negeri.

Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo menjelaskan aksi tipu-tipu terbongkar setelah mendapat laporan dari salah satu korban pemerasan.

Betapa mengejutkan, setelah diselidiki total ada 89 perempuan yang kena tipu. Di kasus ini, polisi sudah menetapkan tiga penghuni lapas, yakni IQ alias Mencos (25), JN alias Ijam (30) dan FA alias Ape (29) sebagai tersangka.

Tersangka mencari korban secara acak

Hendro mengungkapkan, modus pemerasan yang dilakukan oleh tersangka untuk menggaet korban biasanya menggunakan media sosial. Mereka mencari perempuan secara acak.

IQ yang mengaku sebagai staf pelayaran berperan sebagai pencari korban. Setelah mendapatkan korban, biasanya ia berhasil menjalin hubungan asmara dengan korban meski hanya berkomunikasi melalui ponsel.

Percakapan yang dilakukan kerap mengarah pada hal yang berbau seksual, baik melalui chatting maupun video call hingga sang korban telanjang.

Setelah hubungan makin mesra, IQ meminta uang sebanyak Rp 40 juta kepada korban untuk mengajukan cuti kepada FA yang berpura-pura sebagai atasannya. Alasan pengajuan cuti itu untuk bertemu dengan korban dan menikahi korban.

Jika korban enggan mentransfer uang, maka IQ mengancam akan menyebar video korban yang sedang telanjang ke internet. JN sendiri dalam kasus ini berperan sebagai pemilik nomer rekening dan pengumpul bukti transfer.

Karena mereka bertiga tahanan, penatikan tunai dilakukan oleh orang luar lapas untuk kemudian disetorkan kepada JA setiap hari Jumat.

"Tersangka meminta sejumlah uang dan mengancam akan menyebarkan foto atau video jika tidak menurut," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (11/4).

Aksi penipuan dan pemerasan dari lapas sudah berjalan 2 tahun

Aksi tipu-tipu berujung pemerasan tersebut sudah bergulir di dalam Lapas Kelas II A Jelekong, Kabupaten Bandung itu selama dua tahun lamanya.

"Kasus ini sudah berjalan selama dua tahun. Bermula dari laporan masyaeakat 8 maret 2018. Seorang perempuan 40 tahun lapor pemerasan dengan cara diancam menggunakan video telanjang korban ke medsos. Untuk itu tim satserse melakukan lidik dan memeriksa saksi untuk mencari bukti," sebut Hendro.

Penipuan dan pemerasan dilakoni 95 persen warga binaan. Lapas itu diketahui diisi hampir 1.200 tahanan. Tak hanya di Indonesia, korban juga menyasar perempuan di luar negeri seperti Saudi Arabia dan Malaysia.

Setoran ke sipir buat tutup mulut dan amankan praktik pemerasan

Salah satu napi, GT yang menghuni lapas sejak tahun 2017 mengungkap adanya kewajiban menyetor Rp 10 juta tiap pekan ke kepala kamar yang 'dijabat' seorang napi senior. Setoran tentu saja hasil dari menipu perempuan di luar lapas.

"Kalau tidak berhasil, konsekuensinya dipukulin oleh napi lain dan kepala kamar (yang juga tahanan). Kebanyakan tahanan di sini tidak ada pilihan lain melakukan pekerjaan ini," katanya.

Ia mengungkapkan, dari kurang lebih 1.000 napi yang ada, satu orangnya ditarget harus mendapat Rp 10 juta per minggu.

"Uangnya dikumpulin ke kepala kamar untuk bukti resi transfernya. Habis itu, diterima oleh (napi di masing-masing sel yang bertugas sebagai) administrasi. Di lapas ada tingkatan kepengurusannya tiap blok," katanya.

Setelah korban mentransfer, uangnya ditarik tunai oleh orang luar lapas untuk kemudian disetorkan kembali ke lapas.

"Uangnya dibagi-bagi ke napi dan ke petugas. Petugas biasanya mendapat jatah lebih banyak, karena untuk koordinasi menutupi sidak, biar tidak ada masalah," ucapnya.

Mencengangkan, karena menurutnya hampir 85 petugas mengetahui dan terlibat dalam aksi pemerasan ini. Jam operasionalnya dimulai pukul 07.00 sampai 19.00.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ringkus Bandar dan Kurir Narkoba Jaringan Lapas di Jakarta
Polisi Ringkus Bandar dan Kurir Narkoba Jaringan Lapas di Jakarta

Polisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya
Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya

Wakapolda Banten mengumpulkan anggotanya untuk dibagikan uang pengamanan Pemilu, bintara dapat lebih banyak daripada jenderal.

Baca Selengkapnya
Skandal Pungli di Rutan KPK, Tahanan Tidak Setor Dilarang Olahraga dan Dihukum Bersih-Bersih
Skandal Pungli di Rutan KPK, Tahanan Tidak Setor Dilarang Olahraga dan Dihukum Bersih-Bersih

Para tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Tiga Pegawai Imigrasi Loloskan Pendonor Ginjal ke Kamboja
Tiga Pegawai Imigrasi Loloskan Pendonor Ginjal ke Kamboja

Penetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan kepolisian setelah menangkap oknum pegawai Imigrasi inisial AH.

Baca Selengkapnya
Dewas Sebut 90 Persen Tahanan KPK Terlibat Skandal Pungli Pegawai
Dewas Sebut 90 Persen Tahanan KPK Terlibat Skandal Pungli Pegawai

Masih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.

Baca Selengkapnya
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi

Uang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi

Baca Selengkapnya