Mengejar penyandang dana di balik dugaan aksi makar
Merdeka.com - Delapan orang aktivis ditangkap kepolisian diduga akan melakukan aksi makar bertepatan dengan aksi damai 2 Desember lalu. Dalam pengusutan, polisi menemukan adanya penyandang dana dalam kasus ini.
Indikasi adanya pemodal diduga buat aksi makar berawal dari temuan bukti transfer. Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul menuturkan, bukti transfer dana ditemukan polisi bakal menjadi bukti tambahan guna mendapatkan konstruksi hukum dari kasus menyeret delapan aktivis itu.
"Jadi dalam perjalanan proses penegakan hukum berlangsung mencari sebanyaknya bukti itu sangat baik misalnya mencari bukti transfer. Nah, itu bagian upaya Polri yang saat ini sudah ditemukan bukti transfer," kata Martinus, Selasa kemarin.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam kasus gratifikasi Rp8 miliar? Sekadar informasi, Eddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi sebesar Rp8 miliar.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Bagaimana KPK menemukan bukti korupsi? 'Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum,' kata Ali.
Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan bahkan menyebut bahwa dana dari pemodal cukup besar hingga bisa dipakai buat mengerahkan massa. Pihaknya menduga sumber dana itu bukan dari partai politik.
"Kita belum bisa pastikan. Kemungkinan ada tempat lain bukan parpol. Kemungkinan ya tapi kita tunggu waktunya karena kan memerlukan koordinasi dengan bank membuka rekening," ungkap Iriawan.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto membenarkan ada pemodal besar di balik penangkapan delapan aktivis diduga bakal melakukan makar. Meski demikian, dia menegaskan pemodal di balik rencana aksi makar belum bisa dibuka kepada publik.
itu kan temuan-temuan seperti itu enggak terus kemudian setiap jam dilaporkan ke publik. Ada beberapa informasi yang kemudian belum layak untuk disampaikan ke publik ya enggak usah disampaikan," kata Wiranto, kemarin.
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata ini memastikan kepolisian terus menelusuri siapa pemodal rencana aksi makar tersebut. Dia yakin kepolisian akan menemukan penyokong dana itu.
"Ada cara-cara kepolisian untuk kemudian menghubungkan satu laporan ke laporan yang lain, satu informasi ke informasi yang lain. Itu memang cara-cara kepolisian untuk bagaimana bisa menggali bukti-bukti lebih jauh lagi," tegasnya.
Anggota DPR Fraksi PKS Nasir Djamil mendorong agar Polri membuka siapa dalang mengatur skenario makar tersebut. "Pada prinsipnya satu kasus atau dugaan terkait makar itu harus diungkapkan secara terang benderang. Saya enggak tahu apa alasan Kapolri kalau kemudian belum mengungkapkan ini," kata Nasir kepada merdeka.com.
Pihaknya meminta Polri untuk berhati-hati dalam mengusut kasus makar ini. Politisi PKS ini meminta lebih baik polisi mengumpulkan alat bukti kuat dan valid terlebih dahulu, sebelum menetapkan seseorang sebagai tersangka makar.
"Soal makar kan bisa ditafsirkan berbeda-beda. Jadi kemarin polisi dengan tidak menahan delapan orang itu kan menunjukkan bahwa alat buktinya tidak kuat. Pada prinsipnya kita minta hati-hati ya dalam penanganan kasus terkait makar," tegasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mencecar para saksi perihal pengurusan dana hibah hingga dugaan aliran suap dari Pokmas.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca Selengkapnya