Mengenal alam bumi Priangan lewat lukisan
Merdeka.com - Salah satu pelukis yang sering menyajikan keindahan alam Priangan adalah Yus Rusamsi. Melalui sapuan kuasnya yang apik, sejumlah tempat eksotis di Jawa Barat dipindahkan ke atas kanvas. Karya-karya seniman lukis dan juga penulis cerpen Sunda ini kini mengisi ruang pameran di Yayasan Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Bandung.
Di Gedung YPK tersebut Yus Rusamsi berpameran dengan pelukis kawakan lainnya, Nana Banna. Pameran lukis ini berlangsung hingga 10 Oktober 2015 mendatang. Karya yang ada di YPK mayoritas menyajikan pemandangan alam dan kehidupan di Jawa Barat.
Sebut saja lukisan Pemetik Teh yang menampilkan empat perempuan dengan kebaya warna-warni tengah memetik teh di sebuah perkebunan. Lukisan ini tampak cerah dan natural dengan background pegunungan hijau dan pepohonan tinggi menjulang.
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Dimana karya seni ini akan dipamerkan? Sotheby's berencana untuk memamerkan karya 'Comedian' sebelum lelang yang dijadwalkan berlangsung di markas besar mereka di New York pada tanggal 20 November mendatang.
-
Karya seni apa yang dilelang? 'Comedian', karya seni konseptual yang menampilkan pisang yang direkatkan dengan lakban di dinding, akan dilelang kembali.
-
Mengapa karya seni ini di lelang? Jika pada intinya 'Comedian' mempertanyakan nilai seni itu sendiri, maka melelang karya ini akan menjadi realisasi utama dari ide konseptualnya --- publik akhirnya dapat menentukan nilai sebenarnya.
-
Apa tema pameran visual? Tujuh belas karya visual hadir dalam sebuah presentasi kolektif pada 15-17 November 2023 di Café Sirkel de Koffie Yogyakarta.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
Yus juga menyajikan sebuah tempat dengan nama-nama lokal seperti Pasir Kuda, yakni lukisan sebuah bukit didominasi warna hijau dan bebatuan putih. Di lereng bukit itu terdapat dua kuda putih sedang memamah rumput, lalu asap mengepul dari sebuah rumah satu-satunya di lereng dengan latar pepohonan seperti berbaris di sisi sawah.
Lukisan lainnya berjudul Telaga Warna, Menuju Gunung Halu, Situ Cangkuang. Ia juga melukis pohon khas Jawa Barat seperti pohon aren dan pohon randu. Di antara lukisan itu ia menunjukkan sungai, bunga, kerbau yang dilukis dengan cat minyak.
Sementara Nana Banna menyajikan karya-karya realisnya tentang budaya dan kehidupan keseharian masyarakat desa. Misalnya pada lukisan Kebaya Hitam Manis ia menampilkan seorang gadis dengan kebaya, cahaya lampu seperti menyorot sebagian tubuhnya, sedangkan di sisi lain tubuhnya tampak gelap. Lukisan ini tampak hitam putih meski berwarna.
Perempuan juga banyak menjadi model pelukis kelahiran Bandung 1942 itu, misalnya lukisan Biola Merah yang menampilkan gadis bermain biola, pada lukisan Wajah Penari, Cinta Putih dan Dalam Pelukan Bunda.
Selain itu, pelukis yang berguru kepada seniman Popo Iskandar ini juga memotret kehidupan alam desa lewat lukisan Jagoan Kelereng dan Seruling Sendu.
Pengelola YPK Lenny Muliawati mengatakan, pameran Yus Rusamsi dan Nana Banna tersebut semacam nostalgia mereka yang sudah lama tidak menggelar pameran di YPK. Bagi Yus, kata dia, pameran tersebut menjadi yang pertama sejak ia memutuskan berhenti melukis mengingat usianya sudah sepuh dan penglihatannya sudah terganggu.
"Jadi karyanya tidak ada yang baru, semua adalah karya lawas, paling baru mungkin yang beliau lukis sebelum 2013 sebelum memutuskan berhenti melukis," terang Lenny, Kamis (8/10).
Sedangkan Nana Banna hingga kini masih melukis. Sebelumnya mereka juga menggelar pameran di Jakarta.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaBegini keseruan SBY melukis di pantai sejak pagi buta.
Baca SelengkapnyaLukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung
Baca SelengkapnyaSBY kembali menghebohkan panggung di gelaran festival musik Pestapora 2024 dengan melukis ditemani oleh Vincent Rompies dan Desta
Baca SelengkapnyaLukisan gua atau gambar cadas yang terdiri atas sejumlah gambar ilustrasi orang, anoa, dan babi.
Baca SelengkapnyaSejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Baca SelengkapnyaKriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca SelengkapnyaTidak hanya ceritanya yang menarik, komik ini juga memiliki tampilan indah dan bernilai seni tinggi karena dibuat di atas daun lontar.
Baca SelengkapnyaRomualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II
Baca SelengkapnyaGua ini ditemukan ilmuwan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya