Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Apa Itu Imunisasi dan Manfaatnya

Mengenal Apa Itu Imunisasi dan Manfaatnya vaksin. ©2020 Merdeka.com/freepik

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan menyatakan pandemi Covid-19 menyadarkan semua pihak bahwa imunisasi sangat penting. Imunisasi merupakan upaya untuk menimbulkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit.

"Sehingga kalau nanti dia terpapar dari penyakit itu maka dia tidak akan sakit atau kalaupun sakit maka dia sakitnya jadi ringan," kata Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes RI, Prima Yosephine, Senin (11/4).

Prima mencontohkan orang yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Mereka masih bisa terinfeksi virus SARS-CoV-2 itu, namun gejala yang dialami cenderung ringan bahkan tanpa bergejala.

"Bahkan kalau dilihat di rumah sakit, orang yang lengkap imunisasinya maka dia lebih pendek perawatannya," imbuhnya.

Manfaat Imunisasi

Prima menyebut ada tiga manfaat imunisasi. Pertama, dapat memproteksi atau melindungi diri sendiri dari ancaman penyakit. Kedua, dapat menimbulkan kekebalan bagi kelompok yang berada di sekitarnya atau lebih dikenal herd immunity.

"Jadi kalau ada 1-2 orang yang tinggal di dalam lingkungan yang sebagian besar orang tersebut sudah mendapatkan imunisasi dan sudah terbentuk kekebalan, maka orang ini pun bisa menerima manfaat dari imunisasi yang didapatkan orang di lingkungan itu," jelasnya.

Ketiga, imunisasi dapat memberikan manfaat untuk lintas kelompok. Dia mengambil contoh vaksinasi Rubella pada kelompok anak, mulai bayi, balita, hingga anak usia sekolah. Jika kelompok ini sudah divaksinasi Rubella, maka dapat memberikan proteksi bagi wanita usia subur yang berada di lingkungan sekitar.

"Kenapa begitu? Karena anak-anak ini kelompok terbesar yang terinfeksi oleh virus Rubella. Kalau anak-anak ini sudah kebal, maka akan terputus rantai penularan. Jadi anak-anak itu tidak terinfeksi dan dia juga tidak menularkan kepada kelompok usia di luarnya," paparnya.

Perlu Imunisasi Lanjutan

Menurut Prima, penelitian terbaru menunjukkan bahwa imunisasi tak cukup dengan hanya dasar lengkap. Dibutuhkan imunisasi lanjutan kepada kelompok anak yang lebih tua. Hasil penelitian ini sudah sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Sehingga sekarang ada perubahan paradigma tidak lagi hanya mengejar imunisasi dasar lengkap tapi mengejar imunisasi rutin lengkap," ujarnya.

Berikut rincian tahapan imunisasi:

Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan:HBO 1 dosisBCG 1 dosisDPT-HB-Hib 3 dosisPolio tetes (CPV) 1 dosisPolio suntik (IPV) 1 dosisCampak Rubela 1 dosis

Imunisasi lanjutan Baduta pada anak usia 18-24 bulan:DPT-HB-Hib 1 dosisCampak Rubela 1 dosis

Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar/sederajat pada program tahunan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah):Campak Rubela dan DT (Difteri dan Tetanus) pada anak kelas 1Td (Toksoid Difteri) pada anak kelas 2 dan 5.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia

Mycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya