Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Dapiel Bayage, Pemecah Rekornas Peparnas

Mengenal Dapiel Bayage, Pemecah Rekornas Peparnas Dapiel Bayage, Pemecah Rekornas Peparnas. ©2021 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo secara resmi dengan gempita dan kemeriahan. Meski sudah usai, banyak cerita menarik yang masih tersisa dari pergelaran olahraga nasional bagi atlet difabel itu.

Salah satunya, sosok Dapiel Bayage, atlet para-atletik yang ramah dan murah senyum mewakili kontingen tuan rumah, Papua. Berkali-kali, senyum mengembang tampak terlihat di wajah Dapiel kala dipanggil untuk menerima medali emas di Stadion Lukas Enembe, Jayapura.

Dapiel adalah atlet para-atletik yang telah memenangi nomor lompat tinggi T42 di Peparnas Papua. Sebagai atlet difabel, prestasi Dapiel tak bisa diremehkan. Sudah cukup banyak medali yang dikoleksinya dari sejumlah ajang olahraga.

Bahkan, pemuda kelahiran Kampung Silakma, Distrik Gigma, Kabupaten Yahukimo, Papua, 14 Januari 1993 itu pernah mewakili Indonesia pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan berhasil membawa pulang satu medali emas.

Dapiel pun sudah mengikuti ajang Peparnas untuk yang ketiga kalinya. Pertama, pada Peparnas 2012 di Riau dengan terjun di tiga nomor, yakni lompat jauh, lempar lembing, dan tolak peluru.

Hasilnya, lempar lembing berhasil meraih medali perak, sedangkan lompat jauh harus puas dengan medali perunggu.

Pada Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016, Dapiel turun lagi di tiga nomor yang sama dan berhasil menggondol tiga medali.

"Lompat tinggi dapat emas, lempar lembing perak, sedangkan lompat jauh dapat medali perunggu," ujar anak dari pasangan mendiang Gise Sobolim dan Sani Mohe itu.

Perbaiki rekor

Di Peparnas Papua, atlet yang pernah bertanding pada event internasional itu dimasukkan ke dalam kelas elite dan hanya boleh mengikuti satu nomor pertandingan sesuai dengan aturan yang diberlakukan dalam Peparnas kali ini.

Dapiel pun maklum karena tujuan pemisahan kelas tersebut adalah untuk pemerataan prestasi olahraga nasional dan memberi kesempatan kepada para atlet debut di ajang empat tahunan itu.

Alhasil, bungsu dari dua bersaudara itu hanya turun di nomor lompat tinggi Peparnas Papua dan memenanginya, sekaligus memecahkan rekor nasional.

Dalam lomba tersebut Dapiel mencatatkan lompatan setinggi 1,70 meter, memperbaiki rekor sebelumnya dengan lompatan setinggi 1,65 meter yang dibukukan atas namanya sendiri di Peparnas XV di Jabar.

Menjadi atlet sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh Dapiel. Apalagi, sampai bisa berlaga di berbagai ajang olahraga dan menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dapiel berkisah awal mulanya menjadi atlet dimulai pada 2010 ketika tidak sengaja bertemu seorang pelatih NPC yang memintanya berlatih untuk persiapan ajang olahraga difabel pelajar di Riau.

Ternyata, feeling pelatih tak salah memilih. Dapiel sampai sekarang telah mengantongi lima medali emas, dua perak, dan satu medali perunggu.

Selepas Peparnas Papua, Dapiel pun telah dipanggil menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk persiapan menghadapi ASEAN Para Games 2022 di Vietnam.

"Dipanggil untuk pelatnas (persiapan) ke ASEAN Para Games Vietnam tanggal 20 November nanti," ujar Dapiel.

Dapiel pun bertekad kembali mempersembahkan medali emas untuk Ibu Pertiwi pada pesta olahraga atlet difabel tingkat Asia Tenggara itu.

Meskipun Vietnam sudah menyatakan mengundurkan diri sebagai tuan rumah ASEAN Para Games, namun pesta olahraga dua tahunan itu masih berpeluang tetap digelar karena Indonesia kemungkinan mengajukan diri menjadi tuan rumah pengganti.

Cleaning service

Dapiel terlahir dengan kaki bagian kiri lebih pendek dari kaki kanannya atau dalam istilah kedokteran dikenal proximal focal femoral dislocation (PFFD).

Namun, kondisi tersebut tak mengurangi semangat hidupnya. Malah Dapiel sudah terbiasa hidup mandiri.

Dapiel sudah merantau sejak remaja untuk mencari kerja ke kota. Berbagai pekerjaan pernah dilakoninya, mulai jadi tukang cuci piring hingga berjualan buku teka-teki silang (TTS).

Saat ini, Dapiel bekerja sebagai petugas cleaning service di sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkantor di Jayapura.

Pekerjaan itu sudah dijalaninya sejak 2013. Dapiel bertugas menyapu halaman, membersihkan ruangan, hingga menjaga kantor.

Dapiel pun tak malu dengan pekerjaannya, apalagi LSM tempatnya bekerja mendukung penuh prestasinya di bidang olahraga.

Sebab, Dapiel acapkali harus meninggalkan pekerjaannya dalam jangka waktu lama karena mengikuti pelatnas maupun persiapan even olahraga.

Saking sibuknya bertanding, Dapiel pun sampai harus beberapa menunda rencananya menikah. Ketika sudah mau persiapan menikah, Dapiel harus menjalani pelatnas.

Namun, Tika, sang kekasih, tetap memberikan dukungan kepada Dapiel. Tikalah yang menguatkan semangat Dapiel selama enam tahun ini.

"Saya katakan difabel itu anugerah. Tuhan sudah memberikan di situ, ya di situ. Saya dorong optimis bersikap, berpikir positif, dan berjuang," Tika selalu menyemangati.

Meski bekerja, Dapiel pun tetap menyempatkan untuk berlatih agar kemampuannya tetap terasah dan bisa mempertahankan prestasi.

Maka tak salah kalau Daniel dipercaya menjadi salah satu dari lima atlet berprestasi asal Papua yang mengarak obor api saat pembukaan Peparnas, 5 November lalu.

Itulah sepenggal kisah atlet difabel yang mampu berprestasi di tengah keterbatasan fisiknya. Dapiel mampu membuka mata bangsa dengan prestasinya dan semoga menginspirasi banyak penyandang difabel lainnya.

Menukil pesan dari dialog budaya tiga atlet pada penutupan Peparnas Papua, "Jangan hitung apa yang hilang dari dirimu, tapi gunakan yang tertinggal dari dirimu untuk meraih prestasi".

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gelar Peparkab II, Banyuwangi Jaring Atlet Disabilitas Berbakat
Gelar Peparkab II, Banyuwangi Jaring Atlet Disabilitas Berbakat

Diikuti oleh 330 peserta Peparkab II diadakan di GOR Tawangalun, Kamis (10/10/2024). Mereka terdiri dari 145 peserta jenjang pendidikan SDLB & umum 185 peserta.

Baca Selengkapnya
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali

Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Atlet Disabilitas Indonesia yang Meraih Juara Nasional hingga Internasional, Prestasinya Bikin Bangga
FOTO: Potret Atlet Disabilitas Indonesia yang Meraih Juara Nasional hingga Internasional, Prestasinya Bikin Bangga

Atlet disabilitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kejuaraan olahraga tingkat nasional maupun internasional.

Baca Selengkapnya
Sosok Teodora Audi Ferelly Ayudia, Atlet Panahan Asal Jogja yang Melaju ke Perempat Final Paralimpiade Paris 2024
Sosok Teodora Audi Ferelly Ayudia, Atlet Panahan Asal Jogja yang Melaju ke Perempat Final Paralimpiade Paris 2024

Audi berhasil menang dan melaju ke perempat final di nomor individu compound putri di Invalides, Paris, Prancis pada Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
Sosok Saptoyogo Purnomo, Atlet Para Athletics yang Raih Medali Pertama untuk Indonesia
Sosok Saptoyogo Purnomo, Atlet Para Athletics yang Raih Medali Pertama untuk Indonesia

Indonesia hingga kini (Senin, 2 September) berada di peringkat 47 dengan perolehan 2 medali perak dan 2 medali perunggu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Leani Ratri Oktila Atlet Bulu Tangkis Kebanggaan Indonesia di Paralimpiade 2024, Ibu Satu Anak Punya Segudang Prestasi
Mengenal Leani Ratri Oktila Atlet Bulu Tangkis Kebanggaan Indonesia di Paralimpiade 2024, Ibu Satu Anak Punya Segudang Prestasi

Atlet bulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila kembali menyumbangkan medali emas dan medali perak pada Paralimpiade Paris 2024

Baca Selengkapnya
Evi, Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Itu Bukan Berarti Kita Tidak Bahagia
Evi, Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Itu Bukan Berarti Kita Tidak Bahagia

Memulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.

Baca Selengkapnya
Emas Pertama di Paralimpiade Paris 2024, Ketua DPR: Prestasi Ini Menjadi Inspirasi
Emas Pertama di Paralimpiade Paris 2024, Ketua DPR: Prestasi Ini Menjadi Inspirasi

Pasangan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila memperoleh emas di cabang olahraga (cabor) para bulutangkis.

Baca Selengkapnya
Buka Peparnas XVII, Jokowi Bangga Prestasi Atlet Disabilitas Indonesia
Buka Peparnas XVII, Jokowi Bangga Prestasi Atlet Disabilitas Indonesia

Jokowi bangga karena para atlet penyandang disabilitas Indonesia memiliki daya juang yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Peparnas Solo Jadi Kawah Candradimuka Para E-Sport Sambut ASEAN Para Games
Peparnas Solo Jadi Kawah Candradimuka Para E-Sport Sambut ASEAN Para Games

Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi momentum penting bagi pengembangan olahraga para e-sport di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mendagri Ajak Semua Pihak Sukseskan Pelaksanaan Peparnas XVII Solo 2024
Mendagri Ajak Semua Pihak Sukseskan Pelaksanaan Peparnas XVII Solo 2024

Mendagri meminta agar pihak TNI/Polri mempersiapkan rencana pengamanan yang baik, termasuk koordinasi terkait pembiayaan dengan panitia pelaksana.

Baca Selengkapnya
Cerita Perjuangan Saparuddin, Satu-satunya Atlet Sulawesi Barat di Peparnas XVII Solo
Cerita Perjuangan Saparuddin, Satu-satunya Atlet Sulawesi Barat di Peparnas XVII Solo

Pelbagai hambatan menghadang tak sedikit pun melunturkan semangat Saparuddin untuk debut di Peparnas XVII ini.

Baca Selengkapnya