Mengenal Dapiel Bayage, Pemecah Rekornas Peparnas
Merdeka.com - Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo secara resmi dengan gempita dan kemeriahan. Meski sudah usai, banyak cerita menarik yang masih tersisa dari pergelaran olahraga nasional bagi atlet difabel itu.
Salah satunya, sosok Dapiel Bayage, atlet para-atletik yang ramah dan murah senyum mewakili kontingen tuan rumah, Papua. Berkali-kali, senyum mengembang tampak terlihat di wajah Dapiel kala dipanggil untuk menerima medali emas di Stadion Lukas Enembe, Jayapura.
Dapiel adalah atlet para-atletik yang telah memenangi nomor lompat tinggi T42 di Peparnas Papua. Sebagai atlet difabel, prestasi Dapiel tak bisa diremehkan. Sudah cukup banyak medali yang dikoleksinya dari sejumlah ajang olahraga.
-
Apa yang dikeluhkan atlet PON XXI? Sebelumnya, sejumlah atlet menggunakan media sosial untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi PON 2024. Salah satunya menyangkut venue.
-
Apa yang dipertandingkan di PON XXI Sumut-Aceh? Sebanyak 56 cabang olahraga akan dipertandingkan di dua provinsi tersebut. Lebih kurang ada 13.000 atlet akan bertanding dalam gelaran PON yang akan berlangsung hingga 20 September 2024 mendatang.
-
Siapa yang menutup PON XXI Aceh-Sumut? Jokowi menyampaikan PON Aceh-Sumut akan ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
-
Dimana PON XXI berlangsung? Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara dijadwalkan pada 8 hingga 20 September 2024.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Apa pertandingan Timnas Indonesia? Duel menarik akan tersaji saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi.
Bahkan, pemuda kelahiran Kampung Silakma, Distrik Gigma, Kabupaten Yahukimo, Papua, 14 Januari 1993 itu pernah mewakili Indonesia pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan berhasil membawa pulang satu medali emas.
Dapiel pun sudah mengikuti ajang Peparnas untuk yang ketiga kalinya. Pertama, pada Peparnas 2012 di Riau dengan terjun di tiga nomor, yakni lompat jauh, lempar lembing, dan tolak peluru.
Hasilnya, lempar lembing berhasil meraih medali perak, sedangkan lompat jauh harus puas dengan medali perunggu.
Pada Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016, Dapiel turun lagi di tiga nomor yang sama dan berhasil menggondol tiga medali.
"Lompat tinggi dapat emas, lempar lembing perak, sedangkan lompat jauh dapat medali perunggu," ujar anak dari pasangan mendiang Gise Sobolim dan Sani Mohe itu.
Perbaiki rekor
Di Peparnas Papua, atlet yang pernah bertanding pada event internasional itu dimasukkan ke dalam kelas elite dan hanya boleh mengikuti satu nomor pertandingan sesuai dengan aturan yang diberlakukan dalam Peparnas kali ini.
Dapiel pun maklum karena tujuan pemisahan kelas tersebut adalah untuk pemerataan prestasi olahraga nasional dan memberi kesempatan kepada para atlet debut di ajang empat tahunan itu.
Alhasil, bungsu dari dua bersaudara itu hanya turun di nomor lompat tinggi Peparnas Papua dan memenanginya, sekaligus memecahkan rekor nasional.
Dalam lomba tersebut Dapiel mencatatkan lompatan setinggi 1,70 meter, memperbaiki rekor sebelumnya dengan lompatan setinggi 1,65 meter yang dibukukan atas namanya sendiri di Peparnas XV di Jabar.
Menjadi atlet sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh Dapiel. Apalagi, sampai bisa berlaga di berbagai ajang olahraga dan menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dapiel berkisah awal mulanya menjadi atlet dimulai pada 2010 ketika tidak sengaja bertemu seorang pelatih NPC yang memintanya berlatih untuk persiapan ajang olahraga difabel pelajar di Riau.
Ternyata, feeling pelatih tak salah memilih. Dapiel sampai sekarang telah mengantongi lima medali emas, dua perak, dan satu medali perunggu.
Selepas Peparnas Papua, Dapiel pun telah dipanggil menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk persiapan menghadapi ASEAN Para Games 2022 di Vietnam.
"Dipanggil untuk pelatnas (persiapan) ke ASEAN Para Games Vietnam tanggal 20 November nanti," ujar Dapiel.
Dapiel pun bertekad kembali mempersembahkan medali emas untuk Ibu Pertiwi pada pesta olahraga atlet difabel tingkat Asia Tenggara itu.
Meskipun Vietnam sudah menyatakan mengundurkan diri sebagai tuan rumah ASEAN Para Games, namun pesta olahraga dua tahunan itu masih berpeluang tetap digelar karena Indonesia kemungkinan mengajukan diri menjadi tuan rumah pengganti.
Cleaning service
Dapiel terlahir dengan kaki bagian kiri lebih pendek dari kaki kanannya atau dalam istilah kedokteran dikenal proximal focal femoral dislocation (PFFD).
Namun, kondisi tersebut tak mengurangi semangat hidupnya. Malah Dapiel sudah terbiasa hidup mandiri.
Dapiel sudah merantau sejak remaja untuk mencari kerja ke kota. Berbagai pekerjaan pernah dilakoninya, mulai jadi tukang cuci piring hingga berjualan buku teka-teki silang (TTS).
Saat ini, Dapiel bekerja sebagai petugas cleaning service di sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkantor di Jayapura.
Pekerjaan itu sudah dijalaninya sejak 2013. Dapiel bertugas menyapu halaman, membersihkan ruangan, hingga menjaga kantor.
Dapiel pun tak malu dengan pekerjaannya, apalagi LSM tempatnya bekerja mendukung penuh prestasinya di bidang olahraga.
Sebab, Dapiel acapkali harus meninggalkan pekerjaannya dalam jangka waktu lama karena mengikuti pelatnas maupun persiapan even olahraga.
Saking sibuknya bertanding, Dapiel pun sampai harus beberapa menunda rencananya menikah. Ketika sudah mau persiapan menikah, Dapiel harus menjalani pelatnas.
Namun, Tika, sang kekasih, tetap memberikan dukungan kepada Dapiel. Tikalah yang menguatkan semangat Dapiel selama enam tahun ini.
"Saya katakan difabel itu anugerah. Tuhan sudah memberikan di situ, ya di situ. Saya dorong optimis bersikap, berpikir positif, dan berjuang," Tika selalu menyemangati.
Meski bekerja, Dapiel pun tetap menyempatkan untuk berlatih agar kemampuannya tetap terasah dan bisa mempertahankan prestasi.
Maka tak salah kalau Daniel dipercaya menjadi salah satu dari lima atlet berprestasi asal Papua yang mengarak obor api saat pembukaan Peparnas, 5 November lalu.
Itulah sepenggal kisah atlet difabel yang mampu berprestasi di tengah keterbatasan fisiknya. Dapiel mampu membuka mata bangsa dengan prestasinya dan semoga menginspirasi banyak penyandang difabel lainnya.
Menukil pesan dari dialog budaya tiga atlet pada penutupan Peparnas Papua, "Jangan hitung apa yang hilang dari dirimu, tapi gunakan yang tertinggal dari dirimu untuk meraih prestasi".
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diikuti oleh 330 peserta Peparkab II diadakan di GOR Tawangalun, Kamis (10/10/2024). Mereka terdiri dari 145 peserta jenjang pendidikan SDLB & umum 185 peserta.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaAtlet disabilitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kejuaraan olahraga tingkat nasional maupun internasional.
Baca SelengkapnyaAudi berhasil menang dan melaju ke perempat final di nomor individu compound putri di Invalides, Paris, Prancis pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaIndonesia hingga kini (Senin, 2 September) berada di peringkat 47 dengan perolehan 2 medali perak dan 2 medali perunggu.
Baca SelengkapnyaAtlet bulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila kembali menyumbangkan medali emas dan medali perak pada Paralimpiade Paris 2024
Baca SelengkapnyaMemulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaPasangan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila memperoleh emas di cabang olahraga (cabor) para bulutangkis.
Baca SelengkapnyaJokowi bangga karena para atlet penyandang disabilitas Indonesia memiliki daya juang yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi momentum penting bagi pengembangan olahraga para e-sport di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendagri meminta agar pihak TNI/Polri mempersiapkan rencana pengamanan yang baik, termasuk koordinasi terkait pembiayaan dengan panitia pelaksana.
Baca SelengkapnyaPelbagai hambatan menghadang tak sedikit pun melunturkan semangat Saparuddin untuk debut di Peparnas XVII ini.
Baca Selengkapnya