Mengenal Fenomena Debris Flow Dampak Siklon Tropis Seroja Telan 56 Korban Jiwa di NTT
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap fenomena debris flow yang terjadi di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Fenomena yang merupakan dampak siklon tropis seroja ini menelan 56 korban jiwa.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari mengatakan debris flow merupakan aliran dengan kecepatan tinggi yang berisi batu-batu gunung dari atas ke bawah.
"Debris flow selama ini kita kenal dengan banjir bandang tapi sebenarnya bukan banjir bandang," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/4).
-
Apa yang ditemukan di banjir? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Muhari mengaku telah melakukan survei dengan pemantauan udara mengenai fenomena debris flow di Ile Boleng. Survei menunjukkan, terjadi pelepasan batu andesit dari tebing setinggi 8 hingga 10 meter di belakang pemukiman penduduk.
Pelepasan batu terjadi karena hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi di kawasan Ile Boleng. Sementara itu, batu yang berada di bukit Ile Boleng tidak saling mengikat satu sama lain.
"Kalau kita lihat pengikat batu ini cuma tanah-tanah yang ada di sela-sela batu sehingga jika terjadi curah hujan dengan sangat tinggi maka lapisan pasir atau tanah yang mengikat batu ini akan tergerus sehingga tidak ada lagi tanah yang mengikat sela batu. Ini akan sangat mudah tergelincir ke bawah," jelasnya.
Muhari melanjutkan, batu andesit yang terlepas dari bukit Ile Boleng menghantam rumah warga. Rumah warga tersebut berada di jalur pelepasan batu andesit. Akibatnya, rumah warga mengalami rusak parah dan lebih dari 50 orang meninggal dunia.
"Bisa dibayangkan batuan besar dari atas turun ke bawah menghantam rumah-rumah penduduk," ucapnya.
Menurut Muhari, penduduk Ile Boleng harus mewaspadai terjadinya debris flow kembali. Dia menyebut, fenomena tersebut bisa terulang jika muncul siklon tropis di kemudian hari atau hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Mengantisipasi terdampak debris flow, Muhari menyarankan masyarakat Ile Boleng tidak menempati jalur debris flow. Dia mengaku sependapat dengan Presiden Joko Widodo agar masyarakat yang tinggal di jalur debris flow dipindahkan ke tempat lain.
"Kita harus ingat bahwa bencana adalah peristiwa yang berulang termasuk bencana hidrometeorologi," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca SelengkapnyaPengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto turut berdukacita atas musibah banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang menewaskan puluhan
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca Selengkapnya