Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Jenderal Oerip Soemohardjo, pendiri akmil di Yogyakarta

Mengenal Jenderal Oerip Soemohardjo, pendiri akmil di Yogyakarta Jenderal Oerip Soemohardjo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Oerip Soemohardjo dilahirkan di Sindurejan, Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 22 Februari 1893. Dia memulai karir militernya pada tahun 1910 dengan mengikuti pendidikan militer Belanda pada Sekolah Perwira (Inlandache Officier) di Jatinegara, kemudian dia dilantik sebagai perwira Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) dengan pangkat letnan dua.

Status sebagai perwira KNIL tidak menyebabkan Oerip buta terhadap nasib bangsanya. Dia selalu berusaha mencegah penghinaan yang dilakukan orang-orang Belanda terhadap orang-orang Indonesia. Seperti saat dia protes karena perlakuan yang tidak adil terhadap perwira Indonesia.

Tak lama kemudian, Oerip dipensiunkan dari dinas militer karena dia menolak keputusan, dan tidak mau berkompromi dengan sesuatu yang tidak adil dari Departemen Perang (Belanda).

Ketika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara menjadi sebuah negara baru di kawasan Asia Tenggara. Namun Oerip tidak habis pikir mengapa pemerintah tidak segera membentuk angkatan perang tetapi hanya membentuk Badan Keamanan Rakyat.

Menurutnya, justru pada saat itu ancaman militer dari pihak luar lebih besar. Maka dari itu, dia melontarkan kalimat yang selalu diingat oleh masyarakat Indonesia, yaitu "aneh....Negara zonder tentara".

Namun, saat pemerintah mengumumkan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945, Oerip mengumpulkan beberapa orang bekas perwira KNIL di Jakarta dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak terikat lagi dengan sumpah KNIL, sesuai dengan telegram dari Wakil Presiden.

Dalam sidang kabinet tanggal 15 Oktober 1945, dia kemudian diangkat menjadi kepala staf Oemoem (KSO) TKR dan dilantik pada tanggal 18 Desember dengan pangkat Letnan Jenderal. Bersama-sama dengan Pak Dirman, Oerip berusaha untuk lebih menyempurnakan aparat pertahanan yang ada.

Masalah pendidikan militer juga tidak luput dari perhatiannya. Atas usahanya, berdirilah sebuah akademi militer (Militer Akademi) di Yogyakarta yang kemudian berkembang menjadi akademi militer hingga saat ini.

Namun, pada tanggal 17 November 1948, Letjen Oerip Soemohardjo wafat dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta, sebagai tanda jasa atas apa yang telah dia sumbangkan terhadap bangsa dan negara. Pemerintah RI juga memberikan penghargaan dengan menaikkan pangkatnya menjadi Jenderal Anumerta, dan penghargaan tertinggi diberikan dengan mengangkatnya sebagai pahlawan nasional.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945

Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Cara Soekarno Memilih Para Menterinya
Cara Soekarno Memilih Para Menterinya

Lantas, bagaimana ia memilih para menteri untuk membantunya dalam menjalankan tugas kenegaraan?

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI

Memakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Sosok Anak Pantai Jatuh Cinta pada AL Malah jadi Perwira AD, Tak Pernah Disangka Nasibnya Kemudian jadi Panglima TNI
Sosok Anak Pantai Jatuh Cinta pada AL Malah jadi Perwira AD, Tak Pernah Disangka Nasibnya Kemudian jadi Panglima TNI

Berikut anak pantai yang jatuh cinta pada Angkatan Laut malah menjadi perwira Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis

Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Akmil Magelang, Tempat Para Jenderal TNI Digembleng
Sejarah Akmil Magelang, Tempat Para Jenderal TNI Digembleng

Dalam sidang kabinet perdana, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan Magelang merupakan salah satu pusat perlawanan

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer

Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto. Sang Jenderal pecah kongsi kemudian

Baca Selengkapnya