Mengenal Jenis-jenis Granat dan Fungsinya, Ini yang Meledak di Monas
Merdeka.com - Polisi menyebut ledakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, berasal dari granat asap terjadi. Akibat kejadian itu dua anggota TNI mengalami luka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Granat menjadi salah satu senjata andalan militer saat perang. M67, salah satu granat berbahaya pernah digunakan dalam beberapa perang, seperti Perang Vietnam, Perang Irak hingga Perang Teluk Persia.
Granat buatan Amerika Serikat ini digunakan oleh beberapa negara, seperti Kanada, Argentina, Turki, Malaysia, dan Filipina.
-
Kenapa bejana keramik tersebut digunakan sebagai granat? Bejana-bejana ini digunakan sebagai granat saat Perang Salib. Granat ini dilemparkan ke benteng Tentara Salib yang menghasilkan suara ledakan yang sangat keras dan kilatan cahaya terang.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang meledak di Gudang Amunisi Kodam? 'Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. kemudian seiring perkembangan zaman, kesini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,' ujarnya.
-
Apa itu ledakan sinar gamma? Kejadian ini bernama GRB 221009A, yang terdeteksi pada 9 Oktober 2022 oleh Teleskop Luar Angkasa Integral milik European Space Agency (ESA) dan satelit yang mengorbit di Bumi.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Apa perbedaan utama antara ledakan bom nuklir dan gempa bumi? Hasilnya, dapat memanfaatkan perbedaan mendasar antara sumber ledakan dan gempa bumi untuk mengembangkan metode yang lebih baik dalam mengklasifikasikan peristiwa-peristiwa tersebut.
Ternyata ada beberapa jenis granat dengan fungsi yang berbeda. Berikut penjelasannya:
Granat Asap
Granat asap biasanya berbentuk tabung dan digunakan untuk persinyalan, memberitahu target, atau sebagai penanda zona pendaratan. Granat ini akan mengeluarkan jumlah asap yang lebih banyak daripada bom asap.
Dalam satu granat, berisi 250 hingga 350 gram komposisi asap berwarna. Komposisi asap seperti kalium klorat, laktosa, dan pewarna. Untuk granat asap putih biasanya menggunakan hexachloroethane-zinc dan aluminium granular.
Granat asap juga ada yang bisa meledak. Karena granat asap tersebut berisi fosfor putih dan gas piroforik, yang jika menyebar bisa meledak.
Biasanya granat asap digunakan untuk membantu persinyalan pesawat, hingga pengalih perhatian musuh. Granat asap sangat jarang digunakan untuk tujuan perang.
Granat Anti-Kerusuhan
Granat anti-kerusuhan bisa disebut granat gas air mata. Granat ini berisi gas 80 hingga 120 gram (2,8 hingga 4,2 oz) dan dikombinasikan dengan piroteknik (bahan pembuatan kembang api) yang bisa terbakar.
Jika terkena ledakan granat ini, akibatnya terasa iritasi ekstrem pada mata, hidung dan tenggorokan. Namun jika terkena kulit, maka mengakibatkan kulit melepuh. Jika terkena paru-paru, akan mengakibatkan luka permanen.
Granat Pembakaran
Granat pembakar memiliki kandungan kimia yang bisa menghasilkan panas. Granat ini berisi 600 hingga 800 gram termat versi termit era Perang Dunia II. Perlu diketahui, termit inilah yang menyebabkan panas.
Reaksi panas ini bersumber dari logam aluminium bubuk dan besi oksida. Kemudian dua komposisi itu bereaksi untuk menghasilkan aliran besi dan aluminium oksida. Reaksi ini menghasilkan panas dan bisa terbakar pada 2.200 derajat celsius. Ini membuat granat pembakar berguna untuk menghancurkan senjata, artileri, dan kendaraan.
Selain itu, fosfor putih juga bisa digunakan untuk agen pembakar. Fosfor putih mampu membakar pada suhu 2.800 derajat celsius. Granat ini biasa digunakan selama Perang Dunia II
Termit dan fosfor putih menyebabkan beberapa luka bakar karena suhu yang tinggi. Selain itu, fosfor putih sangat beracun.
Granat Kejut
Granat kejut atau biasa flashbang berfungsi untuk mengacaukan atau mengalihkan perhatian musuh. Salah satu jenis granat kejut seperti M84. Granat ini mampu mengeluarkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan juga bisa mengeluarkan ledakan keras (170-180 desibel).
Ledakan keras mampu memekakkan telinga korban dan juga mengeluarkan cairan di telinga, dan menyebabkan kehilangan keseimbangan. Granat ini memiliki isi 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat atau potasium perklorat.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bejana keramik ini ditemukan di Kota Tua Yerusalem, Palestina.
Baca Selengkapnya65 ton amunisi tersebut terdiri dari Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaSebuah granat latihan ditemukan di sepatu warga di Garut
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan dugaan penyebab ledakan berujung kebakaran amunisi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Kodam Jaya
Baca SelengkapnyaKondisi prajurit TNI yang berada di Labanon dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaHingga kini pihaknya masih menunggu situasi di lokasi tersebut sampai benar-benar sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, proses disposal terbilang cukup panjang mulai dari pendataan hingga pelaporan.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, amunisi itu memiliki masa berlaku maksimal 10 tahun sebelum disposal (dibuang) dan diledakkan.
Baca SelengkapnyaKesimpulan awalnya adalah bahan dari flash powder atau bahan yang biasa dipakai untuk mercon, bondet dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaDia pun menjelaskan, di gerbang amunisi sudah tersedia alat pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaLebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.
Baca Selengkapnya