Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal lebih dekat Idjon Djanbi, bapak Kopassus TNI AD

Mengenal lebih dekat Idjon Djanbi, bapak Kopassus TNI AD Idjon Djanbi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta beredar notes di facebook, email maupun pesan berantai. Seseorang mengaku bernama 'Idjon Djanbi' memaparkan analis soal penembakan lapas yang mengakibatkan empat orang tahanan tewas.

'Idjon Djanbi' menepis pelaku penyerangan anggota Kopassus. Dia malah menuding serangan itu dilakukan oleh polisi. Sejumlah foto diposting untuk memperkuat argumennya.

Tak jelas siapa 'Idjon Djanbi' penulis notes itu. Apakah Kopassus, intel TNI, polisi atau sekadar penggembira saja. Sejatinya, nama Idjon Djanbi adalah pendiri, pelatih pertama sekaligus komandan pertama korps pasukan elite TNI AD yang kini bernama Kopassus.

Mantan anak buah Idjon Djanbi yang pernah dilatihnya mengenang sosok Idjon sebagai perwira lapangan yang disiplin. Sosoknya langsing dan gesit.

"Pak Idjon suka cek kalau kita jaga malam. Dia sergap dari belakang dengan pisau. Kita berkelahi dulu, baru dia bilang stop, ini komandan kamu. Tujuannya mungkin biar kita siaga," kata Boyoh, mantan anggota angkatan pertama korps baret merah ini saat berbincang dengan merdeka.com.

Idjon Djanbi awalnya bernama Rokus Bernandus Visser. Warga negara Belanda ini tinggal di London karena tak bisa pulang ke negerinya. Saat itu pecah perang dunia II, Belanda dikuasai Jerman.

Visser muda bergabung dengan tentara Belanda yang mengungsi ke Inggris. Dia sempat menjadi sopir Ratu Wilhelmina. Tapi rupanya Visser lebih tertarik menjadi pasukan tempur, dia ikut bergabung dalam operasi Market Garden yang dilakukan sekutu untuk merebut Belanda tahun 1944. Setelah itu Visser ikut melakukan operasi amphibi bersama pasukan sekutu.

Karena prestasinya, Visser naik pangkat jadi letnan. Pemerintah Belanda mengirimnya ke Indonesia ketika Jepang kalah dan Belanda ingin berkuasa kembali. Visser menjadi komandan sekolah terjun payung Belanda di Indonesia dengan pangkat kapten.

Setelah perang usai, Visser yang sejak awal bersimpati pada Indonesia memilih pensiun sebagai serdadu. Dia menikah dengan seorang wanita Sunda, kemudian masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Mohammad Idjon Djanbi.

Sekitar tahun 1952, Komandan Teritorium Siliwangi Kolonel Alex Evert Kawilarang bercita-cita mendirikan sebuah pasukan elite untuk menumpas DI/TII. Saat itu pasukan reguler sulit bergerak lincah di hutan Jawa Barat yang masih sangat lebat.

Kawilarang pun memanggil Idjon Djanbi dan memaparkan rencananya, sekaligus meminta Idjon menjadi pelatih. Idjon menerima tawaran itu.

"Ternyata dia terima ajakan kami. Dan kemudian kami atur, sehingga dia bisa mendapat pangkat mayor. Selang beberapa waktu, setelah dia bergaul dengan anggota-anggota kita, dia kelihatan merasa betah," ujar Kawilarang dalam biografi Untuk Sang Merah Putih yang ditulis Ramadhan KH.

Idjon dibantu Kapten Marzuki Sulaiman mempersiapkan kesatuan baru yang lahir dengan fasilitas apa adanya ini. Dulu mereka menumpang di sebuah kantor kecil, sebelum akhirnya dapat asrama di Batujajar.

Idjon Djanbi menyusun kurikulum berdasarkan pengalamannya selama menjadi pasukan elite dan bertempur di Perang Dunia II. Latihan pasukan yang diberi nama Kesatuan Komando TT III Siliwangi ini sangat berat. Dari 400 calon siswa komando, kurang dari setengah yang dinyatakan lulus.

Kepada mereka yang lulus, diberikan baret dan brevet komando. Ketika itu baret warna hitam dicelup dalam air teh beberapa lama sehingga warnanya luntur menjadi coklat kemerahan. Itulah cikal bakal Korps Baret Merah.

"Tahun 1953 kompi komando ini diikutsertakan dalam operasi-operasi menghancurkan DI/TII di daerah Jawa Barat. Hasilnya sangat memuaskan, terutama pada penyergapan konsentrasi gerombolan di Gunung Rakutak," kata Kawilarang.

Idjon menjabat komandan tahun 1952-1956, setelah itu dia pensiun dan digantikan wakilnya Mayor RE Djailani.

Pembenahan terus menerus dilakukan hingga akhirnya Kesko III Siliwangi ini berubah nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD), lalu Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Hingga akhirnya sejak tanggal 26 Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Idjon Djanbi, Mantan Tentara Belanda yang Menjadi Komandan Pertama Kopassus
Idjon Djanbi, Mantan Tentara Belanda yang Menjadi Komandan Pertama Kopassus

Idjon Djanbi, mantan tentara Belanda yang menjadi komandan pertama Kopassus.

Baca Selengkapnya
Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995 Anak Jenderal TNI
Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995 Anak Jenderal TNI

Profil Danjen Kopassus baru Mayjen Djon Afriandi, anak jenderal TNI sekaligus peraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Irjen Krishna Murti Berdarah ABRI, Bangga Meski Pangkat Disalip Sang Adik
Asal Usul Irjen Krishna Murti Berdarah ABRI, Bangga Meski Pangkat Disalip Sang Adik

Unggahan Irjen Krishna Murti ungkap dirinya punya asal-usul darah ABRI dalam dirinya.

Baca Selengkapnya
Mantan Panglima TNI Sebut Jenderal Bintang 1 Ini Top dan Hebat, Siapakah Dia?
Mantan Panglima TNI Sebut Jenderal Bintang 1 Ini Top dan Hebat, Siapakah Dia?

Brigjen Djon Afriandi baru saja berkunjung ke kantor Kepala Staf Kepresidenan untuk bertemu dengan Moeldoko.

Baca Selengkapnya
Jadi Komandan Upacara HUT TNI, Ini Profil Danjen Kopassus Mayjend Djon Afriandi & Sederet Karir Menterengnya
Jadi Komandan Upacara HUT TNI, Ini Profil Danjen Kopassus Mayjend Djon Afriandi & Sederet Karir Menterengnya

Djon Afriandi adalah peraih Adhi Makayasa Akmil tahun 1995.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Dua TNI-Polri Lulusan Terbaik 1995, Karier Cemerlang Satu Pegang Komando di Kopassus
Jenderal Bintang Dua TNI-Polri Lulusan Terbaik 1995, Karier Cemerlang Satu Pegang Komando di Kopassus

Berikut sosok Jenderal Bintang 2 TNI-Polri lulusan terbaik 1995 yang kini berkarier cemerlang.

Baca Selengkapnya
Ternyata Jenderal Non Akpol Punya Adik Brigjen TNI dan Perwira Polisi, ini Sosoknya Sama-Sama Gagah
Ternyata Jenderal Non Akpol Punya Adik Brigjen TNI dan Perwira Polisi, ini Sosoknya Sama-Sama Gagah

Dua adik Irjen Lutfhi yakni Brigjen TNI Zainul Bahar dan AKBP Sinwan.

Baca Selengkapnya
Sarungan Berkaos Oblong, Momen Jenderal Polisi Lulusan Terbaik Sholawatan Sambil Gendong Cucu, Suaranya jadi Perbincangan
Sarungan Berkaos Oblong, Momen Jenderal Polisi Lulusan Terbaik Sholawatan Sambil Gendong Cucu, Suaranya jadi Perbincangan

Momen Komjen Ahmad Dofiri asuh cucu sambil bersholawat sampai ramai jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Sosok Pria Sepuh Bikin Jenderal Polisi Gercep Turun Podium, Begini Kisahnya di Masa Lalu
Sosok Pria Sepuh Bikin Jenderal Polisi Gercep Turun Podium, Begini Kisahnya di Masa Lalu

Ternyata, pria itu adalah sosok penting bagi sang jenderal polisi. Ada kisah yang terukir di masa lalu.

Baca Selengkapnya
Sosok para Jenderal TNI-Polri Ternyata Kakak Adik, Punya Pangkat dan Jabatan Mentereng
Sosok para Jenderal TNI-Polri Ternyata Kakak Adik, Punya Pangkat dan Jabatan Mentereng

Beberapa Perwira Tinggi (Pati) TNI-Polri diketahui memiliki hubungan darah satu sama lain. Bahkan para Pati tersebut memiliki rekam jejak yang mentereng.

Baca Selengkapnya