Mengenal penduduk minoritas penghuni rumah panggung Pulau Sabira
Merdeka.com - Ada pemandangan berbeda di Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain keindahan laut, pasir putih yang hangat dijejakkan kaki dan terumbu karang yang elegan serta indah, juga tempat tinggal penduduk di Pulau yang terletak di utara Kepulauan Seribu tersebut.
Keunikan tersebut yaitu masih terlihatnya rumah panggung. Rumah yang berbentuk dan berlapisan kayu berlantai dua itu masih ada sekitar belasan yang berdiri kokoh serta ditempati minoritas penduduk Pulau Sabira.
Salah Seorang penduduk Pulau Sabira, Tini (60) mengatakan, dirinya masih menghuni rumah panggung karena merasa betah dan mempunyai kelebihan lain dibandingkan rumah datar yang mayoritas dihuni oleh penduduk Pulau Sabira.
-
Kenapa desain rumah modern tropis cocok untuk Indonesia? Arsitektur tropis dari desain rumah satu ini dianggap sangat cocok dengan cuaca di Indonesia, dimana sinar mataharinya melimpah serta tingkat curah hujan tinggi.
-
Kenapa rumah jadul modern diminati? Gaya retro, klasik, dan vintage kembali diminati oleh generasi milenial hingga generasi Z.
-
Di mana desain rumah modern tropis banyak ditemukan? Konsep rumah modern tropis sekarang ini menjadi model tempat tinggal yang semakin populer di Indonesia.
-
Apa yang istimewa dari desain rumah Bali modern? Desain rumah Bali modern menjadi favorit banyak orang di era sekarang karena adanya migrasi warga asli Bali ke berbagai daerah di Indonesia, yang memperkenalkan konsep arsitektur Bali yang menawan.
-
Mengapa desain rumah kontemporer populer? Desain rumah kontemporer tropis menggabungkan antara estetika modern dengan unsur tropis. Pemilihan material alami seperti kayu, batu, hingga tanaman hijau menciptakan suasana yang hangat dan alami.
-
Siapa yang suka rumah modern? Kebanyakan pribadi yang menyukai bentuk rumah modern adalah orang-orang yang melankolis.
"Kalau lagi angin kenceng kan goyang dan takut roboh, apalagi kalau kayunya kropos, dulu masih seng sekarang mending diganti asbes atapnya. Rumah panggung gini kan bawahnya bisa ditempatin kayak bisa dipakai jualan dan tempat naruh hasil tangkapan ikan. Kalau rumah biasa yang datar kan gak bisa," kata Tini.
Dari rumah panggung itulah, Tini kemudian sejak sekitar tahun 1990 mulai membuka usaha sampingan dengan jualan makanan ringan seperti, bakso, mi, kerupuk dan berbagai macam minuman ringan.
"Lumayan buat hasil sampingan. Sehari dapat paling besar Rp 150 ribu, paling kecil Rp 20 ribu," tandas Tini yang juga bekerja sebagai pengasinan ikan bersama 3 anak perempuannya tersebut, sementara 6 orang putranya bekerja sebagai nelayan.
Selain itu, Tini mengaku sudah sekitar 20-an tahun lalu menempati rumah panggung miliknya dengan bahan kayu jenis manteru yang biasa dipakai bikin perahu.
"Saya udah 20 tahunan ini pakai rumah panggung. Bahan-bahannya dibawa dari darat kita beli. Satu bijinya Rp 25 ribu, kalau papannya per kubik Rp 70 ribu, nah kalau baut besar yang gede-gede ini beli Rp 100 ribu beli buat pondasi," ujar Tini ketika ditemui di lokasi, Jumat (19/9).
Melihat sudah banyaknya penduduk Pulau Sabira yang merenovasi rumah panggung menjadi rumah berbentuk datar satu lantai, Tini dengan malu-malu mengaku iri. Namun akibat minimnya dana. Tini mengungkapkan tidak berniat untuk merenovasi rumah panggungnya tersebut.
"Kalau anak-anak sih maunya rombak rumah, tapi saya gak mau habis duitnya susah harus punya uang banyak minimal Rp 80 juta. Coba lihat deh kayak yang rumah di depan itu saja habis puluhan juta buat bongkar rumah panggung, saya mah gak punya uang sebanyak itu, kalau ada bantuan sih mau saja rombak rumah," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada 300 keluarga atau sekitar 1.351 jiwa tinggal di pulau kecil Karibia itu.
Baca SelengkapnyaSecara tradisional, mereka tinggal di sebuah rumah kayu yang bentuknya memanjang.
Baca SelengkapnyaPembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaDi Kalimantan Barat terdapat sebuah perkampungan orang-orang Bali yang konon mengungsi saat meletusnya Gunung Agung tahun 1963.
Baca SelengkapnyaKondisi Singapura ini bisa jadi bumerang jika tidak direspon dengan tepat.
Baca SelengkapnyaRumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Baca SelengkapnyaWarga di Sempurmayung masih menggunakan rumah adat Sunda sebagai tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaRumah adat asal Lampung ini sudah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki unsur arsitektur unik.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca Selengkapnya