Mengenal pesawat N219, produk asli karya anak bangsa
Merdeka.com - Untuk pertama kalinya prototipe pesawat N219 ditampilkan secara utuh di hadapan publik lewat acara penampilan perdana pesawat N219 di PT Dirgantara Indonesia (DI) Bandung, Kamis (10/12).
Pesawat berwarna putih dengan kapasitas 19 penumpang itu tadinya akan diberi nama langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun karena masalah kesehatan, Presiden urung hadir dan digantikan oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Kendati demikian, penampilan perdana tetap dilakukan, meski pesawat urung diberi nama. Pesawat N219 dirancang khusus untuk melayani transportasi udara di daerah terpencil di Indonesia.
-
Siapa yang membuat pesawat tanpa awak UGM? Pesawat itu dibuat oleh Gesang Nugroho, seorang staf pengajar Fakultas Teknik UGM.
-
Di mana pesawat tanpa awak UGM dibuat? Dikutip dari Ugm.ac.id, pesawat itu bisa diperuntukkan untuk berbagai kepentingan mulai dari pemetaan, patroli, hingga darurat bencana.'Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi,' kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Siapa yang terbangkan jet pribadi? Ya, kini Vincent sudah kembali menjadi seorang pilot dan terbangkan pesawat jet pribadi yang lekat dengan imej orang-orang tajir melintir.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Dimana IKN Nusantara dibangun? IKN yang sedang dalam tahap pembangunan hingga 2045 ini berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur.
Pesawat ini hasil kerja sama PT DI dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN). Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, pengembangan pesawat ini menjadi bagian dari kebangkitan kembali industri pesawat terbang nasional.
Kebangkitan tersebut, lanjut dia, sekaligus mengulang kebangkitan teknologi penerbangan nasional yang terjadi pada 1995. Saat itu Indonesia mampu membuat pesawat N250.
Thomas menuturkan, sejarah teknologi penerbangan Indonesia setidaknya tercatat sejak 1963. "Waktu itu ada kebijakan untuk membangun kemandirian industri pesawat, dengan Nurtanio sebagai Kepala Lapan pertama yang waktu itu nama jabatannya masih Dirjen Lapan," tuturnya.
Nurtanio bekerja keras untuk membangun teknologi penerbangan di Indonesia. Tiga tahun ia memimpin LAPAN. Pada 1966, ia meninggal. Namanya kemudian diabadikan dalam IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara). IPTN merupakan cikal-bakal PT DI.
Tahun 1974, LAPAN membangun pesawat XT400 yang terbang perdana pada 1980. Kemudian seluruh pengembangan pesawat terbang difokuskan di IPTN. "Waktu itu LAPAN sering dikritik DPR, bahwa fungsi penerbangan LAPAN sudah tidak ada, hanya antariksa saja," kata Thomas.
Kemudian pasca pembuatan N250 semangat penerbangan nasional kembali bangkit. Pada 2008 LAPAN ditunjuk menjadi pusat litbang pengembangan pesawat terbang sedangkan PT DI sebagai pengembangan manufaktur pesawat terbang.
Mulai 2011, LAPAN membentuk pusat teknologi penerbangan. Sejak itu, LAPAN bekerja sama dengan PT DI dalam membangun N219. Mulai 2014, pengembangan N219 mendapat anggaran resmi dari pemerintah.
"Lalu tahun ini kita melihat wujud nyata N219. Tahun depan mulai terbang perdana. Tahun 2017 mulai dilakukan sertifikasi. Kemudian tahun 2017 pula kita mulai produksi (untuk dipasarkan)," katanya.
Keistimewaan pesawat N219 adalah seluruh rancang bangun strukturnya dikerjakan putra-putri Indonesia. "Murni dikerjakan insinyur-insinyur Indonesia, tak ada seorang pun konsultan asing di dalamnya. Dengan teknik rancang bangun modern, semuanya komputerisasi untuk mencapai akurasi yang tinggi," katanya.
Dia menambahkan, N219 merupakan tanda kebangkitan kembali teknologi penerbangan Indonesia. "Kita berharap semangat dulu Nurtanio sebagai Kepala LAPAN yang pertama mampu memberi semangat pada insinyur-insinyur muda Indonesia. N219 menjadi simbol kemandirian teknologi. Bahkan kita mampu menjadikan teknologi sebagai konektivitas nasional," ungkapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Putu, perancang Istana Garuda I Nyoman Nuarta merupakan seorang maestro kelas dunia.
Baca SelengkapnyaTiadanya pilot di pesawat ini, membuatnya bisa menjelajah seluruh Indonesia selama 30 jam penuh. Kehadirannya bisa disaksikan di eduwisata Dirgantara Indonesia
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan benda tersebut sangat bisa diproduksi di Indonesia. Apalagi di Indonesia ada pasarnya, bahan bakunya dan sumber daya manusianya.
Baca SelengkapnyaDi hari kelahiran Pancasila, TNI AL meresmikan operasional KRI Bung Karno-369. Istimewanya, kapal perang ini merupakan buatan anak bangsa. Simak penampakannya!
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaYamaha NMax yang dimiliki WNI tersebut adalah generasi kedua yang belum dilengkapi dengan fitur Turbo
Baca SelengkapnyaSejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca Selengkapnya