Mengenal Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Darat di Cianjur
Merdeka.com - Gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berdampak timbulnya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi karena aktivitas sesar Cimandiri.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (21/11).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sesar ini memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.
Sesar ini mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang dan Sesar Baribis di Subang. Sebagai sesar aktif, sesar Cimandiri bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun. Di Kabupaten Sukabumi, sesar ini terbagi menjadi lima segmen, yaitu segmen Cimandiri Palabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pegleseran dan Pegleseran-Gandasoli.
Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif, dan merupakan salah satu sumber gempa bumi yang terletak di darat (Soehaimi dkk., 2004; Kertapati, 2006; Supartoyo, 2008; Abidin dkk., 2008).
Beberapa kejadian gempa merusak telah terjadi di wilayah ini yaitu pada tahun 1900, 1962, 1969, 1973, 1975, 1977, 1982, 2000, 2006 dan 2007 (Supartoyo dan Surono, 2008). Beberapa kejadian gempa merusak tersebut diperkirakan berkaitan dengan aktivitas Sesar Cimandiri. Aktivitas gempa masa lampau dari Sesar Cimandiri belum sepenuhnya diketahui.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini menurut Pusgen (2017) memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaBMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBRIN menyebut sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca Selengkapnya