Mengenal sosok Usman Janatin, tentara muda yang sayang keluarga

Merdeka.com - Protes Singapura terhadap penamaan kapal perang terbaru milik Angkatan Laut Republik Indonesia, Usman Harun, beberapa waktu belakang menimbulkan kontroversi. Sosok dua anggota KKO Marinir, Usman Janatin dan Harun Tahir, sepertinya menjadi momok menakutkan Singapura.

Benarkah keduanya adalah sosok yang menakutkan? Pandangan berbeda justru datang dari keluarga dan masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah tempat kelahiran Sesan Dua Anumerta Usman Janatin.

Rodiyah, kakak kandung Usman Janatin, mengatakan adiknya merupakan orang yang sangat menyayangi keluarganya. Usman sendiri merupakan anak ke-10 dari 11 bersaudara putra pasangan Haji Muhammad Ali dengan Rukiah.

"Sewaktu dia kecil, seperti anak kebanyakan. Dia memang ingin sekali menjadi tentara," ujar Rodiyah saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, Senin (10/2).

Ia mengingat adiknya merupakan pribadi yang berani dan bertanggung jawab. Menurut Rodiyah, suatu hari Usman pulang ke rumah setelah mengikuti operasi Trikora di Papua. Saat itu, Rodiyah mengenang, adiknya datang ke rumah dengan membawa pakaian.

"Semua saudaranya dibelikan pakaian, dari yang paling tua sampai yang muda. Bahkan, ibu sempat diberikan radio," ujarnya.

Namun, siapa mengira pemberian tersebut menjadi hadiah terakhir yang diberikan Usman kepada keluarganya. Ia kemudian mendapat tugas bersama Harun Tahir untuk operasi sabotase di Singapura. Sayang, kedua prajurit terbaik ini tertangkap saat kembali ke Indonesia. Hingga akhirnya, pemerintah menjatuhkan hukuman gantung kepada dua prajurit KKO AL ini pada 17 Oktober 1968.