Mengenal TATP, Cairan Berbahaya yang Ditemukan Polisi di Bekas Markas FPI
Merdeka.com - Kepolisian menggeledah markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/4). Penggeledahan dilakukan beberapa saat setelah di tempat terpisah dilakukan penangkapan terhadap Sekretaris FPI, Munarman, di kediamannya, di Pamulang, Tangerang Selatan.
Saat menggeledah, polisi menemukan bahan berbahaya. Salah satunya, cairan TATP (Triacetone Triperoxside).
"Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, cairan TATP ini merupakan Aseton yang digunakan untuk bahan peledak yang mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu," kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers, kemarin.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa tersangka kasus korupsi timah? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Siapa tersangka korupsi timah? Berikut daftar 16 tersangka korupsi tata niaga timah: 1. Harvey Moeis, perpanjangan tangan PT RBT2. Helena Lim, crazy rich PIK atau Manajer PT QSE3. Toni Tamsil (TT), pihak swasta4. Achmad Albani (AA) selaku Manager Operasional Tambang CV VIP dan PT MCM5. Tamron (TN) alias AN selaku Beneficial Ownership CV VIP dan PT MCM6. EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017-20187. MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah tahun 2016-2021 8. HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP9. MBG selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang10. SG alias AW selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang11. RI selaku Direktur Utama (Dirut) PT SBS12. BY selaku mantan Komisaris CV VIP13. RL selaku General Manager PT TIN14. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Business Development15. Suparta (SP) selaku Dirut PT Refined Bangka16. ALW selaku Direktur Operasional tahun 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Usaha tahun 2019 s/d 2020 PT Timah Tbk.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Selain itu, petugas juga menemukan serbuk mengandung nitrat sangat tinggi berjenis Aseton.
"Kemudian beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan di dalam botol-botol yang serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis Aseton," katanya.
Temuan-temuan tersebut saat ini sedang diselidiki di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Bekas pengacara FPI, Aziz Yanuar, membantah bahan kimia yang ditemuka di bekas markas mereka adalah bahan berbahaya. Menurutnya, serbuk yang ditemukan untuk membersihkan toilet.
Bubuk itu sisa program bersih-bersih toilet masjid yang sempat mereka kerjakan.
"Serbuk yang dimaksud, tadi saya sudah bertanya dengan penanggung jawab di kantor dan informasi dari beberapa pihak itu memang pembersih toilet yang memang digunakan untuk program bersih-bersih WC dan toilet masjid beberapa waktu yang lalu," kata Aziz.
Merdeka.com coba menelusuri apa itu ATP. Dikutip dari https://www.sciencedirect.com, TATP adalah salah satu bahan peledak. Dalam berbagai artikel lainnya disebut pula, TATP sebagai The Mother of Satan karena memiliki daya ledak yang tinggi. Dalam artikel yang sama dikatakan, sejak 2001 TATP dipilih kelompok teroris sebagai bahan peledak saat melancarkan aksinya sejak 2001.
Dalam artikel di globalsecurity.org juga dijelaskan, TATP adalah bahan peledak yang belakangan sering dipakai kelompok teror di Timur Tengah. TATP dijelaskan sebagai satu bahan peledak paling sensitif. Misalnya, terhadap benturan, perubahan suhu, dan gesekan.
Disebut pula, TATP dapat ditemui dengan mudah. Bahkan sangat mudah diracik ketika akan dijadikan bahan peledak.
Di Indonesia, kelompok teror juga pernah menggunakan TATP sebagai bahan peledak. Temuan itu diketahui ketika terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada tahun 2018 silam.
Dikutip dari Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jenderal Tito Karnavian, yang saat itu menjabat sebagai Kapolri mengatakan, bom pipa yang meledak di lokasi tersebut menggunakan bahan peledak Triacetone Triperoxside.
"Kelompok JAD ini, khususnya cabang Surabaya, mereka membuat bom dan kita lihat sementara ditemukan Puslabfor bahan peledaknya TATP. Ini bahan peledak yang terkenal di kelompok ISIS di Suriah dan Irak dengan julukan The Mother of Satan yang diramu sedemikian rupa," kata Tito saat itu.
"Saking bahayanya dinamakan 'The Mother of Satan' karena daya ledaknya tinggi."
Bom jenis ini merupakan turun eksplosif yang pertama kali ditemukan tahun 1985 oleh Richard Wolffenstein. Kemudian, oleh Richard Reid diselundupkan melalui penerbangan American Airlines dari Paris menuju Miami pada 2001 lallu.
"Di sini (TATP) dengan guncangan atau panas bisa meledak sendiri," tutup Tito.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dari tangan HOK berhasil disita bahan peledak jenis triacetone triperoxide alias TATP
Baca SelengkapnyaTersangka membeli bahan peledak menggunakan tabungan uang jajan yang didapat dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca Selengkapnyaremaja berusia 19 tahun itu bisa membeli bahan peledak dan kimia untuk merakit bom dari hasil menabung
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap HOK dilakukan setelah serangkaian penyelidikan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaAswin menyebut saat mengamankan orangtua pelaku tidak ditemukan jejak berbahaya.
Baca Selengkapnya