Mengenal Ular Putih Asal Papua, Sekali Patuk Langsung Tewas
Merdeka.com - Ular masih menjadi salah satu hewan yang mematikan di dunia. Kelompok reptilia itu dikenal berbahaya karena gigitannya yang mengandung racun dan dapat membahayakan nyawa manusia.
Hewan melata dan bertubuh panjang itu juga memiliki beragam spesies dan mengandung racun berbeda. Risiko terbesar apabila tidak terselamatkan dari gigitan ular adalah kematian.
Baru-baru ini Anggota Exotic Animal Lovers atau Exalos Indonesia Anaas Muhtazul'ulum digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka di di Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia meninggal dunia dengan hitungan waktu yang tidak lama.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Siapa yang digigit ular? Seorang anak berusia tujuh tahun dari Gilbert, Arizona, Amerika Serikat, hampir kehilangan kakinya akibat gigitan ular derik. Allie Brasfield, yang merupakan siswa kelas dua SD, harus menunggu selama 30 jam sebelum menerima perawatan yang tepat untuk luka gigitannya.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Siapa yang meninggal akibat patukan ular kobra? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Dimana ular tersebut ditemukan? Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
Ular Papua Sangat Mematikan
Muhammad Panji atau lebih dikenal sebagai Panji Petualang mengakui spesies ular Papua yang menggigit Anaas sangat mematikan dan masuk ke delam lima spesies ular berbahaya di Papua. Salah satunya ular putih Micropechis Ikaheka.
Menurut Panji, Micropechis Ikaheka adalah familia dari jenis ular Elapidae seperti Weling, King Cobra, Black Mamba dan Taipan. Variasi bisa dari golongan Elapidae kebanyakan berbeda-beda.
"Misalkan di Jawa kita punya anti bisa untuk nyembuhin gigitan cobra, bukan king cobra. Cobra biasa itu tidak efektif digunakan untuk ular-ular Papua, mengingat ular-ular Papua itu kerabatnya lebih dekat dengan ular Australia sana," kata Panji saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (15/3).
Kandungan bisa ular seperti Micropechis Ikaheka sangat mematikan. Bisa ular sejenis itu ada empat yaitu Neurotoksin (menyerang saraf), Hemotoksin (menyerang darah), Kardiotoksin (menyerang jantung) dan Sitotoksin (menyerang sel).
"Biasanya dia kan konsentrasi bisa nya itu bisa saraf, neurotoksin, jadi disebut konsentrasi bisa yang dimiliki ular ini modalnya neurotoksin bisa otot dan saraf. Di mana juga ada kardiotoksinnya ini yang bahaya kardiotoksin dia lebih kuat dari king cobra lebih dari 10x lipat. Jadi kalau kena gigit gagal napasnya itu bisa dalam waktu 5-10 menit," tutur Panji.
Bisa Ular Papua Sebabkan Gagal Napas
Panji menjelaskan, satu menit setelah digigit ular berbisa, korban masih belum terasa apa-apa dan hanya terjadi lebam. Lima menit kemudian merasa mual, pusing dan gagal napas layaknya asma atau seperti dicekik.
Semakin lama sulit bernapas, biasanya pingsan atau kejang-kejang. Setelah itu, nyawa melayang karena sudah tidak kuat.
"Seperti itu memang, itu gambaran gigitan Microphecis Ikaheka yang ular putih itu," jelasnya.
Panji mengatakan, pada dasarnya ular adalah hewan yang tidak pernah menyerang tanpa alasan. Asalkan dihindari dan jangan disentuh. Bila tak sengaja terpegang, ular akan merasa terancam dan membuat pertahanan.
"Mereka itu takut sama manusia, secara alami ular apapun lihat orang kabur, termasuk king cobra yang sejatinya predator, kalau king cobra itu kan sejatinya berani, king cobra melihat manusia pun kabur, menghindari," jelasnya.
"Intinya ya jangan nangkap ular kalau gak ngerti ular," pesan Panji Petualang.
Tips Saat Bertemu Ular
Senada dengan Panji, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengakui ular Micropechis Ikaheka sangat berbahaya. Efek bisa ular merusak tubuh korban terutama di sistem saraf, peredaran darah bahkan pernapasan.
"Ikaheka yang menggigit korban ini sangat tinggi tingkat bisa nya sehingga menyebabkan kematian," ujarnya.
Menurutnya, ular di Timur garis Wallacea seperti NTT, Maluku dan Papua memang cukup beragam dan banyak spesies ular berbisa di sana. Antara lain Micropechis Ikaheka, Brown Snake, Death Adder, King Cobra, Cobra, Tiger Snake dan lainnya.
"Bisa (venom) yang dimiliki ular mengandung unsur hemotoksin menyerang darah, neurotoksin menyerang saraf, mikotoksin menyerang otot dan lain-lain. Yang sering berakibat fatal adalah neurotoskin karena jantung terganggu bahkan bisa langsung berhenti," terangnya.
Aji menerangkan, cara ampuh pertolongan pertama bila digigit dan terkena bisa ular adalah sesuai panduan WHO snake bite 2016, yaitu imobilisasi atau pembidaain sekitar luka agar tidak bergerak. Sehingga bisa ular di fase lokal.
Penyebab ular menyerang manusia adalah terganggu area pertahannnya, disentuh atau di injak, maupun disakiti. Tips ampuh agar ular agar ular tidak menyerang dengan cara melakukan STOP (Silent, Thinking, Observe, Prepared).
"Jangan dipegang, hanya yang terlatih yang dapat handling ular, tetap fokus dan tenang," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRosandi Maulana alias Bah Kobra, 63 tahun, mengalami nasib tragis usai menampilkan pertunjukan seni ular di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua.
Baca SelengkapnyaPertaruhan yang luar biasa seseorang demi sebuah penemuan antibisa ular paling mematikan bagi seluruh umat manusia.
Baca SelengkapnyaPemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaPenemuan piton sepanjang 7 meter tersebut baru pertama kali terjadi di kampung mereka.
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPelaku pengiriman paket yang berisi 12 ekor ular jenis Tali Picis adalah orang tak di kenal.
Baca SelengkapnyaSebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap, yang mana biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase), dan menyerang mangsa.
Baca SelengkapnyaDari video yang beredar, ukuran piton yang melilit tubuh La Ode cukup panjang. Mencapai 8 meter.
Baca SelengkapnyaAda Iin Ayu, Panji Petualang hingga Joe Fernando Quillilan dari Filipina.
Baca SelengkapnyaUlar weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Baca Selengkapnya