Mengenang Cebongan, solidaritas anggota Kopassus bunuh preman
Merdeka.com - Geng motor kembali berulah. Pratu Galang, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sedang menjalani pendidikan di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passus), menjadi korban. Dia tewas setelah dikeroyok dan ditusuk berandalan bermotor tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang keganasan geng motor di Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, seorang pentolan geng motor juga tewas usai dikeroyok dan disabet senjata tajam oleh lawannya.
Selain Galang, seorang prajurit TNI AU juga pernah menjadi korban keganasan geng motor tersebut. Selain dikeroyok, kepalanya dibacok dengan senjata tajam hingga tewas.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Rentetan kasus tersebut mengingatkan kembali pada kasus serupa yang terjadi pada 23 Maret 2013 lalu. 12 Anggota Kopassus yang baru saja menyelesaikan pelatihan di Gunung Lawu langsung membawa senjata dan menggeruduk Lembaga Permasyarakatan Cebongan di Sleman, Yogyakarta.
Peristiwa ini terjadi karena sekelompok preman berbuat ulah saat berada di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013 lalu. Empat orang pelaku mengeroyok dan membunuh seorang anggota Kopassus Sersan Satu Heru Santosa. Kejadian itu membuat 12 rekannya ingin membalas kejahatan yang dilakukan keempat preman itu.
Berikut rentetan kejadian yang dirangkum merdeka.com:
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai penjahat kelas kakap
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaWakil Komandan (Wadan) Puspomad, Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, hukuman itu berdasarkan Pasal 170 dan 351 KUHP.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaRichard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya