Mengenang kepergian Idha korban Lion Air, dosen biologi dan pencinta anggrek
Merdeka.com - Idha Susanti (44), warga Bogor menjadi korban kecelakaan Lion Air JT 610. Idha merupakan dosen biologi Universitas Bangka Belitung (UBB) dan dikenal sebagai pencinta bung anggrek. Idha juga tercatat sebagai keluarga besar Bangka Flora Society (BFS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Idha Susanti yang juga akademisi Universitas Bangka Belitung (UBB) merupakan motivator dan inspirator bagi kami juga penggiat lingkungan yang konsen dalam penyelamatan anggrek di Bangka," kata Sekretaris Bangka Flora Society Fahmi Andika di Sungailiat, Kamis (1/11). Dikutip dari Antara.
Dosen biologi UBB yang sedang menempuh S3 di Institut Pertanian Bogor ini bergabung dengan BFS sejak 2007 lalu. Dari awal pembentukan BFS, Idha sempat melakukan komunikasi lewat aplikasi pesan grup WhatsApp satu hari sebelum pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang ditumpangi kecelakaan.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang gugur saat berlatih terbang di Yogyakarta? Pergantian nama menjadi Husein Sastranegara dilangsungkan satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada 1946. Ketika itu terdapat seorang pilot militer dari AURI yang gugur ketika berlatih terbang di wilayah Yogyakarta. Untuk menghargai dedikasinya, nama Husein Sastranegara kemudian resmi digunakan.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Menurut dia, korban sempat kontak dengan dirinya terkait kegiatan di Sungai Upang, karena pada tahun 2017 sempat ikut menggarap Sungai Upang saat daerah itu masih hutan.
"Ibu Idha menyatakan akan bertemu hari Senin (29/10), dia bilang akan berangkat bersama kita, karena selama empat hari nanti di Bangka," katanya.
Pada hari Senin ketika berangkat ke Bandara Soekarno Hatta dari kediamannya di Bogor diantar suami. Di luar kebiasaan setelah sampai sesuai jadwal normal keberangkatan, Idha tidak memberi kabar ke suami.
Suaminya sempat menelepon ke UBB menanyakan perihal apakah sudah tiba atau belum di Bangka, hingga akhirnya tersiar kabar kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
Agenda utamanya memang sebagai dosen UBB dan agenda lainnya ke BFS terkait bagian penelitian dan pendidikan di BFS. "Kami akan membicarakan apa rencana pengembangan di Sungai Upang, waktu dulu beliau rencananya akan mengembangkan Pulau Anggrek di tempat itu," terangnya.
Di BFS Babel, Idha terkenal sebagai sosok yang cukup aktif dalam setiap kegiatan atau pun ekspedisi khusus pelestarian anggrek. Rekan-rekan BFS terkesan saat bersama Idha ke Suak (Sungai kecil) di Desa Rukem beberapa waktu lalu untuk ekspedisi penyelamatan anggrek.
Idha kala itu bersama BFS Babel menyelamatkan anggrek di kawasan yang bakal di alih fungsikan dari hutan kemasyarakatan ke pertambangan.
"Kita ikut serta bersama ibu itu menyeberangi sungai berlumpur bawa karung berisi anggrek. Luar biasa beliau ini, kita lucu-lucuan sama-sama walau waktu ia akademisi lulusan S2, tapi dia larut dalam kebersamaan. Kita mau istimewakan beliau tidak mau, katanya biasa-biasa saja lah," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari keluarga salah satu peserta D'Academy Asia 6 asal Indonesia, dr. Iqhbal.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah mewakili wisuda sang anak yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaTernyata ada orang Indonesia yang hampir ikut dalam misi penerbangan luar angkasa NASA. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaIa pernah diramalkan tak berumur panjang oleh sang kakek.
Baca SelengkapnyaDr Bela juga merupakan Bhayangkari Polres Muara Enim
Baca SelengkapnyaDirektur Politeknik Negeri Semarang, Dr. Eni Dwi Wardihani, S.T., M.T. pun tampak menyerahkan ijazah tersebut pada ibu dari almarhumah Lintang Ari Pratama.
Baca SelengkapnyaKeduanya terpaksa mewakili sang putri saat wisuda lantaran Dewi telah berpulang ke pangkuan Tuhan.
Baca SelengkapnyaPulu yang merupakan alumni penerbangan di Jakarta tersebut sudah belasan tahun mengabdi sebagai instruktur penerbang.
Baca SelengkapnyaSederet musisi Indonesia menutup usia karena mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa mereka.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, almarhum merupakan mekanik pesawat.
Baca SelengkapnyaDewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca Selengkapnya