Mengenang kompaknya TNI AD dan santri bersatu menghancurkan PKI
Merdeka.com - Presiden Jokowi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal ini berbarengan dengan peringatan 70 tahun Resolusi Jihad yang dikeluarkan ulama besar KH Hasyim Asy'ari.
TNI mendukung penuh peringatan hari santri ini. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut berpidato di depan para santri.
"Saya datang dengan pasukan khusus, ada Kopasus, Marinir, ada Paskhas, ada Kostrad, ada Armed," kata Gatot dalam sambutannya di Tugu Proklamasi Jakarta.
-
Siapa yang berperan penting di Hari Santri? Tepat pada 22 Oktober 1945 lalu, peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia terbukti dalam Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari.
-
Kapan Hari Santri Nasional diperingati? Tanggal 22 Oktober setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri.
-
Kapan Hari Santri Nasional dirayakan? Setiap 22 Oktober, umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Santri.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Santri? Dengan bimbingan kiai dan ustaz, para santri bisa menjelma menjadi generasi pemersatu bangsa.
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa Hari Santri Nasional dirayakan? Hari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Menurut Gatot, pihaknya sengaja menghadirkan para pasukan ini kepada santri. Ini untuk menunjukkan betapa pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah perjuangan TNI memang tak bisa dipisahkan dengan peran santri.
Selain dalam perang mempertahankan kemerdekaan, kaum santri juga menjadi mitra utama TNI AD saat mengganyang kekuatan komunis. Sebelum geger G30S, memang telah terjadi gesekan antara kaum santri dengan kaum komunis.
Adalah Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang memerintahkan agar pasukan baret merah itu memberi latihan kemiliteran untuk ormas antikomunis, termasuk para santri. Alasan Sarwo, jumlah pasukan RPKAD jelas tak akan cukup untuk menjaga semua desa di Jawa Tengah yang rawan serangan kaum komunis.
Wartawan Senior Hendro Subroto menuliskan pidato Sarwo dalam buku 'Perjalanan Seorang Wartawan Perang' yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.
Sarwo berorasi di rapat umum yang dihadiri ribuan massa. Sarwo mencoba menggerakkan rakyat agar berani melawan PKI.
"Siapa yang bersedia dipotong lehernya dibayar seribu rupiah?" teriak Sarwo. Massa terdiam.
"Sepuluh ribu rupiah?" Massa masih diam.
"Seratus ribu? Sejuta? Sepuluh juta?" lanjut Sarwo pada massa yang terdiam.
"Jika dibayar Rp 10 juta saja kalian tidak mau dipotong lehernya, jangan berikan leher kalian secara gratis pada PKI. Kalian lawan PKI. Jika kalian takut, ABRI berada di belakang kalian. Jika kalian merasa tidak mampu, ABRI bersedia melatih," kata Sarwo disambut sorak sorai massa.
Seorang bintara RPKAD juga mengaku mendatangi pesantren untuk meminta dukungan menumpas PKI di Jawa Tengah. Tanggapan dari pihak pesantren saat itu juga sangat baik. Bahkan ada yang menyesalkan kenapa RPKAD baru datang setelah G30S.
"Di sini (Jawa Tengah), suasana sudah panas sebelum ada G30S. Orang-orang PKI meneror para santri. Kenapa baru sekarang RPKAD datang ke sini?" kata sang bintara itu menirukan ucapan kiai.
"Saya jawab, kita hanya melaksanakan perintah. Tapi sekarang TNI AD siap membantu santri melawan PKI," lanjutnya.
Pelatihan militer singkat diberikan cuma dalam hitungan hari. Santri dan massa antikomunis bergerak menghancurkan kekuatan komunis. Kelak, Sarwo Edhie mencatat korban tewas tak kurang dari 3 juta orang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, keduanya melakukan salam komando, sebagai tanda kebersamaan.
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaUnggahan Irjen Krishna Murti ungkap dirinya punya asal-usul darah ABRI dalam dirinya.
Baca SelengkapnyaHal itu ia ungkap saat puncak Peringatan Hari Juang TNI AD ke-78
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono mengunggah potret lawas dirinya saat masih balita di media sosial miliknya.
Baca SelengkapnyaKeduanya mempunyai nama yang sama. Jika diartikan, nama mereka memiliki arti yang sungguh luar biasa.
Baca Selengkapnya