Mengenang Samurai Jepang terakhir pembela kemerdekaan Indonesia
Merdeka.com - Hari sudah menginjak senja di Kota Batu, Jawa Timur. Sebuah patung besar pejuang tegak berdiri di depan Komplek Makam Pahlawan. Tegak menantang merobek bendera merah putih biru.
Makam di Komplek Pemakaman Pahlawan itu masih baru. Belum disemen dan diberi helm baja seperti umumnya makam pahlawan.
Nama Rahmat S Ono tertulis di nisan. Lahir di Hokaido 26 September 1918 dan meninggal di Batu 25 Agustus 2014. Rahmat Shigeru Ono. Tentara Jepang yang menyeberang ke pihak Republik Indonesia dan berjuang mempertahankan kemerdekaan. Ada sekitar 1.000 tentara Jepang yang berperang di pihak Republik. Rahmat Ono adalah yang terakhir.
-
Siapa pemimpin pasukan Jepang di Indonesia? Pasukan Jepang yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura berhasil menggantikan kekuasaan Belanda setelah melakukan invasi yang cepat dan efektif.
-
Siapa yang menyerah di Pertempuran Okinawa? Penyerahan diri resmi Jepang di Okinawa ditandai oleh bunuh diri massal sejumlah komandan tinggi militer Jepang.
-
Siapa yang terlibat dalam pertempuran Okinawa? Pertempuran Okinawa melibatkan pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan pasukan Kekaisaran Jepang.
-
Kapan Pertempuran Okinawa berakhir? Pada tanggal 22 Juni 1945, pertempuran Okinawa mencapai klimaksnya dengan penyerahan diri pasukan Jepang yang tersisa di pulau tersebut.
-
Kapan Jepang menyerah? Serangan bom atom ini mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pada 15 Agustus 1945.
-
Apa yang terjadi di Pertempuran Okinawa? Pertempuran Okinawa merupakan salah satu pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam Perang Dunia II.
Sang samurai merasa harus menepati janjinya membela kemerdekaan Indonesia karena Kaisar Jepang pernah berjanji memberi kemerdekaan dan membebaskan Indonesia dari penjajahan Bangsa Barat.
"Papi dimakamkan dengan upacara kehormatan militer. Lengkap dengan tembakan salvo," kata Agoes Soetikno (56), putra ketiga Rahmat Shigeru Ono. Dia mengantarkan merdeka.com berziarah, Jumat (29/8) lalu.
Rahmat Shigeru Ono memilih berjuang dan tinggal di Indonesia hingga akhir hayatnya. Dia kehilangan lengan kirinya saat mengutak-atik pelontar granat semasa perang kemerdekaan.
Rahmat menikahi wanita asal Batu bernama Darkasih. Dia memiliki sembilan orang anak, namun empat di antaranya meninggal dunia. Kini sudah ada 14 cucu dan 10 cicit.
Rahmat Ono juga memeluk Islam. Setelah merdeka, mantan sersan Rikugun ini keluar dari dinas kemiliteran dan menjadi petani apel. Dia ingin tak cuma menanam Apel, tetapi mengolahnya menjadi penganan lain hingga laku dijual.
Tak sulit menemukan rumah Rahmat Shigeru Ono. Tanya saja pada orang-orang di Kota Batu. Mereka mengenalnya sebagai Rahmat Jepang.
"Papi memang bersosialisasi dengan bagus dengan tetangga dan masyarakat," kata Agoes.
Saat merdeka.com mengunjungi rumah Rahmat Ono, suasana duka masih terasa. Karpet masih digelar. Baru lima hari Rahmat Ono meninggal dunia. Ada beberapa karangan bunga terpasang di halaman.
Foto hitam putih tergantung di dinding. Seorang pemuda Jepang dengan baju militer bertumpu pada pedang samurai. Itu foto Rahmat Ono tahun 1943, saat menjadi sersan di Bandung.
Putra-putri Rahmat Ono, Asko Sulikah, Eru Suyono dan Erlik Suyono menyambut. Mereka menceritakan kisah hidup ayah mereka.
"Yang paling sering diceritakan Papi adalah saat Papi melawan tentara Belanda dengan pedang samurai. Papi cuma berdua, tentara Belanda yang tewas dua puluhan," kata Erlik.
Bagaimana kisah hidup sang samurai terakhir di Indonesia ini. Simak tulisan berseri merdeka.com soal Rahmat Shigeru Ono hari ini. Semoga kisahnya menginspirasi para penerus kemerdekaan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen bersejarah kemenangan Timnas Indonesia 7-0 atas Jepang di Merdeka Cup 1968, yang menjadi inspirasi bagi generasi sepak bola Indonesia hingga kini.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan menghadapi Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15 November. Meskipun Indonesia lebih sering kalah, ada sejarah kemenangan.
Baca SelengkapnyaLima pemain dari J1 League masuk dalam skuad Timnas Jepang untuk laga melawan Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan empat pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia kini bersiap untuk menghadapi Jepang.
Baca SelengkapnyaJepang membawa Reo Hatate dan Takefusa Kubo untuk hadapi Indonesia di GBK pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaOle Romeny akan menjadi penyerang baru yang memperkuat skuad Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaLegenda sepak bola Jepang, Shinji Ono, puji kualitas Tim Samurai Biru saat ini yang meningkat dan dinilainya luar biasa. Timnas Indonesia musti ekstra waspada.
Baca SelengkapnyaMemasuki macthday keempat, persaingan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kian panas dan mencekam.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan menghadapi Jepang dalam pertandingan kelima Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Baca SelengkapnyaSemangat Koki Ogawa, bomber Timnas Jepang, semakin membara menjelang pertandingan penting melawan Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaYuto Nagatomo merasakan sensasi seperti selebriti Hollywood ketika 50 jurnalis mengerumuni sesi latihannya.
Baca SelengkapnyaKekalahan Timnas Indonesia dan kemenangan Timnas Jepang menarik perhatian media internasional. Berikut adalah beberapa poin yang menjadi sorotan utama.
Baca Selengkapnya