Mengerikan, Para Korban Pembunuhan Ini Ditemukan dalam Kondisi Jenazah Dicor Semen
Merdeka.com - Beberapa kali publik dihebohkan dengan penemuan mayat pembunuhan dalam kondisi terkubur dan dicor dengan semen. Pelaku dengan tega mengecor korban yang sudah tak bernyawa dengan berbagai motif, mulai dari balas dendam sampai masalah utang piutang.
Pihak polisi langsung bergerak cepat untuk meringkus para pelaku yang dengan tega membunuh dan mengecor korbannya. Berikut ini deretan tragedi penemuan mayat pembunuhan yang dicor semen:
PNS Kemen PU Dicor dan Dikubur di TPU Palembang
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Warga sekitar TPU Kandang Kawat Palembang digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita, yang diketahui bernama Apriyanita (50) aparatur sipil negara (ASN) pada Kementerian PU Balai Besar Palembang dalam kondisi terkubur dan dicor di areal kuburan. Jenazah masih mengenakan pakaian lengkap dan sudah membusuk.
Polisi berhasil membongkar motif pembunuhan Apriyanita dilatarbelakangi utang jual beli mobil. Yudi menjadi pelaku pertama yang diamankan polisi. Diduga ada dua pelaku lagi yang turut terlibat, baik berperan sebagai eksekutor maupun pengubur jasad korban.
Yudi mengaku nekat menghabisi korban karena tak mampu membayar uang sebesar Rp95 juta kepada korban. Apalagi, korban selalu menagih utang itu yang membuatnya terpojok. "Saya kesal karena masalah utang, saya punya utang sisa Rp95 Juta sama dia," ungkap Yudi di Mapolda Sumsel, Jumat (25/10).
Utang tersebut adalah jual beli mobil di pelelangan. Korban menyerahkan uang sebanyak Rp145 juta kepada pelaku dengan harapan dapat mobil yang layak dijual dengan harga tinggi. Ternyata, mobil yang diinginkan sudah terjual. Korban pun meminta kembali uang tersebut. Pelaku baru mengembalikan Rp50 juta dan sisanya diminta secara bertahap.
"Sebelum ketemu saya diminta bayar Rp35 juta dulu, sisanya nanti. Tapi saya lagi tidak ada duit, belum bisa bayar," ujarnya.
Dalam situasi kebingungan, pelaku meminta pendapat kepada pamannya yang bekerja sebagai penggali kubur berinisial NP. NP justru menyuruh pelaku membunuh korban agar masalahnya selesai. Setelah merancang strategi, pelaku menjemput korban di suatu tempat menggunakan mobil, Rabu (9/10). Kemudian, ikut juga NP dan seorang pelaku lagi di dalam mobil itu.
"Di dalam mobil itu kami eksekusi, paman saya dan temannya menjerat lehernya, kira-kira sepuluh menit. Saya pegang tangannya sudah lemas, terus kami bawa ke TPU Kandang Kawat, di situ dikubur. Tapi saya tidak ikut mengubur dan mengecornya, saya di mobil saja," ujar Yudi.
Anak Bunuh Lalu Cor Jenazah Ayah di Septic Tank Rumah
Penemuan mayat yang dicor semen kembali terjadi. Kali ini, seorang anak bernama Wahudin (28) warga Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal dengan sadis membunuh ayahnya, Rahadi (58). Wahudin usai menghabisi ayah kandungnya sendiri, jasadnya dicor semen di septic tank rumah.
"Jadi belum diketahui motifnya anak bunuh ayah kandung. Kami masih mengumpulkan saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolsek Warureja Iptu Nugroho saat dikonfirmasi, Rabu (30/10).
Iptu Nugroho menyebut kejadian pembunuhan tersebut diketahui pada Selasa (29/10) setelah adanya laporan warga sekitar tentang anak bunuh ayah kandung.
"Warga membawa anak untuk menyerahkan ke kantor polisi. Sekarang masih dalam penyelidikan. Sedangkan barang bukti kapak yang diduga digunakan bacok sudah kami sita," ungkapnya.
Dari keterangan pelaku bahwa korban dibacok dengan kapak. Pelaku juga sempat membungkus jasad ayahnya pakai karpet dalam keadaan meninggal. Tidak sampai di situ, korban pun lalu dibuang ke septic tank rumah dan disemen oleh anaknya sendiri. "Jasad itu digulung pakai karpet langsung kemudian rencana buang dalam septic tank langsung terpikir dicor pakai semen," jelasnya.
Penemuan Mayat Dicor di Musala
Penemuan mayat yang dicor kembali terjadi. Surono diketahui tewas dibunuh. Jasadnya dikubur dan dicor di musala Desa Sumbersalak, Kabupaten Jember. Anggota Kepolisian Resor (Polres) Jember bersama Tim DVI Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan membongkar lantai musala tersebut, Senin (4/11). Dikutip dari Antara.
"Kami melakukan pembongkaran lantai musala karena ada dugaan di tempat itu terkubur jasad seseorang yang menjadi korban pembunuhan," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal di Jember.
Sementara itu, Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo menuturkan, istri dan anak korban berinisial SN dan BR diamankan polisi untuk proses penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut dia, anak dan istri korban saling tuduh sebagai pelaku pembunuhan Surono.
"Dua orang yang diamankan yakni istri dan anak Surono justru saling menuduh. SN menuduh anaknya yang membunuh suaminya, namun anak juga saat diperiksa, balik menuduh ibunya yang membunuh," tutur Wardoyo, Senin (4/11).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPolres Wonogiri berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tersangka Sarmo (35)
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca Selengkapnya