Mengerikannya bandar narkoba di Berlan seperti kartel Meksiko
Merdeka.com - Sesaat setelah dilantik menjadi Presiden, Joko Widodo langsung menyatakan perang terhadap peredaran narkoba. Dia meminta polisi dan TNI untuk bekerja sama dan menutup keran penyelundupan narkoba di pelbagai daerah.
Perintah itu direspons aparat keamanan. Polisi terus melakukan pengembangan dan penggerebekan terhadap sarang-sarang narkoba. Tapi, tugas itu tampaknya tak mudah. Polisi kerap mendapatkan perlawanan dari warga setempat saat menjalankan tupoksinya.
Seorang polisi dan seorang informan (cepu) hilang usai menggerebek bandar rumah bandar narkoba di Berlan, Jakarta Timur karena menceburkan diri ke Kali Ciliwung. Sebelum insiden itu, polisi sempat menggerebek 3 rumah yang diduga dijadikan sarang narkoba.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Saat penggerebekan di rumah ke tiga 3, tiba-tiba salah satu orang berteriak minta tolong. Sehingga mengundang teman-teman mereka yang tinggal tidak jauh berdatangan kurang lebih 15 orang sambil membawa parang dan golok.
"Sehingga pemeriksaan tidak jadi dilaksanakan dan tersangka dilepaskan, dan tiba-tiba salah satu warga membacok Iptu Bowo mengenai punggung bagian belakang dan 2 orang atas nama Bripka Topik dan seorang cepu atas nama Sibe loncat mencebur ke Kali Ciliwung untuk menghindari serangan dari warga," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo.
Seketika itu juga massa lari membubarkan diri dan Iptu Bowo ditolong oleh anggotanya. Iptu Bowo lalu dibawa ke RSCM untuk mendapat perawatan.
"Sampai dengan sekarang Bripka Topik dan Sibe yang lompat ke kali belum ditemukan. Sementara Rumah yang dijadikan tempat bandar narkoba dan 6 rumah di police line. Hasil dari barang penggerebekan tersebut 2 bong alat isap diamankan oleh aparat kepolisian," imbuhnya.
Ironisnya, dua orang yang melompat ke Sungai Ciliwung ditemukan tewas tenggelam. Jasad Brigpol Taufik ditemukan mengambang di DPU Kanal Banjir Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan mayat Sibe mengapung di Kanal Banjir Barat, Palmerah, Jakarta Barat, jasadnya ditemukan sekitar pukul 23.50 WIB.
Kasus ini mengingatkan terhadap upaya pemberantasan narkoba yang dilakukan Meksiko. Tindakan keras diambil pemerintah karena kartel narkoba diangap semakin mengkhawatirkan dan kejam. Penjahat itu tak segan membunuh orang yang dianggap musuhnya dengan cara disembelih.
Pernyataan perang terhadap para kartel narkoba dimulai sejak 11 Desember 2006 lalu, dan masih berlangsung sampai sekarang. Sejak itu, sedikitnya 106 ribu nyawa melayang, baik dari kepolisian, tentara hingga warga sipil yang tak berdosa, termasuk jurnalis.
Perang nyata terhadap narkoba ini juga kerap mendapatkan adangan besar dari warga sekitar. Ketika polisi tengah melakukan pengepungan, mereka malah mencoba melindungi para kartel narkoba. Alhasil, aparat harus bekerja ekstra keras untuk menjauhkan mereka dari lokasi konflik.
Agar bisnisnya lancar, tak sedikit bos kartel yang menyusup ke lembaga pemerintah maupun kepolisian. Alhasil, berbagai upaya penyelidikan terkait dengan kartel-kartel tersebut dengan mudah menghilang atau tak sampai ke tahap penyelidikan. Jika ada yang melawan, para anggota kartel segera menghabisi nyawa mereka, atau keluarganya.
Namun, polisi dan tentara Meksiko pantang menyerah. Mereka terus berusaha menghancurkan para kartel tersebut. Bahkan, mengerahkan senjata berat demi memburu target-target utama dan dijebloskan ke dalam penjara.
Operasi ini berjalan sukses, bos kartel narkoba terbesar di Meksiko berhasil ditangkap kembali setelah smepat kabur dari penjara. Anak buah suruhannya tewas diterjang peluru aparat, dan El Chapo ditangkap saat sedang bersembunyi di kamar rahasia.
Semoga saja Berlan tak seperti Meksiko. Warga harus bahu membahu bersama aparat untuk memberantas narkoba.
"Harus ada gerakan moral dari masyarakat untuk melawan para bandar yang memprovokasi warga. Karena masalah narkotika adalah masalah dan musuh bersama," kata Kepala Humas BNN Slamet Pribadi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial ibu-ibu nekat obrak abrik tempat peredaran sabu di Jambi lantaran kecewa dengan kinerja pihak aparat setempat
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaViral Pengendara Mobil di Banjarmasin Lawan Petugas, Ternyata Panik Takut Ketahuan Pakai Narkoba
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Selengkapnya