Mengerikannya olahan penjual minuman di Jakarta
Merdeka.com - Beredarnya video seorang pria yang menuangkan air ke dalam botol minuman bekas kembali mengejutkan para pengguna media sosial. Banyak netizen mempertanyakan kualitas air yang disimpan dalam kardus, apalagi lelaki itu juga mencuci tangannya dengan air yang sama.
Aksi pria itu terekam dalam kamera seorang netizen yang kemudian diunggah ke media sosial. Tanpa menunggu lama, video berdurasi 42 detik dan langsung menjadi viral usai dibagikan sampai ribuan kali.
Tidk sedikit yang mengeluhkan kualitas air mineral yang beredar di jalanan ibu kota, ada yang menuduh dia sebagai pedagang culas karena menggunakan air tak layak konsumsi untuk dijual kembali. Ada pula yang meminta agar kelakuan pria itu dilaporkan ke polisi.
-
Mengapa warga khawatir menggunakan air tercemar? Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
"Waah pedagang nakal nich. Curang menjijikkan," tulis Kusumajaya Part II.
"Harus dilaporkan polisi, ini kasus penipuan," jawab Rudi Ang.
Dalam video itu, pria itu membuang terlebih dulu air yang masih tersisa di dalam botol. Setelah itu, dia langsung menuangkan air ke dalam botol tersebut dengan menggunakan gelas plastik. Beres menuangkan air, dia malah mencuci tangannya di tempat yang sama.
Isu soal kualitas air minuman dalam kemasan tak hanya sekali ini terjadi. Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat pernah mengungkap kecurangan pedagang es teh di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Para pedagang itu menjual minuman dengan menggunakan air limbah diduga berasal dari air tetesan rel yang mengalir ke drainase.
Terungkapnya kasus tersebut berawal saat Satpol PP Jakarta Pusat melakukan razia rutin terhadap pedagang lima di sekitar kawasan Monas. Saat penertiban berlangsung para pedagang asongan maupun pedagang kaki lima berhamburan menghindari petugas.
"Saat petugas melakukan penertiban semua pedagang lari, nah kita curiga pedagang-pedagang (pedagang es teh) itu selalu lari ke titik yang sama," jelas Kepala Satgas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat, Hari Apriyanto kepada merdeka.com, Sabtu (12/3).
Curiga melihat keanehan tersebut akhirnya petugas mengikuti mereka. Sampai akhirnya petugas memergoki seseorang sedang mengemas teh yang akan dijual tapi airnya dari tampungan drainase. Saat itu, kata Hari, petugas mendapati jeriken berisikan air, satu buah baskom dan beberapa gelas, bahkan dia mengatakan jerikennya sangat kotor.
"Jerikennya bahkan lebih kotor dari jeriken yang biasa buat minyak tanah," katanya.
Petugas pun langsung mengamankan pelaku beserta barang bukti yang ditemukan di lokasi ke Polsek Gambir, Jakarta Pusat.
Merdeka.com juga menemukan beberapa fakta beredarnya air mineral palsu dalam kemasan botol. Para penjual nakal air mineral palsu menggunakan botol-botol plastik bekas dari tempat penampungan. Botol-botol tersebut kemudian dibersihkan agar nampak seperti baru. Setelah itu mereka mengisinya dengan menggunakan air dari sumber tidak jelas.
Seorang penampung botol-botol bekas di Tanah Abang juga mengakui kerap ada orang yang membeli botol-botol plastik bekas untuk dijadikan kemasan baru. "Kami jual botol bekas buat daur ulang. Tapi ada juga yang kadang beli buat diisi air lagi terus dijual. Enggak banyak paling beli 5 karung sekitar 20 kiloan. Satu kilo kami jual Rp 5 ribu," kata penampung botol bekas yang tak mau disebutkan namanya.
Informasi dari penampung botol bekas di bilangan Ciputat menyebutkan kalau air mineral palsu bisa nampak bening dengan mencampurkan borak dan tawas. "Air sumur saja sudah bahaya kalau enggak dimasak. Apalagi pakai air kali dan air comberan. Itu air bisa kelihatan bersih kalau dicampur borak sama tawas. Parah dah," kata penampung botol bekas yang enggan disebutkan namanya.
Pengurus harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Eliyani mengungkapkan hasil penelitian menunjukkan banyaknya air minum kemasan tidak memenuhi standarisasi. "Ada beberapa merek yang belum belum memenuhi standar. Juga ditemukan air minum isinya ternyata bukan dari produsen. Airnya sudah terkontaminasi dan sangat berbahaya. Biasanya dijual di tempat-tempat terbuka," ungkap Eliyani.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaNyata air tanah di Jakarta saat ini tidak layak konsumsi karena sudah tercemar
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta belakangan menjadi perhatian karena dinilai tidak sehat akibat tingginya polusi.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta hari ini menduduki urutan ke-23 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah yang dirasakan warga Jakarta adalah sulitnya mendapatkan air bersih. Apalagi untuk mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan pemukiman kumuh
Baca Selengkapnya