Menghilang, pemuda asal Magelang diduga jadi pengikut Gafatar
Merdeka.com - Suasana haru dan sedih menimpa Siti Sugiarti, warga Perumahan Lembah Asri, Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Anak pertamanya, Adi Kurniawan (27) sudah sekitar empat bulan lalu pergi dari rumah dengan alasan diterima bekerja di sebuah perusahaan biro iklan di Jakarta.
Namun, sejak pertengahan November kemarin hingga saat ini pihak keluarga tidak dapat menghubunginya. Pihak keluarga menduga kuat bahwa Adi bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah diikutinya sekitar setahun yang lalu.
"Awalnya pertengahan Oktober, itu pamitnya mau bekerja di Jakarta, setelah dia cerita sama saya mau setelah melihat pameran di JEC. Katanya diterima di salah satu biro iklan di Jakarta. Kemudian saya tanya itu rekomendasi dari mana, dia menjawab dari UGM. Terus saya mantep tetapi saya curiganya karena dia itukan ikut organisasi itu (Gafatar). Waktu itu saya mau ngantar ke Jakarta tapi dia tidak mau," ungkap Siti Sugiyarti kepada merdeka.com Selasa (12/1).
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
Dugaan itu muncul usai mencuatnya pemberitaan soal Gafatar di beberapa media masa. Ditambah, dahulu pemuda lulusan Akademi Komputer Yogyakarta tahun 2014 itu sering membawa pulang tabloid tentang Gafatar.
"Pertengahan November tepatnya waktu itu. Sampai sekarang saya bel tu saya acak, pagi malam. Jam satu, jam tiga. Kadang kelingan (teringat) anak saya teko tak bel tetapi yo ga aktif. Saya sms mesti tunda. Saya telpon ga aktif. Gafatar! Waktu itu Gafatar itu karena sering bawa buletin," ungkapnya.
Sugiyarti yang merupakan anggota pengajian ibu-ibu Muhammadiyah yang biasa disebut Aisyah itu melaporkan kejadian itu ke pengurus organisasi Muhammadiyah. Sebab selama ini dirinya aktif menjadi anggota pengajian ibu-ibu Aisyah Muhammadiyah.
"Saya lapor ke organisasi Muhammadiyah, karena saya dari muda ikut organisasi itu. Saya lapor kesana dengan alasan anak saya akedahnya melenceng, itu dasarnya tadi. Rencana saya cuma minta tolong dengan Muhammadiyah di Kabupaten. Saya melaporkan secara pribadi," ujarnya.
Ibu Adi Kurniawan sampai kini hanya bisa memohon kepada anak sulungnya itu supaya sadar. Kemudian juga berharap anaknya yang sangat dia cintai itu untuk sadar dan kembali ke jalan yang benar.
"Akedahnya diluruskan to nang. Cepet pulang, balik ke jalan Allah. Yang sudah ya sudah diperbaiki lagi dan untuk pimpinan Gafatar jangan merusak generasi muda. Kasihan generasi muda dirusak. Indonesia mau jadi apa masa depannnya? Hidup kan cuma sekali, iya agar segera pulang, menata hidupnya lagi le," pungkasnya.
Pihak keluarga sampai kini belum melaporkan kasus hilangnya anak pertama dari empat bersaudara tersebut ke pihak kepolisian. Namun, baru sekedar melaporkan ke pengurus Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaKeluarga berharap kepolisian dapat membantu menemukan keponakannya.
Baca SelengkapnyaSempat Video Call Keluarga, Warga Cakung Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Sodong
Baca SelengkapnyaKorban mulai tak ada kabarnya dan dinyatakan hilang sejak 6 November lalu.
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, sebelum ditemukan di dalam hutan, remaja tersebut sempat bertemu dengan tetangganya.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca Selengkapnya