Menghormati yang tak puasa, kenapa tidak?
Merdeka.com - Setiap agama memiliki hari-hari besar sebagai bentuk tradisi dari ajarannya masing-masing. Seperti umat Islam yang merayakan Bulan Ramadan dengan berpuasa penuh selama satu bulan.
Sudah menjadi kebiasaan bagi umat non muslim atau yang tidak berpuasa untuk menghormati orang-orang yang berpuasa. Namun, Menteri Agama justru memberi pernyataan bahwa umat muslim juga harus menghormati orang yang tidak berpuasa.
Pernyataan tersebut muncul atas permintaan dari Agung Prasetyo Utomo, melalui akun twitternya @agungprasetyo_u, yang meminta agar sekalian saja warung-warung ditutup. Lukman mengimbau agar tak ada pihak yang memaksa agar warung-warung ditutup selama berlangsungnya bulan Ramadan.
-
Apa itu Ramadhan? Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam.
-
Apa yang dilakukan warga di Dukuh Gatak untuk sambut Ramadan? Ratusan warga di Dukuh Gatak, Desa Sekarsuli, Klaten menyambut Bulan Ramadan dengan mengadakan kirab budaya dan tradisi Sadranan.
-
Kenapa orang mengucapkan kata-kata menyambut Ramadhan? Kata-kata menyambut bulan Ramadhan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan ketika kita merasa bahagia dengan datangnya bulan suci tersebut.
-
Siapa saja yang merasakan keunikan tradisi Ramadan di Indonesia? Sejumlah mahasiswa asing yang tengah belajar di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, mengaku menikmati momen Ramadan tahun ini.
-
Apa yang dilakukan umat Islam di Ramadan? Salah satu praktik yang umum dilakukan selama bulan suci ini adalah memberikan kultum singkat sebelum atau sesudah shalat tarawih atau menjelang buka puasa.
-
Kata-kata apa yang biasa digunakan untuk menyambut Bulan Ramadhan? Kata-kata menyambut bulan Ramadhan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan ketika kita merasa bahagia dengan datangnya bulan suci tersebut. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata menyambut bulan Ramadhan yang penuh doa.
"Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," demikian seperti dari akun Twitter Lukman Hakim, @lukmansaifuddin, Senin (8/6).
Lukman bersikukuh bahwasanya dengan membiarkan warung-warung tetap buka, akan memudahkan pemeluk agama lain. Islam harus menjadi agama yang toleran. Sejauh ini penutupan paksa terhadap warung-warung di bulan puasa merupakan tindakan sepihak yang dilakukan ormas berbau islami.
Seorang tokoh keagamaan, Ustaz Ahmad berpendapat Lukman sebenarnya memiliki maksud yang baik. Dengan mengajak seluruh umat saling menghormati, sama saja dengan meningkatkan toleransi di Indonesia.
"Mungkin maksudnya baik, toleransi itu kan memang diharuskan oleh semua umat. Orang-orang yang puasa pasti mengikuti ketentuan Allah dan juga melaksanakan perintah rasulnya," kata Ahmad ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (20/6).
Meski begitu, pria yang juga merupakan Dosen Kehutanan di Institut Pertanian Bogor ini menilai kalimat yang digunakan oleh Lukman itu salah. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa pernyataan tersebut mendapat banyak kecaman di berbagai kalangan.
"Ya mungkin saat itu dia keseleo, jadi kata-katanya begitu. Seharusnya bisa lebih disampaikan dengan baik agar tidak memunculkan persepsi yang salah di mata masyarakat," imbuhnya.
Terlepas dari itu, Ahmad menjelaskan pada dasarnya masyarakat sudah mengetahui dan paham dengan kebiasaan di Bulan Ramadan. Sehingga tanpa diberitahu, setiap umat beragama akan menjaga toleransi mereka.
Salah satunya, rumah makan diperbolehkan untuk tetap buka dengan syarat harus ditutup kain. "Kalau rumah makan itu buka, harus melihat sikon. Jangan vulgar lah, jangan terbuka. Bisa juga ditutup pakai kain atau tirai," pungkasnya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut Cholil Qoumas berpesan meski ada perbedaan merupakan satu hal yang lumrah tak perlu dibesar besarkan.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama di Jateng dan DIY
Baca SelengkapnyaTidak ada doa khusus untuk menyambut bulan Ramadhan. Namun, para sahabat dan generasi setelahnya kerap melantunkan kalimat yang mengandung doa baik.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaRibuan Jemaah Tarekat Syattariyah di Nagan Raya Aceh Sudah Tiga Hari Berpuasa
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat puasa ganti Ramadhan beserta dasar hukum dan ketentuannya yang wajid diketahui.
Baca SelengkapnyaSalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca Selengkapnya