Mengintip calon haji, ada yang minta pulang dan ngacir duluan
Merdeka.com - Sejumlah peristiwa mewarnai pemberangkatan calon jemaah haji di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi selama musim haji berlangsung. Ada yang merengek minta pulang, bahkan ada calon yang tak sabar ingin segera tiba di Tanah Suci. Bagaimana ceritanya? Simak liputannya.
Asrama Haji di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tahun ini memberangkatkan sebanyak 83 kelompok terbang. Satu kloter terdiri dari 444 calon jemaah ditambah enam petugas pendamping. Para calon jemaah itu berasal dari Jawa Barat dan Banten.
Meski sudah sering kali diperingatkan ketika pembekalan jauh sebelum pemberangkatan, tapi masih banyak calon jemaah haji yang membandel. Mereka tetap membawa barang terlarang. Misalnya, gunting, paku, korek api, tempat menanak nasi. Bahkan ada juga yang kedapatan membawa terasi.
-
Siapa yang sedang bersiap berangkat haji? Rezky Aditya dan Citra Kirana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk melakukan manasik haji sebagai bekal ilmu sebelum mereka tiba di Mekkah dan Madinah.
-
Apa yang dititipkan ke orang yang naik haji? Bagi umat Islam, mampu beribadah haji menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup. Bagi mereka yang telah berhaji, rasanya telah begitu lengkap menunaikan rukun Islam. Namun bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Apa yang diwajibkan dipakai oleh penyedia katering jemaah haji? Untuk pertama kalinya, produk dan bahan makanan Indonesia diwajibkan dipakai oleh penyedia katering di Arab Saudi
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
"Kalau di dalam bagasi boleh, tapi kalau dibawa ke dalam pesawat itu yang tidak boleh, karena berbahaya," tutur Komandan Regu Pemindaian dari PT Angkasa Pura di Asrama Haji Jawa Barat Embarkasi Jakarta-Bekasi Suwarjan, Jumat (12/09).
Ia sendiri mengaku tak paham maksud dari calon jemaah yang membawa barang-barang tersebut. Tapi, sejumlah calon jemaah mengaku untuk keperluan di saat berada di Tanah Suci. Misalnya, tempat menanak nasi untuk memasak ketika berada di pemondokan, sebab mereka khawatir masakan dari catering tak cocok.
Sementara itu, benda tajam seperti gunting, cutter untuk keperluan ibadah pada waktu mencukur rambut. Sebab, mereka beralasan kalau sudah berada di Tanah Suci akan kesulitan mencari barang tersebut untuk melengkapi ibadah.
"Tidak ada toleransi perihal barang-barang ini. Yang terlarang dibawa sudah pasti kami sita," kata Suwarjan.
Merengek ingin pulang
Calon jemaah haji asal Jawa Barat dan Banten didominasi orang tua. Tak jarang dari mereka adalah manusia lanjut usia. Tak pelak, mereka yang berusia lanjut pun mengalami gangguan ingatan atau pikun. Seperti yang dialami oleh calon jemaah haji asal Kabupaten Bekasi, Iding (77).
Sejak pelepasan dari Gedung Wibawa Mukti di Komplek Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Kamis (11/09) lalu, nenek yang biasa disapa Wasin itu terus merengek meminta pulang, karena ingin bertemu dengan keluarganya. Karena itu, dia enggan berangkat ke Arab Saudi.
"Hoyong uih wae (Mau pulang saja)," ujar Iding di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Kamis, (11/09).
Wasin tak henti-hentinya mengucap kata seperti itu meski sudah dibujuk oleh calon haji lainnya yang serombongan di kelompok terbang 30. Seakan tak bisa dibujuk, Wasin terus merengek meminta pulang meski sudah tiba di Asrama Haji dan bersiap berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma.
"Kami sudah berkali-kali membujuk," kata Siti Rohmah, ketua rombongan Kloter 30.
Wasin berangkat naik haji tanpa ada pendamping dari keluarga. Padahal, nenek yang biasa tinggal di Subang, Jawa Barat tersebut ingin pergi ke Tanah Suci bersama sang besan. Tapi, besannya keburu dipanggil oleh yang Maha Kuasa.
"Tidak ada temannya, jadi dia ketakutan," kata Yayah, anak Wasin saat membujuk orang tuanya tersebut.
Usai dibujuk, Wasin bersedia berangkat ke Tanah Suci. Sebab, tim kesehatan di asrama haji menyatakan kondisi Wasin sangat memungkinkan untuk menempuh perjalanan ke Arab Saudi. Apalagi di sana terdapat cucunya yang bersedia menemani. "Cucunya kerja di KBRI," kata Yayah.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, Shobirin, mengatakan, kasus serupa juga pernah terjadi pada musim haji tahun ini. Yakni calon jemaah yang sudah lanjut usia dan mengalami pikun ada yang menolak berangkat. "Harus ada pendamping," ujar dia.
Menurut dia, jika tidak memiliki pendamping, dianjurkan sebelum berangkat, gabung dengan kelompok bimbingan supaya ada yang saling memperhatikan pada saat menunaikan ibadah haji. "Ini yang harus menjadi perhatian keluarganya," kata dia.
Berangkat duluan
Diduga tak mau ketinggalan, seorang calon jemaah asal Kota Serang, Pahlepi nekat berangkat terlebih dahulu, dengan menumpang rombongan dari kelompok terbang 23. Padahal, pria berusia 82 tahun yang juga kerabat dari wali kota Serang tersebut tergabung dengan kelompok terbang 24.
Pada Rabu (10/09), kloter 24 di mana Pahlepi bergabung, nyaris tak berangkat gara-gara rombongannya kurang. Awalnya, petugas mengira kalau Pahlepi kabur dari Asrama Haji. Puluhan petugas gabungan dari Polisi maupun TNI dibantu aparat Satpol PP dikerahkan untuk mencari keberadaan Pahlepi di sejumlah tempat keramaian.
Petugas menyisir stasiun, terminal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya untuk mencari pria yang sudah lanjut usia tersebut. Tapi, hasilnya nihil. Kloter 24 pun tetap diberangkatkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 10.00 WIB, meski tanpa Pahlepi.
Petugas baru bisa tenang setelah mendapatkan kabar kalau Pahlepi sudah berada di Bandar Udara Halimperdana Kusuma sejak pukul 08.00. Ia berangkat bersama kelompok terbang 23 sekitar pukul 07.30. Diduga karena panik lantaran faktor usia, Pahlepi main naik saja ke dalam bus yang berangkat, karena takut ketinggalan meski bukan rombongannya.
"Berangkat terlebih dulu, tapi tidak ada yang tahu," kata seorang anggota polisi di pos jaga saat berbincang dengan merdeka.com.
Kejadian itu merupakan yang ke dua kali sejak musim haji tahun ini. Sebelumnya, dapat diketahui setelah petugas melihat identitas calon jemaah haji yang sudah tua itu bukan rombongannya.
"Dia baru datang, kemudian ada bus hendak berangkat ke bandara, terus masuk ke bus," kata dia.
Sekretaris PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi, Ajam Mustajam, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi setelah kejadian ada calon jemaah yang berangkat bersama kloter lain. "Ini murni kesalahan petugas. Harus dievaluasi," kata Ajam.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atribut unik ini juga difungsikan untuk memudahkan jemaah calon haji mengenali koper mereka.
Baca SelengkapnyaSebelum diterbangkan ke Arab Saudi, para jemaah akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan barang bawaan, tes kesehatan, hingga pengecekan dokumen.
Baca SelengkapnyaMunsiri mengatakan pihaknya terus memberikan sosialisasi agar koper yang dibawa jemaah tidak melebihi batas maksimal.
Baca SelengkapnyaKeberangkatan ribuan jemaah calon haji diiringi isak tangis keluarga
Baca SelengkapnyaTenda-tenda di Arafah dan Mina sudah disiapkan oleh Masyariq.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa bus yang masih terjebak dan tidak bisa bergerak, sehingga sebagian para jemaah haji memutuskan untuk berjalan kaki menuju Mina.
Baca SelengkapnyaPetugas melihat ada barang yang mencurigakan, untuk kemudian langsung mengambil koper tersebut dan mengamankannya.
Baca SelengkapnyaPemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi telah menyiapkan sendal untuk jemaah.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad bersama keluarga dan beberapa orang karyawannya sudah tiba di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaMomen orang sekampung antar orang berangkat haji dan 'piknik' di bandara ini tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaSejumlah calon haji didatangi oknum yang mengaku dari Kemenag Pamekasan. Mereka mengaku bisa memberangkatkan calon haji lebih cepat dari waktu seharusnya.
Baca Selengkapnya