Mengintip Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kalimantan Utara
Merdeka.com - Siang itu, matahari kota Tarakan begitu menyengat kulit setiap pengunjung yang hadir di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), Kalimantan Utara. Mata Bruno beserta kelompoknya tak henti mengindik setiap pengunjung yang datang ke dalam taman seluas 20 hektare tersebut.
Sebagai hewan Bekantan yang dikenal pemalu, Bruno tak lantas menunjukkan batang hidungnya secara terang-terangan kepada pengunjung. Ia hanya mampu mengintip dari semak hutan Mangrove.
Sudah beberapa bulan terakhir Bruno dikenal sebagai Bekantan jantan pemegang hak kekuasaan di KKMB setelah berhasil menaklukan Michael seekor Bekantan jantan yang jauh lebih tua darinya.
-
Dimana habitat bekantan di Tarakan? Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum menyambangi Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan yang terletak di pusat kota tersebut.
-
Kenapa bekantan pemalu di habitat aslinya? 'Hewan ini pemalu di habitat aslinya, lalu bagaimana di sini agar bisa interaksi dengan manusia lebih baik lagi,' ujarnya.
-
Hewan apa saja yang ada di Kebun Binatang Bukittinggi? Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
-
Bagaimana cara menghitung bebek yang ada di kali? Ada bebek 10 dikali 2, jadi berapa?Jawaban: Jadi 8, soalnya kan yang 2 ada di kali.
-
Siapa saja anggota MKMK? 'Prof Yuliandri, mantan Rektor Universitas Andalas Padang, I Dewa Gede Palguna mewakili tokoh masyarakat, hakim yang baru dilantik Ridwan Mansyur,' kata Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih saat konferensi pers di Lobi Ruang Sidang Pleno, Gedung I MK, Jakarta, Rabu (20/12).
-
Bagaimana kambing itu jadi bertanduk 5? Awalnya hanya Benjolan Kecil Disampaikan Iwan jika kambingnya yang masih berusia di bawah satu tahun ini mulanya lahir normal. Namun ia mendapati adanya benjolan kecil di kepala kambingnya dan hanya dianggap sebagai bisul. Lambat laun ia biarkan, namun justru benjolan kian tumbuh hingga membentuk tanduk seperti kambing pada umumnya hingga lima buah.'Ini dari lahir, saya kira benjolan penyakit atau bisul begitu. Eh ngga taunya tanduk,' terang Iwan, merujuk YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (31/1).
"Jadi mereka ini bertarung dan siapa yang menang akan menjadi pemimpin di sini," kata Pengelola KKMB Syamsul Aris saat ditemui Merdeka.com, Sabtu (26/12).
Dia menyampaikan, Bekantan merupakan hewan pemalu yang biasa hidup berkelompok. Kelompok yang dipimpin Bekantan pemenang akan lebih berkuasa.
"Jadi mereka akan lebih banyak pengikutnya. Pengikutnya banyak juga yang betina," terangnya.
Di taman KKMB kini hidup 35 Bekantan yang semula hanya sejumlah 6 ekor. Sebagian dari mereka merupakan pemberian dari masyarakat.
Meski dikenal sebagai jagoan di wilayah kekuasaannya. Bruno tak lantas gampang ditemukan. Dirinya tetaplah pemalu sama seperti hewan berhidung mancung lainnya ini.
"Bekantan ini sangat pemalu, kalau ada pengunjung mereka enggan turun meski kita siapkan makanan pisang. Kalau makanan pokoknya pucuk mangrove," ujar Syamsul.
Meski begitu, Syamsul tahu betul bagaimana menyiasati Bruno dan kawan-kawan bisa turun dari persembunyiannya dan dapat dilihat secara dekat oleh pengunjung.
Tak hanya itu, Syamsul juga sudah fasih setiap gelagat yang dilakukan Bekantan di KKMB. Ia menceritakan, persaingan kelompok Bruno dan Michael memaksa mereka yang kalah harus terasingkan.
"Kami biasanya menyingkirkan dahulu pengunjung dari lokasi kami memberi makan. Setelah mereka turun, barulah kita izinkan masuk agar bisa melihat lebih dekat."
"Uniknya, kelompok Michael ini enggak akan makan sebelum Bruno dan lainnya selesai. Ini karena mereka kalah dalam pertarungan," terangnya.
Syamsul menambahkan, Bekantan merupakan hewan yang memiliki jumlah reproduksi sedikit. Sehingga, keberadaan mereka perlu terus dijaga.
Dengan adanya KKMB, Ia berharap jumlah Bekantan bisa terus bertambah. Dirinya tak ingin pengabdiannya berpuluh-puluh tahun terhenti karena punahnya monyet hidung besar tersebut.
KKMB kata dia, menjadi salah satu tempat konservasi yang bisa dikunjungi masyarakat untuk bisa melihat hewan khas Kalimantan itu.
"Saya sudah dari kecil di sini (KKMB). Jadi, sudah tahu betul soal mereka. Kalau libur di sini ramai makanya suka pada malu enggak turun," tuntasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum melihat bekantan.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaWilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.
Baca SelengkapnyaKTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.
Baca SelengkapnyaKawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaTeluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Bali
Baca SelengkapnyaPantai ini menjadi lokasi konservasi penyu di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaKawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca Selengkapnya