Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kalimantan Utara

Mengintip Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kalimantan Utara Bekantan di Kalimantan Utara. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Siang itu, matahari kota Tarakan begitu menyengat kulit setiap pengunjung yang hadir di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), Kalimantan Utara. Mata Bruno beserta kelompoknya tak henti mengindik setiap pengunjung yang datang ke dalam taman seluas 20 hektare tersebut.

Sebagai hewan Bekantan yang dikenal pemalu, Bruno tak lantas menunjukkan batang hidungnya secara terang-terangan kepada pengunjung. Ia hanya mampu mengintip dari semak hutan Mangrove.

Sudah beberapa bulan terakhir Bruno dikenal sebagai Bekantan jantan pemegang hak kekuasaan di KKMB setelah berhasil menaklukan Michael seekor Bekantan jantan yang jauh lebih tua darinya.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi mereka ini bertarung dan siapa yang menang akan menjadi pemimpin di sini," kata Pengelola KKMB Syamsul Aris saat ditemui Merdeka.com, Sabtu (26/12).

Dia menyampaikan, Bekantan merupakan hewan pemalu yang biasa hidup berkelompok. Kelompok yang dipimpin Bekantan pemenang akan lebih berkuasa.

"Jadi mereka akan lebih banyak pengikutnya. Pengikutnya banyak juga yang betina," terangnya.

Di taman KKMB kini hidup 35 Bekantan yang semula hanya sejumlah 6 ekor. Sebagian dari mereka merupakan pemberian dari masyarakat.

Meski dikenal sebagai jagoan di wilayah kekuasaannya. Bruno tak lantas gampang ditemukan. Dirinya tetaplah pemalu sama seperti hewan berhidung mancung lainnya ini.

"Bekantan ini sangat pemalu, kalau ada pengunjung mereka enggan turun meski kita siapkan makanan pisang. Kalau makanan pokoknya pucuk mangrove," ujar Syamsul.

Meski begitu, Syamsul tahu betul bagaimana menyiasati Bruno dan kawan-kawan bisa turun dari persembunyiannya dan dapat dilihat secara dekat oleh pengunjung.

Tak hanya itu, Syamsul juga sudah fasih setiap gelagat yang dilakukan Bekantan di KKMB. Ia menceritakan, persaingan kelompok Bruno dan Michael memaksa mereka yang kalah harus terasingkan.

"Kami biasanya menyingkirkan dahulu pengunjung dari lokasi kami memberi makan. Setelah mereka turun, barulah kita izinkan masuk agar bisa melihat lebih dekat."

"Uniknya, kelompok Michael ini enggak akan makan sebelum Bruno dan lainnya selesai. Ini karena mereka kalah dalam pertarungan," terangnya.

Syamsul menambahkan, Bekantan merupakan hewan yang memiliki jumlah reproduksi sedikit. Sehingga, keberadaan mereka perlu terus dijaga.

Dengan adanya KKMB, Ia berharap jumlah Bekantan bisa terus bertambah. Dirinya tak ingin pengabdiannya berpuluh-puluh tahun terhenti karena punahnya monyet hidung besar tersebut.

KKMB kata dia, menjadi salah satu tempat konservasi yang bisa dikunjungi masyarakat untuk bisa melihat hewan khas Kalimantan itu.

"Saya sudah dari kecil di sini (KKMB). Jadi, sudah tahu betul soal mereka. Kalau libur di sini ramai makanya suka pada malu enggak turun," tuntasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Lebih Dekat Bekantan: Hewan Pemalu yang Punya Tingkat Stress Tinggi
Mengenal Lebih Dekat Bekantan: Hewan Pemalu yang Punya Tingkat Stress Tinggi

Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum melihat bekantan.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira dari Pulau Dewata, Populasi Jalak Bali di TNBB Melonjak
Kabar Gembira dari Pulau Dewata, Populasi Jalak Bali di TNBB Melonjak

Populasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata

Baca Selengkapnya
KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan
KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan

Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Taman Nasional Alas Purwo, Satwa yang Terancam Punah Terus Berkembang Biak
Potret Terkini Taman Nasional Alas Purwo, Satwa yang Terancam Punah Terus Berkembang Biak

Wilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.

Baca Selengkapnya
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat

KTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik

Teluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Bali

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pantai Kili-Kili di Trenggalek, Jadi Lokasi Penyu Bertelur
Mengunjungi Pantai Kili-Kili di Trenggalek, Jadi Lokasi Penyu Bertelur

Pantai ini menjadi lokasi konservasi penyu di Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Pemkab Kutai Timur Minta Stake Holder Konsisten Lindungi Lahan Basah Mesangat Suwi
Pemkab Kutai Timur Minta Stake Holder Konsisten Lindungi Lahan Basah Mesangat Suwi

Kawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar.

Baca Selengkapnya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya

Komodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.

Baca Selengkapnya
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora

Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?

Baca Selengkapnya