Mengolah sawah saat hujan lebat, 2 petani tewas tersambar petir
Merdeka.com - Dua petani di Desa Belimbing Baru, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, meregang nyawa usai tersambar petir. Saat kejadian, kedua korban sedang mengolah sawah. Sambaran petir juga menyebabkan delapan petani lainnya terluka.
"Memang benar dua petani tewas disambar petir, Minggu siang kemarin atas nama Anang Jafar (40) dan Ahmad Juhari (20). Keduanya tewas di tempat kejadian," ujar Pelaksana Tugas Camat Sungai Pinang Anto Setiawan di Kota Martapura, Senin (14/11). Dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, Imar yang termasuk dalam delapan korban luka sempat tidak sadarkan diri akibat kuatnya sambaran petir.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Mengapa banyak orang tersambar petir di Danau Cilala? Menurut warga sekitar, peristiwa tersebut tidak sekali dua kali terjadi namun selalu memakan korban. Biasanya, peristiwa terjadi ketika hujan lebat dan terdapat pengguna roda dua yang melintas lalu berteduh di pinggir danau.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
Menurut dia, informasi yang diterima, sambaran petir terjadi saat hujan deras mengguyur hamparan persawahan yang tengah dikerjakan kelompok petani di desa tersebut.
Diperkirakan, saat hujan deras yang disertai sambaran petir melanda daerah itu, para petani masih mengolah lahan dan hampir selesai bekerja sehingga tanggung meninggalkan areal tersebut.
"Kemungkinan pekerjaan mengolah sawah hampir selesai sehingga mereka terus mengolah lahan meski pun hujan deras disertai sambaran petir melanda kawasan itu," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar Noor Sunarto mengatakan, pihaknya juga menerima informasi mengenai kelompok petani yang disambar petir.
"Memang saat kejadian hujan deras disertai sambaran petir melanda daerah setempat dan informasinya kelompok petani disambar petir, dua di antaranya meninggal dunia," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca Selengkapnya