Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguji Kesabaran di Jalur Pasar Serpong

Menguji Kesabaran di Jalur Pasar Serpong Pasar Serpong. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Aktivitas perniagaan hingga memakan badan jalan di kawasan Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan, dikeluhkan masyarakat pengguna jalan. Selain menyebabkan penyempitan jalan yang membuat kemacetan, kawasan sekitar pasar menjadi terlihat sangat kumuh.

"Enggak pernah ada solusi kemacetan dan ketidakteraturan para pedagang yang memaksa berjualan di badan jalan," terang Miska, pengguna jalan ditemui, Rabu (9/3/2022).

Pantauan di Jalan Raya Serpong, terlihat meja lapak pedagang sayur mayur, ikan, kue dan daging ayam berjajar. Para pedagang menjajakan jualannya di badan jalan di luar bangunan pasar.

Kondisi seperti ini selalu terulang setiap hari. Belum lagi ulah sopir angkutan kota (angkot) yang sembarangan 'ngetem' mencari penumpang di sekitar lokasi.

"Paket komplet kalau bawa kendaraan apalagi mobil lewat Pasar Serpong, pertama perlintasan kereta, terus pedagang di pinggir jalan sama angkot-angkot ngetem. Sudah jadi pemandangan biasa," kata Aldi, warga sekitar Pasar Serpong.

Keluhan serupa juga disampaikan Khotib, pedagang sayur mayur di area Pasar Serpong, yang menginginkan adanya penertiban lapak-lapak pedagang di luar bangunan pasar, karena menyebabkan pembeli enggan berbelanja di area dalam pasar.

"Sebenarnya pedagang di dalam semua mengeluhkan adanya lapak-lapak yang ada di jalan. Kita semua sudah kumpulkan tanda tangan menolak dan meminta ditertibkan, tapi enggak ada solusi dan begitulah kondisinya," keluh Khotib.

pasar serpong

©2022 Merdeka.com

Dia menerangkan, pada masa kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi sebelumnya, pelapak di luar pasar sempat diatur. Namun kini pelapak di badan jalan malah semakin liar.

"Zaman Bu Airin dulu sempat diatur, terus sekarang malah semakin ramai. Kita inginnya mereka diatur. Karena kita berjualan di dalam kan juga ada biaya-biayanya. Dan uang yang kami keluarkan jelas," ucapnya.

Dugaan Pungli

Pelapak di badan jalan area luar pasar Serpong, Sri (bukan nama sebenarnya) mengaku sudah berjualan di badan jalan sejak belasan tahun lalu. Dipilihnya lokasi berjualan di badan jalan, karena tidak sanggup membayar sewa lapak di dalam pasar.

"Engga ada modal buat bayar sewa, sudah 15 tahun di sini. Kalau di sini, hanya Rp5 ribu sehari. Tergantung, ada yang Rp10 ribu juga," katanya.

Dia menegaskan, uang retribusi yang ditarik setiap hari ke pelapak di badan jalan luar area pasar, dilakukan oleh preman kampung.

pasar serpong

©2022 Merdeka.com

"Sama okem, nanti juga datang. Dia narikin duit setiap hari. Saya lebih milih bayar ke dia, murah," ujarnya.

Sejarah Pasar Serpong

Sejarawan dan Budayawan Banten, TB. Sos Rendra menerangkan, keberadaan Pasar Serpong telah ada sejak tahun 1975. Saat masih dalam wilayah administrasi Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat.

Sebelum di lokasi saat ini, warga sekitar Rumpin, Cisauk dan Serpong, melakukan transaksi jual beli di kawasan Tepekong, dekat Klenteng Boen Hay Bio, Kelurahan Cilenggang, pinggir kali Cisadane, yang dikenal dengan sebutan pasar Sawo.

"Pasar Sawo itu sejak tahun 1901 sampai 1981. Di situ masyarakat yang akan ke pasar menggunakan eretan, rakit atau orang Serpong bilang, Getek," jelas dia.

pasar serpong

©2022 Merdeka.com

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang yang masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, memindah lokasi pasar dari pinggiran kali Cisadane, dekat Klenteng Boen Hay Bio, ke lokasi sekarang dekat stasiun Serpong.

Kemungkinan pertimbangan pemerintah saat itu, dianggap Pasar Sawo tempatnya sempit. Dan di lokasi itu tempat tinggal etnis Tionghoa. Maka dipindah ke lokasi sekarang. Di tempat sekarang ini, pada masa itu, ada Puskesmas, ada stasiun kereta juga," jelasnya.

"Benar, itu pindah tahun 1975. Saya ingat betul, karena tahun itu saya ikut antre beras dibatasi dua liter, minyak tanah satu liter. Kalau sekarang minyak goreng yang susah," jelas dia.

pasar serpong

©2022 Merdeka.com

Tb Sos Rendra juga menegaskan, pada awal-awal perpindahan ke lokasi Pasar Serpong, belum banyak penjual dan pembeli. Namun sejak akses jalan mulai bagus di era tahun 1990an dan 2000, pedagang berjualan di badan-badan jalan.

"Dulu kan kekurangan penjual dan pembeli, enggak ada yang di pinggir jalan itu, pas jalan bagus saja tahun 1990an 2000 sudah kebanyakan pedagang, dan itu orang mana-mana saja," jelas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.

Berhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api

Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Terkini Jalan Rusak Parah di Parung Panjang Bogor yang Ancam Keselamatan Warga
FOTO: Kondisi Terkini Jalan Rusak Parah di Parung Panjang Bogor yang Ancam Keselamatan Warga

Sudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.

Baca Selengkapnya
Ribuan Truk Parkir di Jalan Legok-Pagedangan Sebabkan Kemacetan hingga 5 Kilometer
Ribuan Truk Parkir di Jalan Legok-Pagedangan Sebabkan Kemacetan hingga 5 Kilometer

Belum diketahui penyebab ribuan truk tersebut memutuskan untuk berhenti di badan jalan.

Baca Selengkapnya
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen

Proyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Drainade Buruk, Lalu Lintas Jalan Utama Pamulang - Pondok Cabe Tersendat Karena Banjir
FOTO: Drainade Buruk, Lalu Lintas Jalan Utama Pamulang - Pondok Cabe Tersendat Karena Banjir

Genangan banjir yang merendam Jalan Dr. Setiabudi, Pamulang ini terjadi akibat buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Derita Warga Parung Panjang Imbas Protes Supir Truk: Jalanan Lumpuh dan Macet Berkilo-kilometer
FOTO: Derita Warga Parung Panjang Imbas Protes Supir Truk: Jalanan Lumpuh dan Macet Berkilo-kilometer

Sejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Proyek Drainase Bikin Jalan Kyai Haji Abdullah Syafei Macet Parah
FOTO: Proyek Drainase Bikin Jalan Kyai Haji Abdullah Syafei Macet Parah

Proyek saluran air (drainase) membuat antrean kendaraan roda empat dan dua mengular di jalan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif

pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.

Baca Selengkapnya
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan

Warga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.

Baca Selengkapnya