Menguji Klaim Kasus Covid-19 di Bali Menurun hingga Wacana Zero Karantina
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali dalam dua pekan terakhir menurun. Puncak tertinggi kasus Covid-19 harian di Bali terjadi pada 9 Februari 2022, mencapai 2.556.
Namun setelah itu, kasus Covid-19 terus menurun hingga pada 24 Februari 2022 hanya bertambah 602. Penurunan kasus harian ternyata sejalan dengan penurunan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelurusan) kasus Covid-19.
Data Kementerian Kesehatan, testing Covid-19 di Bali mencapai angka tertinggi pada 12 Februari 2022 menyentuh 23,21 persen. Namun, pada 17 Februari menurun menjadi 18,38 persen. Kemudian pada 23 Februari 2022 kembali turun menjadi 11,58 persen.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
Upaya tracing juga menurun di Pulau Dewata itu. Masih merujuk data Kementerian Kesehatan, tracing di Bali pada 12 Februari 2022 mencapai 2,23 persen. Pada 17 Februari turun menjadi 2,88 persen dan 23 Februari 2022 naik tipis ke angka 2,97 persen.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan testing berkaitan erat dengan penemuan kasus Covid-19. Semakin banyak testing, semakin tinggi kasus Covid-19 yang ditemukan. Begitu pun sebaliknya.
"Semakin kecil testing maka semakin kecil kasus yang ditemukan," katanya saat dihubungi, Jumat (25/2).
Dicky menyebut, Bali memiliki riwayat testing dan tracing yang lemah. Hal itu terlihat dari hasil seroprevalensi yang dilakukan Universitas Udayana pada 2021 bahwa 17 persen dari orang yang dites sudah terinfeksi Covid-19.
Temuan ini menunjukkan, jumlah kasus Covid-19 di Bali sebetulnya 53 kali lebih besar dari data yang dilaporkan pemerintah.
"Nah apalagi sekarang kalau kita tahu Omicron itu jauh lebh cepat dari Delta, apalagi dibandingkan dengan Alfa. Artinya, bisa jauh lebih banyak sekali dan itu tidak terdeteksi," ujarnya.
Dicky berpendapat, seharusnya Bali tidak melonggarkan upaya testing dan tracing di tengah merebaknya Omicron. Meskipun gejala Omicron lebih ringan daripada varian Delta, namun varian tersebut masih bisa memicu adanya long Covid-19.
Long Covid-19 bisa menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menimbulkan masalah baru bagi bangsa Indonesia.
"Kalau kita mau melihat ini sebagai satu masalah kesehatan, yang bukan hanya saat ini tapi berpikir masa depan masyarakat kita, negara kita, testing itu harus diperkuat termasuk di situ tracing, isolasi, karantinanya," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, pihaknya mengupayakan agar wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Pulau Dewata tak lagi dikarantina. Dia berharap rencana itu dapat terlaksana pada awal Maret 2022.
"Saya sudah mengupayakan masa karantina yang semula 7 hari, dikurangi jadi 5 hari, dan per hari ini sudah menjadi 3 hari. Dan rencana saya, kalau bisa di awal Maret itu sudah tanpa karantina," kata Koster saat konferensi pers di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (16/2).
"Sehingga, wisatawan yang berkunjung ke Bali ini tidak perlu terlalu lama menjalani karantina sepanjang memenuhi protokol kesehatan, yaitu negatif swab PCR pada saat keberangkatan dan juga negatif swab PCR pada saat kedatangan," imbuhnya.
Namun, hal itu masih harus melihat perkembangan kasus Omicron di Bali. Saat ini kasus Omicron sudah mulai menurun. Masih ada waktu dua pekan agar kasus Omicron stabil, sehingga Bali bisa dibuka tanpa karantina.
"Mudah-mudahan menurun dan stabil. Saya kira kalau melihat kecenderungannya saat ini walaupun positif Covid-19 itu 90 persen tanpa gejala atau OTG. Gejalanya ada yang ringan dan yang masuk rumah sakit itu kurang 10 persen dan OTG ini rata-rata sembuhnya di bawah 5 hari. Jadi cepat, artinya risiko penularan Covid-19 varian Omicron ini sudah bisa dikendalikan penularannya, tidak terlalu membahayakan," ucapnya.
Zero Karantina
Teranyar, penerapan zero karantina dibahas Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. IA mengatakan, untuk rencana Bali tanpa karantina atau zero karantina tentu melihat perkembangan kasus Covid-19 di Bali.
Ia menyebutkan, untuk kasus Covid-19 di Bali semakin hari sudah baik artinya sudah menurun dan juga tingkat vaksinasi di Bali sudah cukup tinggi.
"Kan semakin hari semakin baik (angka kasus Covid-19). Dari Bapak Gubernur dan Bapak Kapolda memberikan informasi. Jadi, kalau angka (vaksinasi) ini sudah sesuai standar WHO, bisa kita bikin zero karantina, kenapa tidak," kata Luhut saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (25/2).
Pun ia akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Bali untuk menentukan perlu atau tidaknya zero karantina.
Setidaknya dalam dua pekan ini akan diputuskan.
"Tinggal kita tunggu dua minggu kedepan ini," imbuhnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya