Mengungkap Cerita Pembelian SU-35 untuk TNI AU, Sampai Indonesia Ditekan AS
Merdeka.com - Indonesia kembali membeli jet tempur dari Rusia. Kali ini salah satu jet tercanggih Sukhoi Su-35 yang akan memperkuat TNI AU. Pembelian jet tempur ini bukan tanpa kendala, Amerika Serikat ternyata sampai menekan Indonesia karena membeli alutsista canggih dari Rusia. Namun Indonesia tak peduli.
"Tetapi pemerintah telah membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan ini adalah masalah internal, masalah kepentingan nasional dan keputusan secara alami akan dibuat oleh kami," kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi seperti dikutip media Rusia, Tass.
Dubes Supriyadi mengatakan Rusia dan Indonesia sedang mengerjakan proyek-proyek baru di bidang kerja sama militer dan teknis. Berikut fakta-fakta pembelian Sukhoi Su-35 yang akan digunakan untuk TNI ini:
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa TNI AU tertarik beli F-20? Indonesia tertarik dengan F-20. Namun mereka menyatakan menunggu, siapa yang akan dipilih oleh Angkatan Udara AS.'Jika USAF memilih F-20, maka kami akan membelinya,' ujar seorang pejabat militer saat itu.
-
Kenapa TNI AU beli MiG-15? Saat itu kekuatan udara dibutuhkan militer untuk melawan Belanda di Irian Barat.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
-
Apa yang TNI AU beli dari Blok Timur? Sejumlah senjata dari Blok Timur sukses diboyong ke Indonesia. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
Berawal dari Larangan Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah membuat peraturan tentang larangan negara Asia membeli alutsista dari Rusia. Jika melanggar, maka negara itu akan dikenakan sanksi.
Peraturan ini ia buat untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin atas aneksasi Semenanjung Crimea terhadap Ukraina yang dilakukan pada 2014, keterlibatan dalam perang di Suriah, serta intervensi dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS 2016.
Indonesia dan Rusia Sudah Setujui Kontrak Pembelian Senjata
Indonesia dan Rusia sudah menyetujui perjanjian tentang pembelian Sukhoi Su-35. Jet tempur itu akan datang tahun ini. "Anda tahu, ini adalah masalah teknis karena perjanjian telah ditandatangani. Pembicaraannya adalah tentang penerapannya secara teknis karena skema itu sendiri cukup baru bagi kami," kata Dubes Supriyadi."Seperti yang Anda tahu, skema ini membayangkan pertukaran beberapa produk untuk produk lain dan saya sangat berharap bahwa itu akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Saya berharap ini akan terjadi tahun ini," kata Dubes Supriyadi saat menanggapi pertanyaan tentang pengiriman pesawat tempur Su-35 ke Indonesia akan dimulai.
Kecanggihan Sukhoi Su-35
Mantan Kasau Marsekal TNI (purn) Agus "Dingo" Supriatna menceritakan pengalamannya saat menggunakan Sukhoi Su-35. Menurutnya, jet tempur itu sangat hebat, dan memang didesain untuk perang."Kalau Sukhoi kuat, hebat, tapi duduknya enggak nyaman. Sukhoi memang dibuat untuk perang. Kalau Rusia membuat pesawat, ya untuk perang. Nah kenapa saya ngotot Sukhoi-35? Karena satu pesawat saja bisa menangkap enam target. Enam target di darat bisa terkunci sekaligus,"Â kata Agus, dalam buku "Dinggo" Menembus Limit Angkasa, karya Bambang Setiawan dan Budiawan Sidik Arifianto.
Jet Tempur Sukhoi Lebih Murah
Sukhoi Su-35 juga terbilang murah dibandingkan dengan jet tempur buatan AS. Hal ini juga diakui oleh Agus Supriatna. "Jauh lebih murah Sukhoi-35 dari F-35. F-35 harganya hampir dua kali lipat, mahal sekali. F-15 saja harganya USD 125 juta, apalagi yang F-35. Sementara, Sukhoi-35 hanya USD 107 juta," jelas Agus. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca SelengkapnyaPesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaPesawat tempur F-15EX merupakan versi paling muktahir dari pesawat F-15 yang pernah dibuat oleh Boeing.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaDua drone yang datang ke Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kualitas pertahanan khususnya lingkup udara untuk TNI AU.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo resmi melakukan kontrak ketiga jet tempur Rafale dari Prancis sebanyak 18 unit.
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J-30 Super Hercules TNI AU, pesawat angkut militer produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat tiba Lanud Halim Perdanakusuma
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali kedatangan Pesawat C-130J Super Hercules dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo memborong 24 unit pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. Lantas, apa saja keunggulan jet tempur buatan Boeing ini? Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya